ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH

Selasa, 06 Maret 2012

Tembok-tembok bertato kuda

Selain kita,
Ada tembok-tembok bertato kuda
Bukan hiu atau kura-kura
Diujung sana aku mulai menghitung ruas jalan yang dulu kulewati
Pernah kuhabiskan tanah sepetak dan ternak sepuluh
Semua kuikat dalam lemari belajarku
Kuambil satu-satu ,
Lalu kupulangkan kepadanya

Disana, pernah kuhitung jarak antara aku dengan rumahku
Sejengkal tak ada,
Namun begitu jarang aku mengetuk pintu rumah
Ada tembok-tembok bertato kuda dikamarku
Ada lukisan-lukisan pak tua sejajar dengan kuda itu
Kukira, dulu ia adalah kakekku
Namun ternyata bukan (kata ibuku)

Selain kita,
Ada cat warna kuning kusam diatas lemari gudang
Kuhitung satu-satu
Ketika jemariku semua merunduk,
Yang kugenggam adalah udara hampa
Tanpa tengadah yang mengiba pada satu do’a
Begitu lama aku meninggalkanmu tembok-tembok bertato kuda


Selain kita,
Ada gambar kecil yang kulipat-lipat dalam saku
Kukira itu kau
Tembok-tembok bertato kuda
Ternyata bukan ketika kubuka
Hanya tulisan-tulisan sederhana
Dan ada satu lingkaran besar disekililingnya
“purnama”
Dikota kelahiranku
Tembok-tembok bertato kuda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar