Abu Hurairah ra. Berkata : pada perang khaibar , Rasulullah SAW bersada,”sungguh aku akan memberikan panji-panji ini kepada orang yang mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya, sehingga Allah SWT memberikan kemenangan saat panji ini masih berada ditangannya.”(HR.Muslim)
Syekh ibn Utsaimin berkomentar tentang hadist ini:
Hadist ini menunjukkan bahwa seseorang boleh berkata akan melakukan suatu perbuatan dimasa depan tanpa mengiringinya dengan lafal InsyaAllah , dengan syarat orang itu mengetahui perbedaan antara menceritakan isi hati atau rencananya dengan memastikan akan melakukan sesuatu dimasa depan .
Yang pertama boleh diucapkan tanpa diiringi insyaAllah , karena pada saat itu dia hanya mengutarakan isi hati atau rencananya.
Yang kedua , yakni pada saat ini memastikan akan melakukan sesuatu dimasa depan , maka dia harus mengiringinya dengan lafal tersebut.Firman-Nya “dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu , sesungguhnya aku akan mengerjakan hari esok ,kecuali dengan menyebut insya Allah.”(QS.al kahfi [18]:23-24).
Alasannya , orang yang menceritakan kehendak atau rencananya untuk melakukan sesuatu berbeda dengan orang yang memastikan akan melakukannya dimasa depan . Hari esok bukan jadi anda masih hidup, tapi banyak hal yang menghalangi dan merintangi anda sehingga anda tidak dapat melakukannya. Boleh jadi anda masih hidup , tiada rintangan dan halangan , tapi Allah SWT memalingkan perhatian sesuatu besok, tapi sebelum esok tiba Allah SWT sudah memalingkan perhatiannya dari hal itu.
Oleh karena itu saya mengatakan bahwa hadits ini merupakan dalil bahwa seseorang boleh berkata ,”saya akan melakukan sesuatu nanti,” sebagai pengungkapan rencana atau kehendak hatinya , dan bukannya penegasan akan melakukan hal itu.Masa depan berada digenggaman Allah SWT , namun tidak mengapa jika anda hanya mengutarakan rencana anda .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar