ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH

Kamis, 17 September 2009

hujan,aku masih menuggu beritamu...

Mungkin ia masih ingat perjuangan mereka , tentang sekujur tubuh ini,… ketika bumi tak lagi memberi kisah pada separuh anganku,pernah kutulis kenanganku pada tiap-tiap mimpi yang pernah mengguliri jasadku ketika kuterlelap dalam dentangannya dan separuh nafasku terlepas dari rasa yang menguatkan peran hening disetiap aku berbagi rindu dengannya,katakanlah rindu itu telah aku sematkan diantara senyuman yang pernah menawanku malam lalu,sebelum gerimis itu ada dan sebelum hujan benar-benar reda dari tatapanku. Aku tak pernah berkhianat pada sebagian yang lain namun aku hanya coba membagi rasa yang terus menggertakku ,dan ketika aku tak bisa menampungnya … resah itu mulai ada dan sampai kinipun aku merasa ia terus ada . meskipun aku tak perlukan ia berselisih disini,dihati ini..

Hujan pun tak menitik lagi dan suara petir juga tak kudengar lagi… kini tinggal aliran kecil yang masih kunikmati disekelilingku.mencari celah dan selalu melangkah meskipun tak ada penerus setelah ia,… jika ia telah sirna maka cukup sunyi yang terus bersanding denganku dan tak kupinta yang lain untuk berseteru .masih kutatap mendung yang sama ,.. sebelum hujan itu ada dan mengalir deras diantara celah-celah yang perduli akan kisahnya.

Kemudian tak ada penjelas setelah itu, ia berpaling entah karena apa ? yang jelas ia merahasiakan alasanya untuk berpaling dariku.seperti yang pernah kuceritakan ketika angin ini mendesah kearahku,mencari ketenangan setelah ia merasa terlewati dari sepenggal harapanku.ketika aku berwewenang ia tak pernah ada ….dan kini ia ada untuk mengungkit rasa yang pernah meluas disemak dan rerumpunku

hujan ,... kini aku masih menunggu berita darimu,sebelum hasrat ini terkuasai oleh yang lain .masihkah ada celah untukku jika ia tak memperdulikanku seperti saat ini.

Selasa, 15 September 2009

mungkin tak kusebut ia rindu

Tak ingin kuhirauakan persaan ini…
Namun , mengapa ia hanya datang untuk satu malam
Itupun lewat balutan mimpi ..
Sedangkan dimalam-malam sebelumnya ,
aku tak pernah merasakan rindu sekejam ini
rindu pada ranting ketika daun tak menyapanya,..
dan rindu pada buah ketika daun tak menyegarkannya..

aku ini sepintas lirik,..yang terjual dalam kepingan lagu
aku ini seraut pucat ,yang terlampiaskan letih dan ketidakberdayaan
dan engkau,hanya sebaris rindu yang selalu aku pinta,namun kadang tak ada
sedangkan ia hanyalah seikat senyum yang dipaksakan ada..
kemudian mereka itu binasa,oleh nurani yang terkucilkan
disekujur malam yang ingin kau sisakan

Senin, 14 September 2009

Rasa itu , mengalir tumpah..

inilah jiwa yang selalu mengharap kesederhanaan
mengemis malu ,kala cerita ini terlewati...

berawal dari canda ,
lalu menyusup bagai rindu dalam pekikku
ditiap-tiap suara gemuruh yang kadang mendatangi mimpiku

aku mulai terfikir akan keakraban yang timbul selama ini
bukan karena aku selalu memperhatikan senyummu
tetapi berakar goresan resah,
lalu rasa itu mengalir tumpah ...

seandainya akulah pemilik rasa itu?
tak mungkin kuacuhkan semua tentangmu
karena kehadiranmu satu,

hanya mereka yang merindu kadang merasa iri
ingin dibenci lalu dicermati,..

lalu suaranya pelan kudengar
"aku juga punya satu rindu untukmu"
itu jika kau ingin tahu.

aku dan jemarimu,..

ialah isyarat yang tak mungkin kuperjuangkan,..
tawa terbagi antara gerimis dan terik
hempasan gelombang ,seakan menikam jasad
dan bebatuan ricuh memutuskan urat dan jejakku
hentakkan niatmu direronggaku ,semoga kau tulus

pergilah dengan lisan tertutup,
tanpa senyum dan tangis..

lalu kau acung-acungkan jemarimu kearahku sembari membisikkan
aku tak punya rindu untukmu
dan tak punya tangis untuknya,semoga kau mengerti..

Minggu, 13 September 2009

sebelum kau ucap "bosan"

Dalam detik yang terabaikan
aku mengharap senyuman itu
terpaut rindu jika tatapan itu menyapaku…

dalam menit yang terelakan
aku tak bisa membagi sudut yang tergariskan,..
seperti makna titik . ketika mulutku terkunci rapat

rengkuhlah anganku..
bersamaan hempasan ombak , ketika kita berada dalam satu bait

Kamis, 10 September 2009

Seroja dalam rerimbaku,..

Tak lama kusudut mata ini dalam tiap jengkal celah yang tersisa ,disudut ruangan yang tak mungkin asing lagi bagi jiwa ini ketika ia mendekap mencari arti sunyi yang kadang mematikan rasaku.malam,…. kini ia menjadi penenangku ketika resah ini menguasai sebagian fikiranku , ia datang tiba-tiba dan pergi tanpa penjelas sesudahnya .

Sesudah itu , tak kudengar lagi bisikannya…. Seperti resapan air ketika mendahului celah-celah disekitarnya.dan tak kudapati tangisan lirih sebelum fajar mendendam karenanya.

ialah wujud bisu yang dipaksakan …
memperjelas langkah yang waktu itu sempat terhapus oleh gerimis kala hati ini merindu, entah pada siapa dan untuk apa? Yang jelas ia hanya terpaku dalam benak sunyi dan tak ingin menafikkan embun yang baru saja terurai dalam bidang diotakku. Cukup sunyi yang mewakili semua ini karena jika waktu telah berdusta akupun enggan menirukannya meskipun itu sesaat

aku ingin ia datang , meneruskan senyumannya dua tahun yang lalu.tetapi apa itu mungkin jika kehadirannya tak akan menggenapi perselisihanku dengan waktu.aku rasa pintu takkan pernah terbuka jika perasaan mencoba menguncinya.sedikit dalam tangis dan isakku ia telah berpaling dan berdusta pada pada mereka yang terabaikan mungkin bukan hanya aku yang terkecam sengitnya alur hidup tetapi mereka yang pernah beradu pada sunyi pun ikut mendengur dan menghinakan perjanjian yang pernah terbagikan oleh sebagian masaku . bukankah setiap alur itu perlu adanya sejarah yang merekamnya agar kita tak cenderung pada kisah yang mungkin mematikan perasaan kita.

Tak hanya aku yang mungkin terabaikan ,lihatlah pada putaran jarum jam ketika ia dipaksakan untuk terus melaju , siapa yang pernah meneruskan pintanya untuk sejenak berhenti dan menggenggam masa ketika arti tak menghidupkan kata-kata…
Dan lihatlah pada dinding pada ruangan ini,ia hanya menahan desah ketika masa telah melapukkan sebagian kegigihannya untuk terus bersanding dengan kita,akankah kita terbuai dalah kisah tragis yang mungkin terealisasi dalam gelanggang keangkuhan??

Ialah kebimbangan yang kuapung-apungkan dalam sedih dan keheningan ini, tak cukup adanya penawar setelah sakit itu kujelang .

Sabtu, 05 September 2009

bongkar award ......!!!

UCAPAN TERIMAKASIH UNTUK TEMEN2(PUTRA SIGIT,BUNDA ELLY ,DAN MAS IVAN )YANG SUDAH MEMBERIKAN AWARDNYA UNTUK SAYA , SAYA MOHON MA'AF JUGA JIKA PADA KESEMPATAN KALI INI SAYA BARU BISA MEMAJANGNYA DISINI...




award dari putra sigityang diberikan pada tgl 11 juli





yang kedua award dari newsoul pada tgl 25 juli dan 2 september






















lalu award dari sastra radio yang diberikan pada tgl 2 Agustus





SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA BAGI TEMAN-TEMAN BLOGGER SEMUANYA,SEMOGA PUASA KALI INI DAPAT KITA LAKSANAKAN DENGAN HATI YANG PENUH KEIKHLASAN .

Rabu, 02 September 2009

untuk hati yang tersakiti (2)

IA, Engkau dan Aku

ia adalah jiwa yang mengharap sepi....
berjalan tanpa tatapan , berjabat tanpa adanya rasa..
ia ada dalam uraian waktuku
mencari kebenaran dalam diri.....

ia adalah jiwa yang mengharap sepi...
merangkai hidup,untuk jejak yang kita tinggal
merubah diri ,...
lalu ia sendiri, itulah arti hilir yang belum engkau temui
padahal....
ia adalah jiwa yang tak ingin sendiri....
berjalan tanpa nasehat waktu



engkau...
adalah pesan dalam heningku.....
berandai dalam waktu yang sempit
memandang surya yang takkan penah sirna


sedangkan aku...
adalah bagian bagian dari masalalu
semua adalah ilusi
semua adalah demi kepuasan diri...
tetapi,.....

berakhir senja itulah aku....


ia,engkau dan aku berjalan dalam altar yang sama ........
ia adalah cinta.....
engkau adalah ....kebimbanganmu


sedangkan aku ....adalah masalalu
yang tak ingin kembali



salam dari hati yang selalu acuh kepada mereka

Entah ,… semua bisa terbagi atau tidak . malam-malamku menyetubuhi tiap suara yang aku bisikkan pada helaian angin kepada mereka .hingga hanya suara dingin yang mampu menyentuh keutuhan rasaku .usah engkau sesali hari yang bergulir diantara cerita kita karena tak mungkin hari mengemis kepada kita,yang ada hanyalah kita yang mengemis kepadanya.

Sabtu malam , jiwa ini terkunci dibelenggu hasrat yang menuntutku… ia bukan nafsu,bukan dendam bukan pula dusta , namun ia adalah alur yang menyeretku dibelantara ini,hidup diantara belenggu rindu dan meniadakan benci ketika senyum tak menjadi penyejuk pandangannya tentangku.
Lupakanlah aku ketika janji hidup tak mampu kita rajut bersama ,aku engkau dan dia tak pantas memiliki sebuah rasa ketika benci itu menjemput kita dihulu waktu. Dan Serasa tak pantas hati ini menjadi pemisah antara gelap dan sepi sebab kita tak berada dizaman nabawi,…

**

Aku tak mampu menyimpan dusta ini kepadamu,… berdusta kepada hati yang selalu terpaut kearahku dan disatu sisi aku harus mencintai dan menyembunyikan fitnah sebelum semua ini kulerai akulah sudut mati yang inginkan hidup ,tertuang dalam kisah-kisah yang terelasi.serta memegang erat cinta yang telah busuk karena aku tak berbuat adil kepadanya ,kepada mereka…!!! Disaat kegundahan itu merajamku tiba –tiba sepucuk surat itu datang dari wajah yang terpaut rindu kemudian mematikannya.

……..23 mei 2006


Dear ,kakakku Nurahmad..

Assalamu’alaikum wr.wb

Sorry ya …kalau aku sudah ganggu waktu belajar kakak buat baca surat dariku ini.ngomong-ngomong gimana nih kabarnya ma dia ? kelihatannya tambah mersa aja nih…. He..he..
Kak,aku ingin kakak memilih siapa yang pantas untuk jadi pacar kakak.dan seandainya kakakbingung untuk memilih ,aku punya saran yang baik buat kakak..aku Cuma sarankan untuk memilih dia dari pada aku.dan aku gak ingin kakak memilih aku , kalau ternyata dihati kakak juga ada dia. terusterang saja kan sebenarnya aku juga pernah mengalami hal serupa seperti kakak . kemarin sebelum kita jadian ,aku juga punya sedikit perhatian sama kakak kelasku .mungkin kakak udah tahu siapa cowok itu. Aku selalu cerita semua hal tentang aku sama teman2ku.klo waktu itu aku juga suka sama kakak dan…..?sejak saat itu aku bingung untuk memilih salah satu diantara kalian berdua. Tetapi salah satu dari mereka kasih saran ke aku “siapa diantara kalian berdua yang lebih dulu meminta hati ini ,dia boleh jadi pacar aku ,dan ternyata kakak duluan yang nyatain ke aku. Kakak masih ingat gak kalau waktu itu aku belum berani ngasih jawaban ma kakak ,soalnya aku masih ragu,apakah aku benar2 mencintai kakak atau dia?waktu kurang lebih satu bulan aku gunakan untk berfikir dan minta saran dari temen2.dan teman2 aku mendukung aku untuk menerima kakak sebagai pacar aku. Walaupun sampai sekarang kadang2 kalau aku bertemu dengan nya aku sulit menafikannya dan aku sudah berusaha menjauhi dan melupakan dia dari fikiran ini,karena aku gak ingin menghianati kakak. Kak, dari pengalaman pribadiku itu aku ingin kakak berkata jujur sama aku tentang isi hati kakak. Dan aku berharap semoga kakak memilih dia. Karena aku lihat dari keseharian kakak ma dia udah melangkah jauh disbanding denganku. jadi terima saran aku itu ya..?dan seandainya kakak menerima saran dari aku, tolong balas surat ini dengan bolpoint warna merah. Dan jika kakak menolaknya kakak harus pakai bolpoint warna hitam .



Wassalamu’alaikum wr.wb




Salam manis,


NB:tolong balas lewat tulisan ,jangan dibalas lewat tatapan muka!!!










***

Sepucuk surat itu menentang dustaku,kepada siapa aku harus bicara jika sepatah katapun tak sanggup kuucapkan . kepada angin “tolong ulurkan pesanku jika tangan ini tak bisa merangkul kembali lengannya”
Namun jika rasa itu telah hilang dari keduanya maka biarkan aku memungut sisa-sisa perjuangku untuk semua cerita yang pernah aku jalani.
Seandainya malam itu aku mampu menumpulkan rasaku kepada mereka ,mungkin aku tak segila itu menilai perasaan yang menyusup dalam pikir dan renunganku.

****

Tiada berfikkir panjang tentang dua hal yang membentang dibenakku,ialah kebimbangan memilih diantara keduanya atau meluruskan niatku untuk menghilangkan perasaan ini untuk mereka yang menangis karena sikapku.ma’afkan aku sayang jika selama ini aku tak bersikap dewasa dan bijaksana dalam menjalin hubungan ini,aku tahu semua ini sakit jika kita dibutakan dari mimpi yang mungkin hampir kita raih.aku tak punya mimpi untuk menuntunmu kekehidupan sesudah ini karena bagiku luka ini cukup sampai disini dan tak mungkin kusayat lagi .maa’kan juga jika aku tak bisa memilih diantara kalian berdua karena bagiku semua itu merupakan kepahitan jika aku masih berfikir untuk kuasai perasaan ini. Jika aku tak pernah ada diantara malam – malam sebelum engkau mengenalku maka mulai saat ini juga aku ingin engkau melakukan hal demikian . dan aku harap engkau mengerti maksudku sebelum pagi ini mengusut perminta’anku .