ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH

Rabu, 20 Januari 2010

pada separuh malam

Aku sendiri dalam asap yang tak mau menyatu,dengan lidah ketika kurasa,…dengan hati ketika kubenci.aku ingin memutus amukan angin yang menjadi-jadi ketika suara ini tak lagi kubisikkan pada separuh malam ,tentang sketsa dan keindahanmu….

Namun ketika kudapati engkau dalam separuh mimpiku ,aku ingin terbaring disini menunggumu tanpa sepatah katapun yang menggeser tiap engsel dan sendiku ketika ingin kuucap.demi engkau aku begini,serasa merampungkan rindu yang sekian lama kubangun dan mematikan benci yang baru saja kumiliki….

Senin, 11 Januari 2010

kata-kata yang tak pernah bicara

aku seolah terlahir bukan menjadi manusia yang bijaksana,tetapi kadang aku bertanya kenapa kebijaksanaan seolah berada dipundakku yang terkadang tak bisa aku bendung.semua terjadi begitu saja ,naifnya dunia seolah ada dan menjelma pada diriku ,untuk seseorang yang tak pernah kukenali.

semua bagai sebuah kata yang tak pernah bisa aku mengerti kenapa semuanya keluar dari jiwaku.hening sekali tercipta saat keriuhan masuk dan membawaku kedalam kefanaan. aku bukan orang sempurna seperti yang pernah aku impikan dan engkau bayangkan ... manusia yang selalu berucap tanpa keluar sebuah makna untuk jiwa yang terluka ,resapi alam dan nikmai kehidupan menjadi sandaran untuk membuat semuanya menjadi indah seperti yang ingin kita raih.

aku mungkin menjadi sempurna bagimu,tetapi bagi dunia aku bukanlah siapa-siapa,terkadang aku berfikir batu lebih berguna daripada aku,batu bisa menghancurkan kehampaan saat dia jauh berkeping-keping teruai ketanah .sedangkan aku ,apa jadinya ketika aku terjatuh dan tersungkur kebelaian tanah.lihat saja mereka yang selalu tertawa dalam kebahagiaan dan kesedihan . aku ingin seperti mereka selalu bahagia dan tertawa .bagimu semua telah ada didiriku tetapi bagi mereka aku bukanraga yang terpancar sempurna untuk menjadi malaikat yang melayani makhluk dalam setiap kesendirian.

ketika semua seperti yang kau harapkan jangan pernah kau tutup mata untuk melihatku sebagai jiwa yang merana .terlunta dan terluka karena jejak sang angin kepedihan yang telah aku rasakan sebelumnya. kau bukan lagi menjadi orang yang tersakiti saat kau terus membuka mata menuju kesunyian.

aku bukanlah hamba tuhan yang selalu ada untuk Dia .aku kadang terbawa dalam kerinduan untuk terus bersama-Nya .mungkinkah waktu akan kembali terbang membawaku bertemu dengan angan-angan untuk kembali seperti dahulu .aku bukanlah kata-kata yang bisa kau ucapkan untuk mendapatkan sebuah harapan .lihatlah kepadaku, kau masih saja terbawa oleh waktu yang tak bisa lagi kukenali diriku sendiri. aku tak bisa tahu kapan semuanya bisa berhenti dan Tuhan akan memanggilku kembali .

percaya pada hidupmu , itu yang semestinya ada pada dirimu sendiri.. bukan aku yang memendam semua asa yang aku sendiri tak bisa kembali membuatnya bahagia. waktu yang berjalan membuat anganku terbangun .jiwa ini sepenuhnya bukan milikku,hidup ini juga bukan keinginanku ,semua ini bukan sebuah kesempurnaan yang terus ada ketika aku harapkan.

bijaksana,.... perwalian dari sebuah harapan agar aku terus ada bersamamu dalam kesedihan yang pernah aku alami . senyuman adalah sebuah harapan untuk terus ada dan hidup meskipun ada dalam kehampaan .sinar mata ketika memancar bukanlah tanda untuk bisa melihat harapan yang entah kapan dapat kembali bicara,kepadaku dan juga kepadamu wahai terkasih..

bukan aku yang kau ingatkan.tetapi jiwa sentosa penuh ucapan kata yang bermakna akan membuat hidup dan waktumu bicara padaku tetapi sekarang entah kenapa dunia kembali merenung seolah tidak pernah menganggap aku hadir dalam wajah mereka .

jiwaku habis untuk sekedar bernyanyi dan kembali merengkuh dalam jiwanya,asaku habis untuk membuat seisi dunia ini tersenyum tulus kepadamu.tinggal sebuah waktu yang aku harapkan ,ia yang tek pernah berhenti menemaniku saat aku jatuh dalam keterpurukan.temukan untuk ragamu jiwa lain yang terlihat bahagia dan bernar-benar bahagia ,aku bukanlah harapan untuk terus kau anggap sempurna meskipun hatimu mengatakan demikian.aku bukan dari sekumpulan warna merah,kuning,jingga atau bahkan pelangi dalam setiap detik waktu yang telah habis teruai.

aku bukan ungkapan kesabaran ,aku hanyalah sekedar angin yang berhembus ,yang mungkin akan membawa setitik harapan untuk kebahagiaan ,aku memang bukan sempurna untuk dunia,karena aku bukanlah sekumpulan raga yang penuh asa.sebatas kata yang meskipun sesungguhnya tak pernah bicara pada semuanya,terlebih kepada mereka yang hidup ...



("sebuah tulisan yang baru saja kutemukan dalam lapisan besi dan rak lemari,entah tulisan siapa dan untuk siapa?? yang jelas ..tulisan ini pernah menjadi saksi sebuah kisah yang tak pernah mendapatkan restu' dan ia pernah berafas disini,ditempat kini aku menetap , dalam kekosongan dan jeruji waktu")