aku masih diingatkan oleh hujan,..
Tentang gelapnya langit dan sebagian petir yang masih kulihat
Tentang licinnya jalan dan tentang derasnya aliran sungai saat itu..
Dan aku masih diingatkan oleh sebagian angin ,..
Tentang kabar yang masih kutunggu ,tentang harapan yang masih rancu..
Sebelum pikiran ini kutabur dalam peti,
Dan sebelum masa ini kuhanyautkan dalam mimpi,aku ingin menyampaikan salam
Kepada seluruh teman , dan keluargaku
Aku ingin lenyap , terbawa angin dan menghilang untuk satu masa
Minggu, 13 Desember 2009
Senin, 07 Desember 2009
seperti kejujuran,..
Aku rindu pada sehelai kain membujur ditubuhku,..ketika mata ini tak lagi menikmati ruang pengap dan ketika aku berada dalam kapungan mimpi .aku ingin tiada sejenak , menikmati kawah sebelum terisi penuh , sebelum gerimis menumpulkan bebatuan dekat rumahku dan sebelum pandangan ini memaksakan anganku untuk segera menyapa dingin dan gelap.
Jika langit mampu menangis hari ini ,demi memenuhi suara mereka yang kulihat kadang terlunta-lunta menghayati hidup .akupun demikian ,… ingin menangis hingga tak kusisakan air mata ini ketika aku berada disamping mereka, (???) sebelum perjalanan ini menghabiskan beribu bekal dan sebelum kaki ini memberikan kenangan kepada sebagian tempatku sebelum aku terusir penuh dari sini,dan anggap saja aku menyalahi aturanmu(???) ketika kau lihat aku tanpa secarik kertas dan pensil ditanganku.jangan kau bilang semua ini ulah penulis ,karena ia hanya menorehkan apa yang tertuang dalam benak dan imajinasinya,dan akupun begitu….
Aku rindu pada tangis kaum terpelajar , ketika mereka melihat beribu onar didalam kemelutnya negeri ini . dan ketika mereka tak melihat adanya kejujuran dalam tiap jasad yang masih menyimpan nafasnya,dan akupun rindu pada mereka yang berdiri dalam bangunan berbalok-balok kemudian memandang kebawah, lihatlah kaum miskin di negeri ini,. Lihatlah kepada kami (???)
Aku tak pernah menyalahkan hidup , bahkan aku juga tak pernah menyalahkan alur yang membawa tiap-tiap suara dan pandangan hidup.tetapi aku hanya menyalahkan pada diriku sendiri , mengapa aku masih seperti ini ketika zaman mengajakku bersanding…
Jika langit mampu menangis hari ini ,demi memenuhi suara mereka yang kulihat kadang terlunta-lunta menghayati hidup .akupun demikian ,… ingin menangis hingga tak kusisakan air mata ini ketika aku berada disamping mereka, (???) sebelum perjalanan ini menghabiskan beribu bekal dan sebelum kaki ini memberikan kenangan kepada sebagian tempatku sebelum aku terusir penuh dari sini,dan anggap saja aku menyalahi aturanmu(???) ketika kau lihat aku tanpa secarik kertas dan pensil ditanganku.jangan kau bilang semua ini ulah penulis ,karena ia hanya menorehkan apa yang tertuang dalam benak dan imajinasinya,dan akupun begitu….
Aku rindu pada tangis kaum terpelajar , ketika mereka melihat beribu onar didalam kemelutnya negeri ini . dan ketika mereka tak melihat adanya kejujuran dalam tiap jasad yang masih menyimpan nafasnya,dan akupun rindu pada mereka yang berdiri dalam bangunan berbalok-balok kemudian memandang kebawah, lihatlah kaum miskin di negeri ini,. Lihatlah kepada kami (???)
Aku tak pernah menyalahkan hidup , bahkan aku juga tak pernah menyalahkan alur yang membawa tiap-tiap suara dan pandangan hidup.tetapi aku hanya menyalahkan pada diriku sendiri , mengapa aku masih seperti ini ketika zaman mengajakku bersanding…
Senin, 30 November 2009
Rinduku hanya sebentuk ilalang,..
Dalam getar,aku menemui rasa …
Gundah , sedih bahkan bahagia
Terjadi dalam dentangan jam dan diawali dengan gerimis,
Aku mengingat sebagian masaku ,…
Seperti rasa cemas pada udara yang kurasa pagi ini
Dingin,dan sedikit menahan desahku…
Aku sendiri memecah sunyi
Berteman hangat ketika ia mendekapku
Ialah rasa mati yang kunanti ,…
Hanya sebentuk ilalang , dibelantaraku
Aku rindu pada senyummu
Ketika elok menawanku
dan ketika cemas tak lagi kurasa
semoga kau hadir untukku meskipun hanya sehari
Gundah , sedih bahkan bahagia
Terjadi dalam dentangan jam dan diawali dengan gerimis,
Aku mengingat sebagian masaku ,…
Seperti rasa cemas pada udara yang kurasa pagi ini
Dingin,dan sedikit menahan desahku…
Aku sendiri memecah sunyi
Berteman hangat ketika ia mendekapku
Ialah rasa mati yang kunanti ,…
Hanya sebentuk ilalang , dibelantaraku
Aku rindu pada senyummu
Ketika elok menawanku
dan ketika cemas tak lagi kurasa
semoga kau hadir untukku meskipun hanya sehari
Senin, 16 November 2009
16 November 2009
Suara letihku menghabiskan kotak-kotak kejengkelan
Dari luka kemarin ,…aku menunggu berita tentang kepulangan kereta
Yang baginya membawa kepingan-kepingan hidup ,menyerupai jasad
Kemudian ia merunduk dan aku mema’afkannya,…
Sungguh aku tak ingin memendam luka dari kerelaan senyum dan keseriusan
Dari luka kemarin ,…aku menunggu berita tentang kepulangan kereta
Yang baginya membawa kepingan-kepingan hidup ,menyerupai jasad
Kemudian ia merunduk dan aku mema’afkannya,…
Sungguh aku tak ingin memendam luka dari kerelaan senyum dan keseriusan
Sabtu, 14 November 2009
Setengah enam lewat dua menit
Sebelum jalan ini berbelok dan beradu pada lautan kubentangkan rindu ini pada setumpukan jerami basah dipinggiran pedesaan . seperti senyumku pada mereka setahun yang lalu ,sebelum pepohonan jati itu meranggas dan sebelum terik menjadi lawan kepulanganku… ya aku rindu pada bebatuan lapuk didusun ini sebagian telah rata dengan debu kemudian beterbangan mencari hening ketika lengkap tak dirasakannya.semacam rasa susah yang mengitari belasan kosa kata dalam dusunku.aku belum mengerti tentang literatur mimpiku semalam …. Kulihat awan bergaris-garis tebal memotong jalanan sepi dan tak lama kemudian belasan dusun dikotaku terapung air kotor .bahkan tiap sudut dusun ini terpenuhi sampah-sampah sisa rerongsokan yang terkubur lama dalam anak sungi dan selokan dekat perkampunganku. Air tak bisa mengalir kesana kemari seperti yang tercatat dalam otakku sebelum nada resah segera kuteriakkan .
Setengah enam lewat dua menit , jarum jam yang kulihat masih berambisi …menekuni tiap putarannya sebelum petang benar-benar menenggelamkam pandanganku , kepada sudut yang tak bisa kulihat lagi , kepada angin yang kemudian tersesat , kepada hujan yang tak lagi menelurkan sisa kepulangannya , dan kepada benak yang masih terjebak disini …. Menunggu esok menyapa kepada setiap mereka yang hidup dan yang mengulurkan sebagian rasa kagum kepada kaum sebelum kami ada,
perasaan ini meloncat-loncat bagai lesatan peluru pada tameng sebelum para pejuangku tiada dan sebagian menyorakkan kata merdeka. Aku tenggelam dalam mimpi sore ini tentang hujan ,angin,dan banjir kemudian tentang keterbatasan mengasuh mereka , anggap saja sesuatu hal yang baru saja kuceritakan disepertiga malam sebelum kau terlelap dan tersesat dalam mimpi. Aku menggodamu pagi itu, mengejek lalu menutup luka memar upah darimu ,mungkin rasa kesal itu semakin liar dipemukimanmu.sehingga kau hamtamkan saja semua emosimu disini lalu semua memandangi aku ada yang menangis karena aku terus menggigit sedih setelah kau tiada…
Setengah enam lewat dua menit , jarum jam yang kulihat masih berambisi …menekuni tiap putarannya sebelum petang benar-benar menenggelamkam pandanganku , kepada sudut yang tak bisa kulihat lagi , kepada angin yang kemudian tersesat , kepada hujan yang tak lagi menelurkan sisa kepulangannya , dan kepada benak yang masih terjebak disini …. Menunggu esok menyapa kepada setiap mereka yang hidup dan yang mengulurkan sebagian rasa kagum kepada kaum sebelum kami ada,
perasaan ini meloncat-loncat bagai lesatan peluru pada tameng sebelum para pejuangku tiada dan sebagian menyorakkan kata merdeka. Aku tenggelam dalam mimpi sore ini tentang hujan ,angin,dan banjir kemudian tentang keterbatasan mengasuh mereka , anggap saja sesuatu hal yang baru saja kuceritakan disepertiga malam sebelum kau terlelap dan tersesat dalam mimpi. Aku menggodamu pagi itu, mengejek lalu menutup luka memar upah darimu ,mungkin rasa kesal itu semakin liar dipemukimanmu.sehingga kau hamtamkan saja semua emosimu disini lalu semua memandangi aku ada yang menangis karena aku terus menggigit sedih setelah kau tiada…
Jumat, 13 November 2009
ma'af ,jika masih kukirimkan e_mail untukmu (02-04-09)
tak ada pengantar untukku , jika rasa rindu selalu datang untukmu
tak ada pesan terakhir yanbg tersia-siakan jika satu katamu mampu menenagkan jiwaku....
teman, tak lagi kuucap resah ini untukmu.....karena dunia kita memang udah berbeda tak pernah kusangka jika semua terjdi seiring melambatnya waktu didinding kerapuhanku...
tak adalagi sapaan itu,senyuman itu,kata2 yang menenangkan itu, serta kabar yang selalu kau sejajarkan dengan anggukan tiap sujudmu.....kau beda teman.
mungkin aku tak lupa.....klo tanggal ni dulu km bisa bersyukur pada sang pencipta tentang kehadiranmu disisi mereka, mungkin penuh kasih sayang dan harapan ......
pernah kau ucap ..........
pernah kau lafalkan padaku malam itu tentang semua keinginanmu semua cita2mu ....
aku masih ingat teman ,bahkan aku tak pernah mencoba melupakannya sedikitpun tentangmu.
tentang janji itu,.....ma'af .aku sungguh tak ingin berdusta teman..... tapi kamu tahu aku tak pernah mencoba mengingkarinya bahkan sampai saat ini tak pernah ingin kulusuhkan sebuah i'tikaatku.tetapi aku juga tak bisa memaksakan kehendakku ..... dulu engkau yang bilang klo aku sedikit demi sedikit harus bisa menerima kenyataan jika aku mulai menyukainya karena ia tak sendiri.......aku tahu dan sadar akan semua itu. tetapi aku tak ingin membunuh perasaain ini kawan , karena ia bagiku suci tanpa aku memintanya ia hadir dengan kerendahan mengusungku dipelabuhan nya sampai wujud rindu itu benar2 aku rasakan . namun jika ia tak pernah menyandarkan sedikitpun rasanya padaku .... memang inilah kenyataan yg harus aku terima....
trima kasih atas saran dan semangat yg pernah kau lantunkan untukku pagi itu......
mungkin kamu benar ........aku harus melupan dia. dan saat ini memang benar ,aku harus melupakan dia dari rasa yang pernah melabuhkanku dipelabuhan kerinduan yg pernah kurasa saat itu.......mungkin hanya dengan ini aku mulai bisa mengartikan rasa cinta yg ada padaku untuknya.....bukan perasaan egois yg slalu terturuti.karena cinta kepadanyalah aku berusaha jauhi dia dari kehidupanku.
sebenarnya aku ingin sampaikan beberapa hal untukmu.........tetapi untuk saat ini tak mungkin aku melafalkannya.karena jika sampai aku mengucapkannya berarti aku tak pernah percaya akan adanya takdir.... mungkin hanya salam dan do'a yg ingin kuhaturkan untukmu saat ini dan tak lebih.....semoga engkau tak terputus dari safa'at rasulullah.
sebuah email untuk sahabatku tgl 02 april 2009 lalu
tak ada pesan terakhir yanbg tersia-siakan jika satu katamu mampu menenagkan jiwaku....
teman, tak lagi kuucap resah ini untukmu.....karena dunia kita memang udah berbeda tak pernah kusangka jika semua terjdi seiring melambatnya waktu didinding kerapuhanku...
tak adalagi sapaan itu,senyuman itu,kata2 yang menenangkan itu, serta kabar yang selalu kau sejajarkan dengan anggukan tiap sujudmu.....kau beda teman.
mungkin aku tak lupa.....klo tanggal ni dulu km bisa bersyukur pada sang pencipta tentang kehadiranmu disisi mereka, mungkin penuh kasih sayang dan harapan ......
pernah kau ucap ..........
pernah kau lafalkan padaku malam itu tentang semua keinginanmu semua cita2mu ....
aku masih ingat teman ,bahkan aku tak pernah mencoba melupakannya sedikitpun tentangmu.
tentang janji itu,.....ma'af .aku sungguh tak ingin berdusta teman..... tapi kamu tahu aku tak pernah mencoba mengingkarinya bahkan sampai saat ini tak pernah ingin kulusuhkan sebuah i'tikaatku.tetapi aku juga tak bisa memaksakan kehendakku ..... dulu engkau yang bilang klo aku sedikit demi sedikit harus bisa menerima kenyataan jika aku mulai menyukainya karena ia tak sendiri.......aku tahu dan sadar akan semua itu. tetapi aku tak ingin membunuh perasaain ini kawan , karena ia bagiku suci tanpa aku memintanya ia hadir dengan kerendahan mengusungku dipelabuhan nya sampai wujud rindu itu benar2 aku rasakan . namun jika ia tak pernah menyandarkan sedikitpun rasanya padaku .... memang inilah kenyataan yg harus aku terima....
trima kasih atas saran dan semangat yg pernah kau lantunkan untukku pagi itu......
mungkin kamu benar ........aku harus melupan dia. dan saat ini memang benar ,aku harus melupakan dia dari rasa yang pernah melabuhkanku dipelabuhan kerinduan yg pernah kurasa saat itu.......mungkin hanya dengan ini aku mulai bisa mengartikan rasa cinta yg ada padaku untuknya.....bukan perasaan egois yg slalu terturuti.karena cinta kepadanyalah aku berusaha jauhi dia dari kehidupanku.
sebenarnya aku ingin sampaikan beberapa hal untukmu.........tetapi untuk saat ini tak mungkin aku melafalkannya.karena jika sampai aku mengucapkannya berarti aku tak pernah percaya akan adanya takdir.... mungkin hanya salam dan do'a yg ingin kuhaturkan untukmu saat ini dan tak lebih.....semoga engkau tak terputus dari safa'at rasulullah.
sebuah email untuk sahabatku tgl 02 april 2009 lalu
Kamis, 12 November 2009
Keagungan Seorang Khalifah Umar
UMar bin al-Khaththab adalah khalifah kedua stelah Abu BAkar. ketika BEliau menjabat sbg khalifah sekitar 10,5 tahun. Dibawah kepemimpinan umar pada saat itu wilayah ISLAm berkembang pesat. Mulai dari seluruh jazirah arab, syria, MEsir, Irak, PErsia, Armenia, Azerbaijan dan beberapa wilayah lainnya.
sebatnya lagi, saat peperangan, khalifah melarang Keras tentaranya untuk membunuh org yg lemah,perempuan dan anak2, menodai kuil serta tempat ibadah lainnya. kebijakan2 umar bertentangan dg penindasan dan kebuasan alexander, caesar, Atilla. lihat saja saat alexander menaklukan Sur. Sebuah kota Syria. dia memerintahkan para jendralnya untuk melakukan pembunuhan massal dan menggantung seribu warga negara terhormat di dinding kota. Demikian pula ketika menaklukan kota persia, dia memerintahkan memenggal kepala smua laki-laki. Raja lalim seperti jengi Khan, Atilla bahkan lebih ganas lagi.
Meski memimpin wilayah negara yg sangat luas. Khalifah umar hidup layaknya seperti org biasa lainnya. Suatu kali, dalam sebuah rapat umum. Seseorang berteriak, “wahai umar, takutlah kepada Allah !!” para hadirin bermaksud untuk menyuruh org ini diam. Namun, khalifah mencegahnya dan berkata, jika sikap jujur seperti itu tdk ditunjukan oleh rakyat mereka menjadi tdk ada artinya.
Khalifah umar sangat tegas terhadap bawahannya. Ketika suatu kali umar berpidato dihadapan para gubernur, beliau berkata : Ingatlah, sy mengangkat kalian bukan untuk memerintah rakyat tapi agar kalian melayaninya. Kalian harus memberikan contoh dg tindakan yg baik agar rakyat dapat meneladani kalian. Kondisi ini sungguh jauuuh berbeda dengan kondisi saat ini...sungguh prihatin.
Pada saat pengangkatannya, seorang gubernur harus bersedia menggunakan pakaina sederhana : makan roti yg kasar dan setiap org yg ingin mengadukan sesuatu hal bebas menghadapinya setiap saat. Wah..lihatlah bagaimana dg kondisi pejabat2 negara saat ini. Gaji yg tinggi, rumah dan mobil dinas yg lebih dari 1, fasilitas2 lainnya yg terkadang tdk terlalu mereka butuhkan, untuk masalah mengaduh pun mereka jarang melihat bahwa rakyatnya di bawah sana sedang merintih kesakitan, makan yg sulit, pendidikan yg mahal sedangkan mereka melakukan rapa2 yg terkadang tdk ada realitasnya untuk rakyat dg menghabiskan uang negara yg tdk sedikit.
Lihatlah umar...beliau menaruh perhatian yg besar dalam usaha memperbaiki keuangan negara dengan menempatkannya pada kedudukan yg sehat.
Kebesaran khalifah umar juga terlihat dalam perlakuannya terhadap non-muslim. Beliau mengembalikan tanah2 yg dirampas oleh para penguasa jahiliyahkepada yg berhak, yg sebahagian besar milik non muslim. Beliau berdamai dg org Kristen Elia yg menyerah. Beliau menyatakan inilah perdamaian yg ditawarkan umar, hamba Allah kepada penduduk Elia. Org2 non muslim diizinkan tinggal digereja2 mereka dan rumah2 ibadah tdk boleh dihancurkan. Mereka bebas sepenuhnya menjalankan ibadahnya dan tidak dianiyaya sedikitpun. Bahkan dlm wasiatnya yg terakhir, khalifah umar memerintahkan kaum muslim untuk menepati sejumlah jaminan yg pernah diberikan kpd non muslim, melindungi harta dan jiwa mereka.
Khalifah yg agung ini hidup bgitu sederhana. Tingkat kehidupannya tdk lebih tinggi dari kehidupan org biasa. Suatu ketika, Gubernur kufah mengunjunginya sewaktu beliau makan. Sang Gubernur menyaksikan makanannya berupa roti kering yg dilumuri minyak zaitun kemudian berkata, amirul mukminin mengapa anda tidak makan roti dari gandum ??? khalifah umar kemudian menjawab, apakah enkau pikir dalam wilayah kekuasaanku yg begitu luas, setiap org bisa mendapatkan gandum ? tidak jawab gubernur tadi. Lalu bagaimana aku bisa dg mudah makan roti dari gandum ? kecuali jika itu bisa dg mudah didapat oleh setiap rakyatku, tambah umar...subhanallah....
Sejarawan kristen Mesir George Zaidan berkomentar, “pada zamannya berbagai negara ia taklukan : barang rampasan kian menumpuk : harta rampasan kian menumpuk, harta kekayaan raja2 persia dan romawi mengalir deras dihadapannya. Namun, ia sendiri menunjukkan kemampuan menahan nafsu serakah sehingga kesederhanaannya tdk pernah bisa ditandingi oleh siapapun. Ia berpidato dihadapan rakyatnya dg pakaian bertambalkan kulit hewan. Dia mengawasi setiap perkataannya, mengawasi gubernur dan jendralnya dg cermat dan berlaku adil baik dg non muslim skalipun.
Sepintas fragmen diatas sejatinya muncul pertanyan : Belum Tibakah satnya bagi kaum muslim mendambakan kembalinya seorang khilafah seperti umar ??? belum tibakah waktunya bagi kita untuk segera mengenyahkan sistem sekular yg terbukti hanya melahirkan pemimpin yg buruk !?!?
Semoga Allah SWt. Segera menolong kita dalam upaya menegakkan kembali khilafah islam yg telah banyak melahirkn pemimpin yg agung dan hebat seperti umar.
sumber:Kajian Umum Online
sebatnya lagi, saat peperangan, khalifah melarang Keras tentaranya untuk membunuh org yg lemah,perempuan dan anak2, menodai kuil serta tempat ibadah lainnya. kebijakan2 umar bertentangan dg penindasan dan kebuasan alexander, caesar, Atilla. lihat saja saat alexander menaklukan Sur. Sebuah kota Syria. dia memerintahkan para jendralnya untuk melakukan pembunuhan massal dan menggantung seribu warga negara terhormat di dinding kota. Demikian pula ketika menaklukan kota persia, dia memerintahkan memenggal kepala smua laki-laki. Raja lalim seperti jengi Khan, Atilla bahkan lebih ganas lagi.
Meski memimpin wilayah negara yg sangat luas. Khalifah umar hidup layaknya seperti org biasa lainnya. Suatu kali, dalam sebuah rapat umum. Seseorang berteriak, “wahai umar, takutlah kepada Allah !!” para hadirin bermaksud untuk menyuruh org ini diam. Namun, khalifah mencegahnya dan berkata, jika sikap jujur seperti itu tdk ditunjukan oleh rakyat mereka menjadi tdk ada artinya.
Khalifah umar sangat tegas terhadap bawahannya. Ketika suatu kali umar berpidato dihadapan para gubernur, beliau berkata : Ingatlah, sy mengangkat kalian bukan untuk memerintah rakyat tapi agar kalian melayaninya. Kalian harus memberikan contoh dg tindakan yg baik agar rakyat dapat meneladani kalian. Kondisi ini sungguh jauuuh berbeda dengan kondisi saat ini...sungguh prihatin.
Pada saat pengangkatannya, seorang gubernur harus bersedia menggunakan pakaina sederhana : makan roti yg kasar dan setiap org yg ingin mengadukan sesuatu hal bebas menghadapinya setiap saat. Wah..lihatlah bagaimana dg kondisi pejabat2 negara saat ini. Gaji yg tinggi, rumah dan mobil dinas yg lebih dari 1, fasilitas2 lainnya yg terkadang tdk terlalu mereka butuhkan, untuk masalah mengaduh pun mereka jarang melihat bahwa rakyatnya di bawah sana sedang merintih kesakitan, makan yg sulit, pendidikan yg mahal sedangkan mereka melakukan rapa2 yg terkadang tdk ada realitasnya untuk rakyat dg menghabiskan uang negara yg tdk sedikit.
Lihatlah umar...beliau menaruh perhatian yg besar dalam usaha memperbaiki keuangan negara dengan menempatkannya pada kedudukan yg sehat.
Kebesaran khalifah umar juga terlihat dalam perlakuannya terhadap non-muslim. Beliau mengembalikan tanah2 yg dirampas oleh para penguasa jahiliyahkepada yg berhak, yg sebahagian besar milik non muslim. Beliau berdamai dg org Kristen Elia yg menyerah. Beliau menyatakan inilah perdamaian yg ditawarkan umar, hamba Allah kepada penduduk Elia. Org2 non muslim diizinkan tinggal digereja2 mereka dan rumah2 ibadah tdk boleh dihancurkan. Mereka bebas sepenuhnya menjalankan ibadahnya dan tidak dianiyaya sedikitpun. Bahkan dlm wasiatnya yg terakhir, khalifah umar memerintahkan kaum muslim untuk menepati sejumlah jaminan yg pernah diberikan kpd non muslim, melindungi harta dan jiwa mereka.
Khalifah yg agung ini hidup bgitu sederhana. Tingkat kehidupannya tdk lebih tinggi dari kehidupan org biasa. Suatu ketika, Gubernur kufah mengunjunginya sewaktu beliau makan. Sang Gubernur menyaksikan makanannya berupa roti kering yg dilumuri minyak zaitun kemudian berkata, amirul mukminin mengapa anda tidak makan roti dari gandum ??? khalifah umar kemudian menjawab, apakah enkau pikir dalam wilayah kekuasaanku yg begitu luas, setiap org bisa mendapatkan gandum ? tidak jawab gubernur tadi. Lalu bagaimana aku bisa dg mudah makan roti dari gandum ? kecuali jika itu bisa dg mudah didapat oleh setiap rakyatku, tambah umar...subhanallah....
Sejarawan kristen Mesir George Zaidan berkomentar, “pada zamannya berbagai negara ia taklukan : barang rampasan kian menumpuk : harta rampasan kian menumpuk, harta kekayaan raja2 persia dan romawi mengalir deras dihadapannya. Namun, ia sendiri menunjukkan kemampuan menahan nafsu serakah sehingga kesederhanaannya tdk pernah bisa ditandingi oleh siapapun. Ia berpidato dihadapan rakyatnya dg pakaian bertambalkan kulit hewan. Dia mengawasi setiap perkataannya, mengawasi gubernur dan jendralnya dg cermat dan berlaku adil baik dg non muslim skalipun.
Sepintas fragmen diatas sejatinya muncul pertanyan : Belum Tibakah satnya bagi kaum muslim mendambakan kembalinya seorang khilafah seperti umar ??? belum tibakah waktunya bagi kita untuk segera mengenyahkan sistem sekular yg terbukti hanya melahirkan pemimpin yg buruk !?!?
Semoga Allah SWt. Segera menolong kita dalam upaya menegakkan kembali khilafah islam yg telah banyak melahirkn pemimpin yg agung dan hebat seperti umar.
sumber:Kajian Umum Online
Minggu, 08 November 2009
elok,mungkin itu saja...
Seperti petir yang datang tanpa diawali gerimis ataupun hujan , nur ini menjingga kala ia tersenyum dibalik terik yang sedikit memanjakan waktunya ketika raga ini tersudutkan oleh rasa yang terbunuh waktu itu…
Aku tersenyum pada sepasang mata yang menekuni tingkahku , hujamannya menidurkan setiap angan yang terbelit diotakku.jiwa ini tak berkutik ,…diam dan mulut ini seakan terkunci rapat…tiada satu katapun yang terucap setelah sepasang mata ini letih mengagumi parasnya….sungguh elok.. setiap langkah yang diinjakkannya mengingatkanku pada seseorang yang pernah ada dihati ini,caranya melangkah sama persis… hanya wajahnya saja yg sedikit berbeda ia lebih elok .
Aku benci pada roda –roda ini… kenapa ia terus melaju ketika aku ingin berhenti.aku benci pada jalanan ini,kenapa harus ada pemisah ketika laju ini ingin kutempuh….
Semoga aku tak cemburu pada roda – roda dan jalanan ini,karena sebelum hati tertoreh luka senyumannya mampu menumpulkan sedikit kesalku.semoga tak hanya hari ini saja kita bertemu.
Aku tersenyum pada sepasang mata yang menekuni tingkahku , hujamannya menidurkan setiap angan yang terbelit diotakku.jiwa ini tak berkutik ,…diam dan mulut ini seakan terkunci rapat…tiada satu katapun yang terucap setelah sepasang mata ini letih mengagumi parasnya….sungguh elok.. setiap langkah yang diinjakkannya mengingatkanku pada seseorang yang pernah ada dihati ini,caranya melangkah sama persis… hanya wajahnya saja yg sedikit berbeda ia lebih elok .
Aku benci pada roda –roda ini… kenapa ia terus melaju ketika aku ingin berhenti.aku benci pada jalanan ini,kenapa harus ada pemisah ketika laju ini ingin kutempuh….
Semoga aku tak cemburu pada roda – roda dan jalanan ini,karena sebelum hati tertoreh luka senyumannya mampu menumpulkan sedikit kesalku.semoga tak hanya hari ini saja kita bertemu.
Rabu, 04 November 2009
ketika terik dan hujan tak beradu
Tatapanku ingin segera meminang laut dan beradu dengan bisingnya malam,ketika kau dapati aku dengan sehelai kain tipis diwajahku ,saat itu sipemilik hati pucat dan tak berharap akan sisa udara yang masih terkantongi oleh sebagian cemasku.
Tak lagi berhilir batu-batu didadaku,sesak dalam daya tak terfikirkan dan hilang dalam rerintik tak menentu… tercecar bagai daun-daun yang Kau hadiahkan lewat tiupan anginMu.muram ini ingin kubagi kepada mereka agar ada peduli yang tumbuh setelah ini, tak ada peminta yang terusir dan tak ada pencuri yang meresahkan tiap-tiap hati.aku bersanding atas beban ini.
Tiap sudut kota ini meminta gelap segera beranjak , dan berharap mulai ada cahaya yang menembus kekejaman tadi malam.ketika sepasang mataku tak beradu , menjadi saksi bisu diantara mereka yang terhanyut dalam sedikit mimpi yang kau sisakan untukku
Masih ada cemas disini , sebelum hidup ini berakhir dan sebelum langit menjadi murka kepada awan yang mengantongi air mata mereka .dan anggaplah aku tak pernah menelurkannya untuk enam bulan ini . sedangkan yang aku tahu Cuma tanah disekitarku yang masih pucat dan kelihatan cemas karena merasa terabaikan .dan kini do’anya terbalas oleh musim yang melegakan hatinya.
Tak lagi berhilir batu-batu didadaku,sesak dalam daya tak terfikirkan dan hilang dalam rerintik tak menentu… tercecar bagai daun-daun yang Kau hadiahkan lewat tiupan anginMu.muram ini ingin kubagi kepada mereka agar ada peduli yang tumbuh setelah ini, tak ada peminta yang terusir dan tak ada pencuri yang meresahkan tiap-tiap hati.aku bersanding atas beban ini.
Tiap sudut kota ini meminta gelap segera beranjak , dan berharap mulai ada cahaya yang menembus kekejaman tadi malam.ketika sepasang mataku tak beradu , menjadi saksi bisu diantara mereka yang terhanyut dalam sedikit mimpi yang kau sisakan untukku
Masih ada cemas disini , sebelum hidup ini berakhir dan sebelum langit menjadi murka kepada awan yang mengantongi air mata mereka .dan anggaplah aku tak pernah menelurkannya untuk enam bulan ini . sedangkan yang aku tahu Cuma tanah disekitarku yang masih pucat dan kelihatan cemas karena merasa terabaikan .dan kini do’anya terbalas oleh musim yang melegakan hatinya.
Minggu, 01 November 2009
Rndu tebal pada senyum didesa ini
Mataku telanjang mengitari bebatuan ricuh didesaku… kerikil tajam ia menjadi saksi kedatanganku saat ini.tersenyum kecil pada tangkai dan anganku seakan ia bicara pada sesosok yang tak pernah ia kenal, jalanku renta terkadang pandangan ini mati tertikam sang surya . aku tak lagi hafal sudut desa yang dulu menjadi pembatas antara keheningan nuansa desa dengan kerasnya kehidupan dikota. Aku tak pernah sadar kalau akhir-akhir ini aku telah berpaling darinya meninggalkan cerita yang dulu pernah terlunasi disini, bersama teman-teman kecil seusiaku… suara sorai,..tawa bahkan tangis tak henti-hentinya menjadi liku cerita disini.aku masih mengingatnya ketika ayah mengunciku dikamar … siapa yang membukakan pintu jendela kalau bukan mereka-mereka yang usil. Ialah teman-temanku… senyum dan tawa mereka selalu ada untukku.jika ayah mengurungku karena tak mengijinkan aku bermain dengan mereka maka hati mereka juga akan terkurung didesa ini memendam merasa liar yang tak pernah mendapatkan tempat untuk mereka tumpahkan, dan begitu juga dengan aku.
Hayalan-hayalan kecil sempat mempertemukanku pada seraut wajah yang dulu aku rindukan mungkin pada bayang-bayang selaras rerintik hujan ,ketika turun dan memanjakan awan yang bersenandung diatas sana serta memberi tempat pada sebaris lamunan yang tertumpahkan sebelum hujan itu benar-benar reda. Selokan kecil yang menghambat aliran desa dulu disetiap sudut denah yang terpetakan menghilang entah kemana ia tergusur,hanya ada tanda yang sedikit kuingat disana ketika pepohonan kecil yang dulu kuukir nama-nama kita kini telah tumbuh besar dan ukiran itu sempat tak kukenali lagi .
Kotak – kotak kering ,masih belum tergenangi air yang meluap-luap seperti perasaan ini pada tempat kelahiranku.kenapa rinduku setebal ini.tetapi aku hanya sempat membasuhnya sehari saja. Ketika aku datang dan esok aku kembali ditempat yang sedikit mengeraskan cita-citaku. Semoga semua cepat terlaksana dan aku benar – benar berada disini sepenuhnya.menanggung senyum yang tak kutahan dan menahan tangis yang tumpah .kepada semua mungkin aku rindu,… dan esok tak akan lagi kuucapkan kalimat itu
Hayalan-hayalan kecil sempat mempertemukanku pada seraut wajah yang dulu aku rindukan mungkin pada bayang-bayang selaras rerintik hujan ,ketika turun dan memanjakan awan yang bersenandung diatas sana serta memberi tempat pada sebaris lamunan yang tertumpahkan sebelum hujan itu benar-benar reda. Selokan kecil yang menghambat aliran desa dulu disetiap sudut denah yang terpetakan menghilang entah kemana ia tergusur,hanya ada tanda yang sedikit kuingat disana ketika pepohonan kecil yang dulu kuukir nama-nama kita kini telah tumbuh besar dan ukiran itu sempat tak kukenali lagi .
Kotak – kotak kering ,masih belum tergenangi air yang meluap-luap seperti perasaan ini pada tempat kelahiranku.kenapa rinduku setebal ini.tetapi aku hanya sempat membasuhnya sehari saja. Ketika aku datang dan esok aku kembali ditempat yang sedikit mengeraskan cita-citaku. Semoga semua cepat terlaksana dan aku benar – benar berada disini sepenuhnya.menanggung senyum yang tak kutahan dan menahan tangis yang tumpah .kepada semua mungkin aku rindu,… dan esok tak akan lagi kuucapkan kalimat itu
Selasa, 27 Oktober 2009
tentang benci dalam sedikit rasaku
Aku ingin pergi sejenak mengitari damaiku,namun kemana kaki ini harus mengabdi di setumpukan niat dan pada setiap harapan yang kujemur. aku tak punya rasa yang bisa kubanggakan seperti dulu , seperti kisah rembulan pada sebagian malam dan seperti kisah angin pada sebagian gerimis yang belum terbagi dalam curah yang meresahkan fikiran.
Sebelum hijau kunikmati aku tak pernah merasakan kegalauan seperti ini,… perasaan sepi selalu berkecamuk dalam dentanganku.tak ada pembatas ,dan tak ada pula percuma setelah ini….yang aku harap bulan selalu ada pada tiap malam yang beredar dan gerimis selalu ada dalam sebagian masaku, agar aku bisa tersenyum untuknya.
Aku pernah punya benci pada seseorang , tetapi aku tak pernah menganggapnya itu suatu dendam yang sangat ,dan aku juga pernah ada rasa pada seseorang tetapi aku tak pernah menganggapnya itu suatu kebetulan,… karena sampai saat ini rasa itu tak pernah bisa aku elakkan. Jika mereka bertanya antara benci dan rasa yg aku genggam maka akan kujawab “ untuk benci aku hanya bisa menahannya beberapa detik sedangkan untuk perasaan ini aku tak pernah bisa melepaskannya meskipun hanya dalam hitungan detik”
Sebelum hijau kunikmati aku tak pernah merasakan kegalauan seperti ini,… perasaan sepi selalu berkecamuk dalam dentanganku.tak ada pembatas ,dan tak ada pula percuma setelah ini….yang aku harap bulan selalu ada pada tiap malam yang beredar dan gerimis selalu ada dalam sebagian masaku, agar aku bisa tersenyum untuknya.
Aku pernah punya benci pada seseorang , tetapi aku tak pernah menganggapnya itu suatu dendam yang sangat ,dan aku juga pernah ada rasa pada seseorang tetapi aku tak pernah menganggapnya itu suatu kebetulan,… karena sampai saat ini rasa itu tak pernah bisa aku elakkan. Jika mereka bertanya antara benci dan rasa yg aku genggam maka akan kujawab “ untuk benci aku hanya bisa menahannya beberapa detik sedangkan untuk perasaan ini aku tak pernah bisa melepaskannya meskipun hanya dalam hitungan detik”
Minggu, 18 Oktober 2009
kepada angin,
Sebelum udara ini sesak didadaku, dan sebelum tetesan air mata ini merangkak menjauh lalu memusuhiku,,.,,..,, biarkanlah aku menunda anganku satu bait sebelum nafas ini terhelai panjang dan biarkanlah aku memandangi kesalku seakan tiada berdetak putaran jarum jam yang mengiringiku sejak tadi, seperti detik berganti menit,seperti menit berganti jam dan seperti inilah aku mengagumimu...tak ada ukuran masa dan tak ada penjelas setelah semua terukir disini
entah mengapa hati ini merasa berat melepas kisah yang baru saja kuceritakan pada putaran angin sore tadi, sebelum daun-daun itu berguguran dan sebelum rerintik hujan menggenangi pandanganku .sedikit teguranku pada angin,..jangan kau tumpahkan anganku hari ini karena aku masih menyimpan sedikit kesal untuk esok.aku enggan mengakui semua yang melekat dalam kosongnya perasaanku,saat ini hanya ada sedikit rindu namun tak ada satupun yang menggenapinya ,..
gerimis baru saja kubenci, karena ia datang tak bersama rindu yang ia punya,... waktu baru saja kucela karena ia tak pernah memberi tempat untuk sekejap memikrkannya ,jika hanya ada angin yang ada disekelilingnya aku ingin ia membawa pesanku tentang sedikit tautan rasa yang memaksa hadir sebelum namanya kuulang-ulang dalam tiap kalimat yang mampu kubaca.
kepada angin,.. sedikit kusampaikan disini aku hanya berteman sketsa kosong ,..tak tahu harus beranjak kemana??
entah mengapa hati ini merasa berat melepas kisah yang baru saja kuceritakan pada putaran angin sore tadi, sebelum daun-daun itu berguguran dan sebelum rerintik hujan menggenangi pandanganku .sedikit teguranku pada angin,..jangan kau tumpahkan anganku hari ini karena aku masih menyimpan sedikit kesal untuk esok.aku enggan mengakui semua yang melekat dalam kosongnya perasaanku,saat ini hanya ada sedikit rindu namun tak ada satupun yang menggenapinya ,..
gerimis baru saja kubenci, karena ia datang tak bersama rindu yang ia punya,... waktu baru saja kucela karena ia tak pernah memberi tempat untuk sekejap memikrkannya ,jika hanya ada angin yang ada disekelilingnya aku ingin ia membawa pesanku tentang sedikit tautan rasa yang memaksa hadir sebelum namanya kuulang-ulang dalam tiap kalimat yang mampu kubaca.
kepada angin,.. sedikit kusampaikan disini aku hanya berteman sketsa kosong ,..tak tahu harus beranjak kemana??
Sabtu, 10 Oktober 2009
seperti pesan resah
kemana jiwa ini harus kubawa,..
sepasang mata sudah tak memperhatikanku
sementara , rembulan tak melelapkanku dalam cahayanya
aku ingin tertidur dalam sepi
tak ada suara,...
tak ada petaka ,...
dan tak ada yang menggangguku
biarkan aku pergi sejenak
membawa benci yang tak sempat engkau sebutkan
berjelaga dalam mimpi
sebelum do'a-do'a kupanjatkan
untukmu,..
dan keluargaku
sepasang mata sudah tak memperhatikanku
sementara , rembulan tak melelapkanku dalam cahayanya
aku ingin tertidur dalam sepi
tak ada suara,...
tak ada petaka ,...
dan tak ada yang menggangguku
biarkan aku pergi sejenak
membawa benci yang tak sempat engkau sebutkan
berjelaga dalam mimpi
sebelum do'a-do'a kupanjatkan
untukmu,..
dan keluargaku
Minggu, 04 Oktober 2009
Gerimis kecil di kotaku
Pasir putih, kini ia pucat
Terlantar diantara bebatuan pusat kota ini
Hatiku mulai terjemput olehnya
sebulan lalu ia adalah raja di kota ini
Terbang semaunya , dan berakar direrongga manusia
Lalu kami saling menghujat,..
Ma’af , kami lupa …….
Sudah tak ada pasir putih disini
Seperti yang pernah kuceritakan pada anak-anak kami
Semua telah hilang bersama nistaku
Dan terlebur dalam rerintik kecil ,
Tuhan kini aku mengerti.
Terlantar diantara bebatuan pusat kota ini
Hatiku mulai terjemput olehnya
sebulan lalu ia adalah raja di kota ini
Terbang semaunya , dan berakar direrongga manusia
Lalu kami saling menghujat,..
Ma’af , kami lupa …….
Sudah tak ada pasir putih disini
Seperti yang pernah kuceritakan pada anak-anak kami
Semua telah hilang bersama nistaku
Dan terlebur dalam rerintik kecil ,
Tuhan kini aku mengerti.
Sabtu, 03 Oktober 2009
untuk mereka.... (tanpa air mata)
Kemanakah perginya damai itu,ia yang kucari-cari dalam keterikatanku dengan malam dan pagi. Tentang cerita yang pernah mereka lalui dan mencairkan sebagian rasa itu setelah rembulan tak memukulku dengan tatapannya ,… ada pesan untuk mereka sebelum pagi mengeraskan tubuhku.
“ ketika bencana itu ada,akulah tulangmu dari sebagian do’a yang terpanjatkan untuk sebagian dari mereka… sungguh kami hanya berseru untuk mereka dan kami selalu ada untuk mereka ,meski kau bilang kepadaku .. kata2 itu tak cukup untuk mereka namun kami selalu sertakan sebagian do’a untuk mereka dan tak pernah putus“
biarlah jiwa ini berlari , mengantarkan resah selama ini.. semoga bencana tak kudengar lagi
“ ketika bencana itu ada,akulah tulangmu dari sebagian do’a yang terpanjatkan untuk sebagian dari mereka… sungguh kami hanya berseru untuk mereka dan kami selalu ada untuk mereka ,meski kau bilang kepadaku .. kata2 itu tak cukup untuk mereka namun kami selalu sertakan sebagian do’a untuk mereka dan tak pernah putus“
biarlah jiwa ini berlari , mengantarkan resah selama ini.. semoga bencana tak kudengar lagi
Kamis, 17 September 2009
hujan,aku masih menuggu beritamu...
Mungkin ia masih ingat perjuangan mereka , tentang sekujur tubuh ini,… ketika bumi tak lagi memberi kisah pada separuh anganku,pernah kutulis kenanganku pada tiap-tiap mimpi yang pernah mengguliri jasadku ketika kuterlelap dalam dentangannya dan separuh nafasku terlepas dari rasa yang menguatkan peran hening disetiap aku berbagi rindu dengannya,katakanlah rindu itu telah aku sematkan diantara senyuman yang pernah menawanku malam lalu,sebelum gerimis itu ada dan sebelum hujan benar-benar reda dari tatapanku. Aku tak pernah berkhianat pada sebagian yang lain namun aku hanya coba membagi rasa yang terus menggertakku ,dan ketika aku tak bisa menampungnya … resah itu mulai ada dan sampai kinipun aku merasa ia terus ada . meskipun aku tak perlukan ia berselisih disini,dihati ini..
Hujan pun tak menitik lagi dan suara petir juga tak kudengar lagi… kini tinggal aliran kecil yang masih kunikmati disekelilingku.mencari celah dan selalu melangkah meskipun tak ada penerus setelah ia,… jika ia telah sirna maka cukup sunyi yang terus bersanding denganku dan tak kupinta yang lain untuk berseteru .masih kutatap mendung yang sama ,.. sebelum hujan itu ada dan mengalir deras diantara celah-celah yang perduli akan kisahnya.
Kemudian tak ada penjelas setelah itu, ia berpaling entah karena apa ? yang jelas ia merahasiakan alasanya untuk berpaling dariku.seperti yang pernah kuceritakan ketika angin ini mendesah kearahku,mencari ketenangan setelah ia merasa terlewati dari sepenggal harapanku.ketika aku berwewenang ia tak pernah ada ….dan kini ia ada untuk mengungkit rasa yang pernah meluas disemak dan rerumpunku
hujan ,... kini aku masih menunggu berita darimu,sebelum hasrat ini terkuasai oleh yang lain .masihkah ada celah untukku jika ia tak memperdulikanku seperti saat ini.
Hujan pun tak menitik lagi dan suara petir juga tak kudengar lagi… kini tinggal aliran kecil yang masih kunikmati disekelilingku.mencari celah dan selalu melangkah meskipun tak ada penerus setelah ia,… jika ia telah sirna maka cukup sunyi yang terus bersanding denganku dan tak kupinta yang lain untuk berseteru .masih kutatap mendung yang sama ,.. sebelum hujan itu ada dan mengalir deras diantara celah-celah yang perduli akan kisahnya.
Kemudian tak ada penjelas setelah itu, ia berpaling entah karena apa ? yang jelas ia merahasiakan alasanya untuk berpaling dariku.seperti yang pernah kuceritakan ketika angin ini mendesah kearahku,mencari ketenangan setelah ia merasa terlewati dari sepenggal harapanku.ketika aku berwewenang ia tak pernah ada ….dan kini ia ada untuk mengungkit rasa yang pernah meluas disemak dan rerumpunku
hujan ,... kini aku masih menunggu berita darimu,sebelum hasrat ini terkuasai oleh yang lain .masihkah ada celah untukku jika ia tak memperdulikanku seperti saat ini.
Selasa, 15 September 2009
mungkin tak kusebut ia rindu
Tak ingin kuhirauakan persaan ini…
Namun , mengapa ia hanya datang untuk satu malam
Itupun lewat balutan mimpi ..
Sedangkan dimalam-malam sebelumnya ,
aku tak pernah merasakan rindu sekejam ini
rindu pada ranting ketika daun tak menyapanya,..
dan rindu pada buah ketika daun tak menyegarkannya..
aku ini sepintas lirik,..yang terjual dalam kepingan lagu
aku ini seraut pucat ,yang terlampiaskan letih dan ketidakberdayaan
dan engkau,hanya sebaris rindu yang selalu aku pinta,namun kadang tak ada
sedangkan ia hanyalah seikat senyum yang dipaksakan ada..
kemudian mereka itu binasa,oleh nurani yang terkucilkan
disekujur malam yang ingin kau sisakan
Namun , mengapa ia hanya datang untuk satu malam
Itupun lewat balutan mimpi ..
Sedangkan dimalam-malam sebelumnya ,
aku tak pernah merasakan rindu sekejam ini
rindu pada ranting ketika daun tak menyapanya,..
dan rindu pada buah ketika daun tak menyegarkannya..
aku ini sepintas lirik,..yang terjual dalam kepingan lagu
aku ini seraut pucat ,yang terlampiaskan letih dan ketidakberdayaan
dan engkau,hanya sebaris rindu yang selalu aku pinta,namun kadang tak ada
sedangkan ia hanyalah seikat senyum yang dipaksakan ada..
kemudian mereka itu binasa,oleh nurani yang terkucilkan
disekujur malam yang ingin kau sisakan
Senin, 14 September 2009
Rasa itu , mengalir tumpah..
inilah jiwa yang selalu mengharap kesederhanaan
mengemis malu ,kala cerita ini terlewati...
berawal dari canda ,
lalu menyusup bagai rindu dalam pekikku
ditiap-tiap suara gemuruh yang kadang mendatangi mimpiku
aku mulai terfikir akan keakraban yang timbul selama ini
bukan karena aku selalu memperhatikan senyummu
tetapi berakar goresan resah,
lalu rasa itu mengalir tumpah ...
seandainya akulah pemilik rasa itu?
tak mungkin kuacuhkan semua tentangmu
karena kehadiranmu satu,
hanya mereka yang merindu kadang merasa iri
ingin dibenci lalu dicermati,..
lalu suaranya pelan kudengar
"aku juga punya satu rindu untukmu"
itu jika kau ingin tahu.
mengemis malu ,kala cerita ini terlewati...
berawal dari canda ,
lalu menyusup bagai rindu dalam pekikku
ditiap-tiap suara gemuruh yang kadang mendatangi mimpiku
aku mulai terfikir akan keakraban yang timbul selama ini
bukan karena aku selalu memperhatikan senyummu
tetapi berakar goresan resah,
lalu rasa itu mengalir tumpah ...
seandainya akulah pemilik rasa itu?
tak mungkin kuacuhkan semua tentangmu
karena kehadiranmu satu,
hanya mereka yang merindu kadang merasa iri
ingin dibenci lalu dicermati,..
lalu suaranya pelan kudengar
"aku juga punya satu rindu untukmu"
itu jika kau ingin tahu.
aku dan jemarimu,..
ialah isyarat yang tak mungkin kuperjuangkan,..
tawa terbagi antara gerimis dan terik
hempasan gelombang ,seakan menikam jasad
dan bebatuan ricuh memutuskan urat dan jejakku
hentakkan niatmu direronggaku ,semoga kau tulus
pergilah dengan lisan tertutup,
tanpa senyum dan tangis..
lalu kau acung-acungkan jemarimu kearahku sembari membisikkan
aku tak punya rindu untukmu
dan tak punya tangis untuknya,semoga kau mengerti..
tawa terbagi antara gerimis dan terik
hempasan gelombang ,seakan menikam jasad
dan bebatuan ricuh memutuskan urat dan jejakku
hentakkan niatmu direronggaku ,semoga kau tulus
pergilah dengan lisan tertutup,
tanpa senyum dan tangis..
lalu kau acung-acungkan jemarimu kearahku sembari membisikkan
aku tak punya rindu untukmu
dan tak punya tangis untuknya,semoga kau mengerti..
Minggu, 13 September 2009
sebelum kau ucap "bosan"
Dalam detik yang terabaikan
aku mengharap senyuman itu
terpaut rindu jika tatapan itu menyapaku…
dalam menit yang terelakan
aku tak bisa membagi sudut yang tergariskan,..
seperti makna titik . ketika mulutku terkunci rapat
rengkuhlah anganku..
bersamaan hempasan ombak , ketika kita berada dalam satu bait
aku mengharap senyuman itu
terpaut rindu jika tatapan itu menyapaku…
dalam menit yang terelakan
aku tak bisa membagi sudut yang tergariskan,..
seperti makna titik . ketika mulutku terkunci rapat
rengkuhlah anganku..
bersamaan hempasan ombak , ketika kita berada dalam satu bait
Kamis, 10 September 2009
Seroja dalam rerimbaku,..
Tak lama kusudut mata ini dalam tiap jengkal celah yang tersisa ,disudut ruangan yang tak mungkin asing lagi bagi jiwa ini ketika ia mendekap mencari arti sunyi yang kadang mematikan rasaku.malam,…. kini ia menjadi penenangku ketika resah ini menguasai sebagian fikiranku , ia datang tiba-tiba dan pergi tanpa penjelas sesudahnya .
Sesudah itu , tak kudengar lagi bisikannya…. Seperti resapan air ketika mendahului celah-celah disekitarnya.dan tak kudapati tangisan lirih sebelum fajar mendendam karenanya.
ialah wujud bisu yang dipaksakan …
memperjelas langkah yang waktu itu sempat terhapus oleh gerimis kala hati ini merindu, entah pada siapa dan untuk apa? Yang jelas ia hanya terpaku dalam benak sunyi dan tak ingin menafikkan embun yang baru saja terurai dalam bidang diotakku. Cukup sunyi yang mewakili semua ini karena jika waktu telah berdusta akupun enggan menirukannya meskipun itu sesaat
aku ingin ia datang , meneruskan senyumannya dua tahun yang lalu.tetapi apa itu mungkin jika kehadirannya tak akan menggenapi perselisihanku dengan waktu.aku rasa pintu takkan pernah terbuka jika perasaan mencoba menguncinya.sedikit dalam tangis dan isakku ia telah berpaling dan berdusta pada pada mereka yang terabaikan mungkin bukan hanya aku yang terkecam sengitnya alur hidup tetapi mereka yang pernah beradu pada sunyi pun ikut mendengur dan menghinakan perjanjian yang pernah terbagikan oleh sebagian masaku . bukankah setiap alur itu perlu adanya sejarah yang merekamnya agar kita tak cenderung pada kisah yang mungkin mematikan perasaan kita.
Tak hanya aku yang mungkin terabaikan ,lihatlah pada putaran jarum jam ketika ia dipaksakan untuk terus melaju , siapa yang pernah meneruskan pintanya untuk sejenak berhenti dan menggenggam masa ketika arti tak menghidupkan kata-kata…
Dan lihatlah pada dinding pada ruangan ini,ia hanya menahan desah ketika masa telah melapukkan sebagian kegigihannya untuk terus bersanding dengan kita,akankah kita terbuai dalah kisah tragis yang mungkin terealisasi dalam gelanggang keangkuhan??
Ialah kebimbangan yang kuapung-apungkan dalam sedih dan keheningan ini, tak cukup adanya penawar setelah sakit itu kujelang .
Sesudah itu , tak kudengar lagi bisikannya…. Seperti resapan air ketika mendahului celah-celah disekitarnya.dan tak kudapati tangisan lirih sebelum fajar mendendam karenanya.
ialah wujud bisu yang dipaksakan …
memperjelas langkah yang waktu itu sempat terhapus oleh gerimis kala hati ini merindu, entah pada siapa dan untuk apa? Yang jelas ia hanya terpaku dalam benak sunyi dan tak ingin menafikkan embun yang baru saja terurai dalam bidang diotakku. Cukup sunyi yang mewakili semua ini karena jika waktu telah berdusta akupun enggan menirukannya meskipun itu sesaat
aku ingin ia datang , meneruskan senyumannya dua tahun yang lalu.tetapi apa itu mungkin jika kehadirannya tak akan menggenapi perselisihanku dengan waktu.aku rasa pintu takkan pernah terbuka jika perasaan mencoba menguncinya.sedikit dalam tangis dan isakku ia telah berpaling dan berdusta pada pada mereka yang terabaikan mungkin bukan hanya aku yang terkecam sengitnya alur hidup tetapi mereka yang pernah beradu pada sunyi pun ikut mendengur dan menghinakan perjanjian yang pernah terbagikan oleh sebagian masaku . bukankah setiap alur itu perlu adanya sejarah yang merekamnya agar kita tak cenderung pada kisah yang mungkin mematikan perasaan kita.
Tak hanya aku yang mungkin terabaikan ,lihatlah pada putaran jarum jam ketika ia dipaksakan untuk terus melaju , siapa yang pernah meneruskan pintanya untuk sejenak berhenti dan menggenggam masa ketika arti tak menghidupkan kata-kata…
Dan lihatlah pada dinding pada ruangan ini,ia hanya menahan desah ketika masa telah melapukkan sebagian kegigihannya untuk terus bersanding dengan kita,akankah kita terbuai dalah kisah tragis yang mungkin terealisasi dalam gelanggang keangkuhan??
Ialah kebimbangan yang kuapung-apungkan dalam sedih dan keheningan ini, tak cukup adanya penawar setelah sakit itu kujelang .
Sabtu, 05 September 2009
bongkar award ......!!!
UCAPAN TERIMAKASIH UNTUK TEMEN2(PUTRA SIGIT,BUNDA ELLY ,DAN MAS IVAN )YANG SUDAH MEMBERIKAN AWARDNYA UNTUK SAYA , SAYA MOHON MA'AF JUGA JIKA PADA KESEMPATAN KALI INI SAYA BARU BISA MEMAJANGNYA DISINI...
award dari putra sigityang diberikan pada tgl 11 juli
yang kedua award dari newsoul pada tgl 25 juli dan 2 september
lalu award dari sastra radio yang diberikan pada tgl 2 Agustus
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA BAGI TEMAN-TEMAN BLOGGER SEMUANYA,SEMOGA PUASA KALI INI DAPAT KITA LAKSANAKAN DENGAN HATI YANG PENUH KEIKHLASAN .
award dari putra sigityang diberikan pada tgl 11 juli
yang kedua award dari newsoul pada tgl 25 juli dan 2 september
lalu award dari sastra radio yang diberikan pada tgl 2 Agustus
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA BAGI TEMAN-TEMAN BLOGGER SEMUANYA,SEMOGA PUASA KALI INI DAPAT KITA LAKSANAKAN DENGAN HATI YANG PENUH KEIKHLASAN .
Rabu, 02 September 2009
untuk hati yang tersakiti (2)
IA, Engkau dan Aku
ia adalah jiwa yang mengharap sepi....
berjalan tanpa tatapan , berjabat tanpa adanya rasa..
ia ada dalam uraian waktuku
mencari kebenaran dalam diri.....
ia adalah jiwa yang mengharap sepi...
merangkai hidup,untuk jejak yang kita tinggal
merubah diri ,...
lalu ia sendiri, itulah arti hilir yang belum engkau temui
padahal....
ia adalah jiwa yang tak ingin sendiri....
berjalan tanpa nasehat waktu
engkau...
adalah pesan dalam heningku.....
berandai dalam waktu yang sempit
memandang surya yang takkan penah sirna
sedangkan aku...
adalah bagian bagian dari masalalu
semua adalah ilusi
semua adalah demi kepuasan diri...
tetapi,.....
berakhir senja itulah aku....
ia,engkau dan aku berjalan dalam altar yang sama ........
ia adalah cinta.....
engkau adalah ....kebimbanganmu
sedangkan aku ....adalah masalalu
yang tak ingin kembali
salam dari hati yang selalu acuh kepada mereka
Entah ,… semua bisa terbagi atau tidak . malam-malamku menyetubuhi tiap suara yang aku bisikkan pada helaian angin kepada mereka .hingga hanya suara dingin yang mampu menyentuh keutuhan rasaku .usah engkau sesali hari yang bergulir diantara cerita kita karena tak mungkin hari mengemis kepada kita,yang ada hanyalah kita yang mengemis kepadanya.
