ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH

Minggu, 28 Desember 2008

Hanya KepadaNya Kita Kembali

1.Keberadaanmu Jadi Lenyap Ketika Memandang KeberadaanNya

Cahaya bashirah itu membuatmu dapat menyaksikan betapa dekatnya Allah denganmu,ainul bashirah membuatmu menyaksikan kelenyapanmu karena keberadaan-Nya.Haqqul bashirah menyaksikan keberadaanNya,tidak pada kelenyapanmu dan tidak pula pada wujudmu.

inilah kenikmatan dan kebahagiaan yang dirasakan orang dalam bermakrifat.karena amal yang dilakukan dapat membersihkan kotoran hatinya sehingga menjadi cemerlang .Debu-debu kesalahan dan sifat tercela telah lenyap .Mata hatinya menjadi awas sehingga sampailah pada tingkat yang haqqul bashirah.Dengan mata hatinya ,dia dapat menyaksikan keberadaan Allah ,meskipun berupa cahaya kebenaranNya.

Orang semacam ini betul-betul merasakanperbedaan yang jauh antara penglihatan mata lahir dengan penglihatan mata batin .Apa yang dilihat secara kasad mata hanyalah berhubungan dengan lukisan-lukisan ,bentuk-bentuk, warna dan kenyataan didunia ini semuanya semu .semua memberi kenikmatan pandangan yang tidak kekal

Pandangan mata batin sangat indah dan menyenangkan .karena yang dilihat mata batin lebih tinggi dan lebih halus, tidak akan berubah selama-lamanya .jika sudah sampai tahap demikian ,maka ia sepertinya lenyap karena terkalahkan oleh cahaya kebenaran.

Apabila engkau ingin sampai pada haqqul bashirah ,maka hendaknya engkau menempuh tahapan-tahapan.yang pertama adalah syu’a’ul bashirah yaitu melihat dengan akal .Artinya , carilah hakikat dirimu dan cahaya kebenaran itu dengan menggunakan akal .Kemudian tingkatkan pada ainul bashirah ,yaitu dengan menggunakan ilmu .Artinya, engkau harus sadar betul bahwa dirimu sama sekali tidak ada dalam keberadaanNya.

Tingkat yang paling tinggi adalah haqqul bashirah ,yaitu dengan kesaksian .Engkau bias mengetahui hakikat dirimu (dengan akal) yang semula tidak ada kemudian menjadi ada.Lalu lenyap sama sekali sehingga tidak bisa disamakan dengan keberadaan Allah.Dimana keberadaanNya itu yang awal dan yang akhir dan tidak bias lenyap selama-lamanya.

2. Allah Ada Sejak Awal Hingga Akhir
Allah itu ada,dan tak satupun yang menyamaiNya ,dan kini Dia sebagimana adaNya semula.

Allah adlah haq .Dia yang awal dan yang akhir .dia ada secara lahir dan batin ,Dia berada dimana-mana,tidak kenal ruang dan waktu karena yang menciptakan ruang dan waktu adalah Dia.

Allah tidak bergantung kepada makhluk dan kenyataan yang ada adalah ciptaanNya .Mustahil Dzat yang menciptakan bergantung kepada yang diciptakan .Semua ciptaanNya berhubungan denganNya,butuh kepadaNya dan bergantung pula kepadaNya.
Semua makhluk bergantung pula pada perintahNya .Dan perintahNya berlangsung sesuai dengan kehendakNya .tak ada sesuatu yang berdiri disampingNya , tak ada yang menyamaiNya .Dia Esa ,berdiri sendiri,Mutlak,Maha dapat dipercaya ,dan Maha kekal.

3. Percuma Menggangtungkan Harapan Kepada selain Allah

Jangan engkau gantungkan harapanamu kepada selain Allah .Karena tak mungkin harapanmu dapat melampaui kekuasaanNya yang pemurah.
Engkau sakit kemudian pergi kedokter .Lalu hatimu menjadi tenang setelah diberi obat .hatimu berpengharapan kepada dokter atau kepada obat,sekalipun disisi lain engkau berdo’a meminta kesembuhan kepada sang kholik.sifat seperti itu bukanlah sifat seorang salik .sebab harapanmu masih bergantung kepada selain Allah .atau engkau berharap kepada Allah tetapio memposisikan dokter berdiri disampingNya.

Bukankah dalam sehari semalam engkau tidak kurang dari 17 kali membaca surat Al Fatihah yang berarti memberi kesaksian kepada Allah .Engkau katakan .’Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami meminta pertolongan.”

Karenanya jika dalam keadaan miskin atau sakit atau menderita ,lalu engkau berharap pertolongan dari orang lain,berarti engkau telah ingkari kesaksianmu sendiri.percuma saja menggantungkan harapan kepada selain Allah .sebab selain Allah berarti makhluk.padahal kekuatan dan kekuasaan Allah melingkupi seluruh makhlukNya.

Orang-orang yang menempuh jalan makrifat akan menata niatnya dan membatasi harapannya hanya kepada Allah .karena mereka yakin bahwa Allah jua pemberi nafkah ,pemberi rahmat,karunia dan tidak sesuatupun yang dapat menandinginya.

4.Allah Jua Yang Memenuhi Hajatmu

Jangan sekali-kali memohon selain kepada Allah karena Dialah yang memenuhi hajatmu.bagaimana mungkin selain Allah dapat mengubah ketetapan Allah ?Bagaimana orang lain dapat memenuhi hajatmu sedangkan terhadap kebutuhannya sendiri saja tak mampu memenuhi?

Allah maha kaya dan maha pemurah .setiap makhluk ciptaanNya selalu diperhatikan dan dipenuhi kebutuhannya.oleh karena itu ketika engkau merasa sempit ,maka janganlah lari kepada sesuatu selain Allah untuk memohon terkabulnya kebutuhan .sesunggunya lapang atau sempit kehidupan hanya karena caramu memandang dan merasakannya .orang yang lapang hati ,meskipun sempit kehidupannya ,baginya selalu bahagia.

Renungkanlah ,orang yang engkau anggap mampu memenuhi hajatmu itupun bergantung kepada Allah.ia tak mampu memenuhi hajatnya sendiri .harapanmu akan menjadi sia-sia jika meminta kepada orang yang tak punya .sama saja artinya, engkau seorang pengemis tetapi meminta sesuatu kepada pengemis . apa mungkin semua harapan dan keinginan kamu terpenuhi?

Jika engkau menganggap bahwa orang lain dapat mengatasi kekacauan hatimu dan menghadirkan ketenangan ,maka anggapan itu hanyalah karena kedunguanmu.Bagaimana mungkin orang yang kacau mampu memberi nasehat dan mencerahkan hatimu?inilah kesalahpahaman yang tak disadari.

4 komentar:

  1. wah,daku langsung belajar ngasah mata batin nih, biar tajamnya melebihi tajam pisau,he..he..

    BalasHapus
  2. Iman, sebagai saksi dan perantara memanglah manusia sejatinya diposisikan sebagai yang harus paling mengerti dan berusaha untuk memahami kesejatian Tuhan.

    Belajar ya memang akupun harus perlahan belajar untuk menyelami batin ini supaya memang harus tunduk akan kuasaNya.
    Maklum mas, baru bertobat nichhhh... "tanda tanya"

    BalasHapus
  3. terima kasih bwt mbak Dian dan Mas Yoga serta terimakasih bwt semuanya , semoga bermanfa'at .

    BalasHapus
  4. "Jika engkau menganggap bahwa orang lain dapat mengatasi kekacauan hatimu dan menghadirkan ketenangan ,maka anggapan itu hanyalah karena kedunguanmu.Bagaimana mungkin orang yang kacau mampu memberi nasehat dan mencerahkan hatimu?inilah kesalahpahaman yang tak disadari"

    Hanya orang-orang yang diberi Hidayah-Nya lah yang dapat mengetahui dan menjadi kekasih-Nya, meskipun mencari hingga ajal tiba, hanya dengan Hidayah-Nya mampu untuk menemukan-Nya dalam kesejatian-Nya.

    Posting yang bagus mas...

    BalasHapus