ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH

Jumat, 30 Maret 2012

Berita Kenaikan BBM

Beberapa hari terakhir, berita-berita di koran diramaikan dengan berita kenaikan BBM, ada partai yang setuju dengan kenaikan seperti Golkar, PPP dan PAN, ada juga yang tidak setuju seperti PDIP, Hanura dan PKS. Yang setuju berpendapat BBM dinaikan karena harga minyak dunia naik, anggaran bisa dihemat sampai 57 trilyun, dulu jaman orde baru harga BBM pernah mencapai Rp. 8.500,- jadi kalau sekarang masih sekitar Rp. 6.500,- wajar kalau dinaikan, subsidi BBM tidak banyak membantu rakyat kecil. Yang tidak setuju berpendapat kenaikan BBM bisa memicu kenaikan harga dan akan menyusahkan rakyat kecil.

kenaikan bbmBagaimana cara pemerintah menghindari demo akibat dari kenaikan BBM, yaitu pemerintah akan membantu rakyat kecil dengan cara memberikan BLT sebesar Rp.150.000,-/bln selama 9 bulan sehingga akan terlihat seperti sinterklas yang membela rakyat kecil. Ada apa dibalik ini semua?

1. Saya melihat partai yang pro dinaikannya BBM justru ingin rakyat mengkritik pemerintah akhirnya terutama partai oposisi akan mempunyai peluang menang pemilu tahun 2014.

2. Partai yang menolak kenaikan BBM ingin membela rakyat kecil dan melihat efeknya akan kehilangan suara sewaktu pemilu jika setuju dengan kenaikan BBM.

3. Beberapa orang berpendapat, lebih baik subsidi disalurkan dalam bentuk BBM daripada menghemat dana subsidi BBM kemudian uangnya dikorup oleh pejabat di pemerintah perhitungannya, subsidi BBM sebesar 57 trilyun tidak sebanding dengan korupsi 400 trilyun.

4. Kondisi saat ini jika Demokrat menghemat dana dari BBM dengan menaikan harga, bisa jadi partai-partai yang setuju dengan kenaikan harga BBM berharap, pertama Demokrat kehilangan suara dan mereka mendapatkan suara pemilih, kedua saat berkuasa mereka akan menurunkan harga BBM dan rakyat akan senang dan memuji mereka. Jika harga tidak dinaikan, maka akan sulit dengan dana yang terbatas dan mengambil simpati dengan menurunkan harga BBM yang tidak tinggi di awal.

5. Ada hal yang aneh, mengapa PDIP sebagai oposisi menolak kebijakan pemerintah? Apakah oposisi selalu bersikap menolak kebijakan? Atau sekedar ingin terlihat pro rakyat? Padahal kesalahan pemerintah dalam mengambil kebijakan bisa dimanfaatkan oleh oposisi dalam hal ini PDIP untuk meningkatkan pamor saat pemilu dan saat berkuasa.

Semoga pemerintah jeli melihat hal ini jika masih ingin berkuasa setelah pemilu 2014.

sumber : http://tekkwie.com/berita-kenaikan-bbm-1-april-2012

Minggu, 11 Maret 2012

saling berucap

aku yang pernah bertanya
kemana arah tatapan mata kita sore itu
kau menjawab " kearah yang sama "

aku yang pernah bertanya pula
kemana kita hendak melangkah setelah itu
kau menjawab " kita hanya akan melewati jalan setapak menuju rumah kita"
disana,mungkin hanya ada aku dan guraumu

dan kemudian kita saling menatap
serentak berucap " sampai kapan kau mencintaiku "
dalam hati kita menjawab " lewati saja jalanan setapak ini "
esok pasti kau akan lebih mengerti

Selasa, 06 Maret 2012

Tembok-tembok bertato kuda

Selain kita,
Ada tembok-tembok bertato kuda
Bukan hiu atau kura-kura
Diujung sana aku mulai menghitung ruas jalan yang dulu kulewati
Pernah kuhabiskan tanah sepetak dan ternak sepuluh
Semua kuikat dalam lemari belajarku
Kuambil satu-satu ,
Lalu kupulangkan kepadanya

Disana, pernah kuhitung jarak antara aku dengan rumahku
Sejengkal tak ada,
Namun begitu jarang aku mengetuk pintu rumah
Ada tembok-tembok bertato kuda dikamarku
Ada lukisan-lukisan pak tua sejajar dengan kuda itu
Kukira, dulu ia adalah kakekku
Namun ternyata bukan (kata ibuku)

Selain kita,
Ada cat warna kuning kusam diatas lemari gudang
Kuhitung satu-satu
Ketika jemariku semua merunduk,
Yang kugenggam adalah udara hampa
Tanpa tengadah yang mengiba pada satu do’a
Begitu lama aku meninggalkanmu tembok-tembok bertato kuda


Selain kita,
Ada gambar kecil yang kulipat-lipat dalam saku
Kukira itu kau
Tembok-tembok bertato kuda
Ternyata bukan ketika kubuka
Hanya tulisan-tulisan sederhana
Dan ada satu lingkaran besar disekililingnya
“purnama”
Dikota kelahiranku
Tembok-tembok bertato kuda