ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH

Jumat, 27 Mei 2011

Padamu rindu ini tertera

Saat pagi buta , ketika kau dan aku tak lagi melihat sunyi , merasakan dingin yang sangat ketika itu.. mendung bergelantungan diatapku , menjadikan pandanganku tak lagi peka terhadap mimpiku semalam,setelah jarum jam ini menunjuk keangka 5 aku tersenyum saat kembali mengais sisa-sisa mimpiku semalaman, ada engkau sayang disana , menanyakan kabar yang baru saja ditelan angin .. berhembus menuju bayanganmu “ sedang apa kau disana” keluhku pada sesosok bayangan hitam dekat almari kamarku,hanya ada bunyi kipas yang selalu meniupkan hawa dingin , dan semakin melekat dikulitku...

Padamu rindu ini tertera , setahun cerita kita berjarak ..mendayu-dayu diatas bukit dan curah hujan.aku terbawa musim ketika harus mengingat-ingat engkau.serasa hujan semalaman menjadikanku beku dalam candamu,menikmati bilir-bilir rindu dan rerintik do’a sunyimu untukku.menengadahkan kedua jalur didepan pelupukku,aku juga selalu berdo’a untukmu sayang.semoga engkau dan aku bisa melewati masa-masa seperti ini..

Serasa dingin menyekatku disudut sunyi ini , dan ketika aku ditannya tentang sebagian rasa ini .akupun menjawabnya ”Besarnya rasa , itu bukan degup yang menghitung ... beratnya rindu , itu bukan panjang atau lamanya waktu yang kita tunggu.percayalah pada sesuatu yang dianggap paling benar menurut hati kita.. jika kamu merindukan seseorang , dan waktu itu belum sepenuhnya kau miliki,cukup percayalah pada takdir Ilahi “


Rerintik ini sudah habis kuhitung semalaman bersama lajur mimpi kang menuntunku pada seraut wajah yang terjaga disana , melewati dingin dan sepi itu sendiri . sungguh tegarnya engkau saying, jauh dari peradabanmu sendiri , merantau entah kemana angin menbawamu,tak habis kuhitung baris dan kolom pada kalender yang terpampang didekat jendelaku,sudah setahun rasa kita melekat pada kejauhan.

Minggu, 15 Mei 2011

Hingga kau dan malampun membisu ??

jangan kau lepas ,.

hingga aku merasakan teduh dan kemudian tersiksa

jangan dulu kau lepas

hingga jari-jariku menjadi angan yang menusuk-nusuk dihati

ketika kurasa,



ketika malam menggigil bersamaku

aku tahu, kau juga bersembunyi

kemudian berdiri didepanku , memandangi semua

yang kini menjadi tiada..

Rabu, 04 Mei 2011

peluru dalam kantong

detak jantungku menyamai iramamu saat ini
datang melambat dalam trah
tak bisa dipaksa cepat atau bahkan melemah

henbusan nafasku , kini menyamai rumusan molekulmu
terdiri dari dua huruf dan satu angka
itu berarti racun.

pandangan kita ibarat tombak
datang pada musim yang tak tepat
dan menghujam pada keterbatasan ,

ah,..
itu semua hak kita ..
kita itu sejatinya seperti apa ?

apa seperti peluru dalam kantong
atau bahkan hanya seperti senapan dalam gudang ?

Selasa, 03 Mei 2011

Kuharap , cemas ini tak lagi ada

Aku tak bisa membayangkan
Tentang sebuah keadaan yang membahayakan
Diruang ICU ,
Aku tak bisa membayangkan
Hal yang buruk , jika itu benar terjadi

Jangan dulu kau bahas tentang kematian
Jangan dulu kau bisikkan tentang rasa sakit yang tak bisa ditahan
Bahkan dirasa ,
Karena itu memang benar-benar sakit
Dan lebih sakit jika dirasakan

Aku tak bisa membayangkan tentang hari esok
Karena hari ini saja,
Jiwaku terpatri dalam kotak
Tak bisa kemana- mana
Tak bisa memandangimu
Dan tak bisa bicara didepanmu

Do’a ini
Dan sunyi ini....
Kini beku,dalam satu altar

7:06 , 3 mei 2011