Kamis, 04 Desember 2008
Makam Sunan Bonang
Beliau adalah putera Sunan Ampel, nama kecilnya ialah Raden Maulana Makdum Ibrahim. Karena beliau tinggal di Bonang daerah Kabupaten Tuban, maka namanya melekat pada nama tempat tinggal itu. Ia adalah anak kedua dari pasangan Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila. Nyai Ageng Manila adalah anak dari Arya Teja, seorang tumenggung dari kerajaan Majapahit yang ditempatkan di Tuban. Sunan Bonang dilahirkan sekitar tahun 1465 M dan wafat pada tahun 1525 M. Semasa hidupnya beliau menyebarkan ajaran agama Islam di daerah Tuban khususnya dan daerah di Jawa Timur pada umumnya. Di Tuban didirikan pondok -pondok pesantren. Dikisahkan beliau pemah belajar agama Islam ke Pasai bersama Raden Paku (Sunan Giri). Setelah itu beliau memasukkan agama Islam ke kalangan penguasa kerajaan Majapahit. Beliau memberikan pendidikan agama Islam kepada Raden Patah, putera dari raja Brawijaya V dari kerajaan Majapahit. Dalam mengajarkan ilmunya beliau mengubah dan meciptakan nama-nama baru untuk menggantikan nama / istilah Hindu. Nama-nama itu diambil dari nama -nama malaikat dan nabi -nabi. Beliau terkenal dengan penulis Suluk Bonang dan seorang sastrawan Jawa.
Komplek makarn Sunan Bonang terdiri dari tiga halaman yang tersusun ke belakang. Pembatasan antara komplek makam dengan halaman luar berupa tembok keliling. Komplek makarn Sunan Bonang dikelilingi oleh tembok keliling yang mempunyai empat pintu bentuk gapura. Halaman I merupakan halaman paling Selatan. Pada sisi Selatan halaman I terdapat pintu masuk berbentuk semar tinandu yang atapnya mempunyai ornamen bunga-bungaan. Di sebelah kanan-kiri gapura terdapat jalusi dan gerbang pintunya ditemukan angka tahun 1383 Hijriah dan 1749 Muharom. Berdasarkan hitungan tahun Masehi angka tahun menunjukkan angka tahun 1866 M. Di halaman I tidak terdapat makam, akan tetapi terdapat tiga bangunan pendopo.Dua diantara pendopo tersebut berfungsi sebagai paseban sedangkan satunya berfungsi sebagai tempat istirahat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar