ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH

Jumat, 24 Agustus 2012

kota ini

kota yang beku,
jalanan yang seakan rancu dalam benakku
pagar dan taman kota yang kini memucat
menanti asap-asap dan debu-debu pergi

kita yang hampir meninggalkan tapak kaki,
diseberang jalan menuju jantung kota
memburu rupiah
melupa pada sedekah,

digang sempit seberang rumah
ada rambu-rambu yang semakin sibuk dengan tingkahnya
membenarkan letak kota yang hari ini penuh nyawa
mereka seakan riang ketika berlari, meluruskan setir
dan meninggalkan pucatnya kota ini

Rabu, 15 Agustus 2012

ketika kita,

kita yang hidup pada abad-abad
menjadikan tetesan-tetesan bersejarah
mengenang jalan-jalan yang dulu tak berpenghuni

kita yang hidup pada abad-abad
helaian nafas kita seakan tertawan pada jarum besi
seperti detak jarum jam,
mengambang diantara angka-angka mati

atau kita hidup pada tebing-tebing?
dimana kita adalah paling tinggi
dimana kita adalah paling kokoh
lihatlah kita pada musim kemarau, apa ada yang kita tutup-tutupi ?
atau lihatlah kita pada musim hujan, apa ada keluh yang terucap ?

lalu,
sekarang kita hidup pada kotak-kotak
yang membuat kita semakin tak berperilaku
tak mengenal air mata
tak mengenal huruf dan angka-angka
tak mengenal apa-apa yang tersimpan didada

Selasa, 14 Agustus 2012

Terlebih, karena artiku sendiri

dan tak bisa tidur malam ini,..

bukan karena kerasnya lonceng yang berbunyi
bukan karena sempitnya ruang mimpi
bukan karena adanya bah yang menggenangi rumah-rumah kami
bukan karena rasa dingin yang menyekat
lalu memotong urat-urat kami

terlebih,
karena aku tak mencintai malam seperti rasa cinta yang berjajar
karena aku tak memiliki malam seperti mereka yang menghabiskan waktu dimeja besar
karena aku tak seperti musim yang selalu mengikuti titahnya

bukan karena asap rokok lebih tebal dari helaian napasku
bukan karena pisau lebih tajam dari lidahku
bukan karena jalan lebih panjang dari langkahku
bukan karena sepi lebih berarti dari diamku

terlebih,
karena disetiap jarum yang mengayun dalam rangkaian waktu itu lebih lama dari rasa yang menghimpitku
karena disela-sela retinaku ada gambaran hitam yang mengambang seperti aku berdekatan dengan maut

dan aku tak bisa tidur malam ini,..
terlebih karena artiku sendiri
menyamai perasaan setiap orang kala hening dalam tidur