Sabtu malam , jiwa ini terkunci dibelenggu hasrat yang menuntutku… ia bukan nafsu,bukan dendam bukan pula dusta , namun ia adalah alur yang menyeretku dibelantara ini,hidup diantara belenggu rindu dan meniadakan benci ketika senyum tak menjadi penyejuk pandangannya tentangku.
Lupakanlah aku ketika janji hidup tak mampu kita rajut bersama ,aku engkau dan dia tak pantas memiliki sebuah rasa ketika benci itu menjemput kita dihulu waktu. Dan Serasa tak pantas hati ini menjadi pemisah antara gelap dan sepi sebab kita tak berada dizaman nabawi,…
**
Aku tak mampu menyimpan dusta ini kepadamu,… berdusta kepada hati yang selalu terpaut kearahku dan disatu sisi aku harus mencintai dan menyembunyikan fitnah sebelum semua ini kulerai akulah sudut mati yang inginkan hidup ,tertuang dalam kisah-kisah yang terelasi.serta memegang erat cinta yang telah busuk karena aku tak berbuat adil kepadanya ,kepada mereka…!!! Disaat kegundahan itu merajamku tiba –tiba sepucuk surat itu datang dari wajah yang terpaut rindu kemudian mematikannya.
……..23 mei 2006
Dear ,kakakku Nurahmad..
Assalamu’alaikum wr.wb
Sorry ya …kalau aku sudah ganggu waktu belajar kakak buat baca surat dariku ini.ngomong-ngomong gimana nih kabarnya ma dia ? kelihatannya tambah mersa aja nih…. He..he..
Kak,aku ingin kakak memilih siapa yang pantas untuk jadi pacar kakak.dan seandainya kakakbingung untuk memilih ,aku punya saran yang baik buat kakak..aku Cuma sarankan untuk memilih dia dari pada aku.dan aku gak ingin kakak memilih aku , kalau ternyata dihati kakak juga ada dia. terusterang saja kan sebenarnya aku juga pernah mengalami hal serupa seperti kakak . kemarin sebelum kita jadian ,aku juga punya sedikit perhatian sama kakak kelasku .mungkin kakak udah tahu siapa cowok itu. Aku selalu cerita semua hal tentang aku sama teman2ku.klo waktu itu aku juga suka sama kakak dan…..?sejak saat itu aku bingung untuk memilih salah satu diantara kalian berdua. Tetapi salah satu dari mereka kasih saran ke aku “siapa diantara kalian berdua yang lebih dulu meminta hati ini ,dia boleh jadi pacar aku ,dan ternyata kakak duluan yang nyatain ke aku. Kakak masih ingat gak kalau waktu itu aku belum berani ngasih jawaban ma kakak ,soalnya aku masih ragu,apakah aku benar2 mencintai kakak atau dia?waktu kurang lebih satu bulan aku gunakan untk berfikir dan minta saran dari temen2.dan teman2 aku mendukung aku untuk menerima kakak sebagai pacar aku. Walaupun sampai sekarang kadang2 kalau aku bertemu dengan nya aku sulit menafikannya dan aku sudah berusaha menjauhi dan melupakan dia dari fikiran ini,karena aku gak ingin menghianati kakak. Kak, dari pengalaman pribadiku itu aku ingin kakak berkata jujur sama aku tentang isi hati kakak. Dan aku berharap semoga kakak memilih dia. Karena aku lihat dari keseharian kakak ma dia udah melangkah jauh disbanding denganku. jadi terima saran aku itu ya..?dan seandainya kakak menerima saran dari aku, tolong balas surat ini dengan bolpoint warna merah. Dan jika kakak menolaknya kakak harus pakai bolpoint warna hitam .
Wassalamu’alaikum wr.wb
Salam manis,
NB:tolong balas lewat tulisan ,jangan dibalas lewat tatapan muka!!!
***
Sepucuk surat itu menentang dustaku,kepada siapa aku harus bicara jika sepatah katapun tak sanggup kuucapkan . kepada angin “tolong ulurkan pesanku jika tangan ini tak bisa merangkul kembali lengannya”
Namun jika rasa itu telah hilang dari keduanya maka biarkan aku memungut sisa-sisa perjuangku untuk semua cerita yang pernah aku jalani.
Seandainya malam itu aku mampu menumpulkan rasaku kepada mereka ,mungkin aku tak segila itu menilai perasaan yang menyusup dalam pikir dan renunganku.
****
Tiada berfikkir panjang tentang dua hal yang membentang dibenakku,ialah kebimbangan memilih diantara keduanya atau meluruskan niatku untuk menghilangkan perasaan ini untuk mereka yang menangis karena sikapku.ma’afkan aku sayang jika selama ini aku tak bersikap dewasa dan bijaksana dalam menjalin hubungan ini,aku tahu semua ini sakit jika kita dibutakan dari mimpi yang mungkin hampir kita raih.aku tak punya mimpi untuk menuntunmu kekehidupan sesudah ini karena bagiku luka ini cukup sampai disini dan tak mungkin kusayat lagi .maa’kan juga jika aku tak bisa memilih diantara kalian berdua karena bagiku semua itu merupakan kepahitan jika aku masih berfikir untuk kuasai perasaan ini. Jika aku tak pernah ada diantara malam – malam sebelum engkau mengenalku maka mulai saat ini juga aku ingin engkau melakukan hal demikian . dan aku harap engkau mengerti maksudku sebelum pagi ini mengusut perminta’anku .
ia adalah jiwa yang mengharap sepi....
berjalan tanpa tatapan , berjabat tanpa adanya rasa..
ia ada dalam uraian waktuku
mencari kebenaran dalam diri.....
ia adalah jiwa yang mengharap sepi...
merangkai hidup,untuk jejak yang kita tinggal
merubah diri ,...
lalu ia sendiri, itulah arti hilir yang belum engkau temui
padahal....
ia adalah jiwa yang tak ingin sendiri....
berjalan tanpa nasehat waktu
engkau...
adalah pesan dalam heningku.....
berandai dalam waktu yang sempit
memandang surya yang takkan penah sirna
sedangkan aku...
adalah bagian bagian dari masalalu
semua adalah ilusi
semua adalah demi kepuasan diri...
tetapi,.....
berakhir senja itulah aku....
ia,engkau dan aku berjalan dalam altar yang sama ........
ia adalah cinta.....
engkau adalah ....kebimbanganmu
sedangkan aku ....adalah masalalu
yang tak ingin kembali
salam dari hati yang selalu acuh kepada mereka
Entah ,… semua bisa terbagi atau tidak . malam-malamku menyetubuhi tiap suara yang aku bisikkan pada helaian angin kepada mereka .hingga hanya suara dingin yang mampu menyentuh keutuhan rasaku .usah engkau sesali hari yang bergulir diantara cerita kita karena tak mungkin hari mengemis kepada kita,yang ada hanyalah kita yang mengemis kepadanya.
Sabtu malam , jiwa ini terkunci dibelenggu hasrat yang menuntutku… ia bukan nafsu,bukan dendam bukan pula dusta , namun ia adalah alur yang menyeretku dibelantara ini,hidup diantara belenggu rindu dan meniadakan benci ketika senyum tak menjadi penyejuk pandangannya tentangku.
Lupakanlah aku ketika janji hidup tak mampu kita rajut bersama ,aku engkau dan dia tak pantas memiliki sebuah rasa ketika benci itu menjemput kita dihulu waktu. Dan Serasa tak pantas hati ini menjadi pemisah antara gelap dan sepi sebab kita tak berada dizaman nabawi,…
**
Aku tak mampu menyimpan dusta ini kepadamu,… berdusta kepada hati yang selalu terpaut kearahku dan disatu sisi aku harus mencintai dan menyembunyikan fitnah sebelum semua ini kulerai akulah sudut mati yang inginkan hidup ,tertuang dalam kisah-kisah yang terelasi.serta memegang erat cinta yang telah busuk karena aku tak berbuat adil kepadanya ,kepada mereka…!!! Disaat kegundahan itu merajamku tiba –tiba sepucuk surat itu datang dari wajah yang terpaut rindu kemudian mematikannya.
……..23 mei 2006
Dear ,kakakku Nurahmad..
Assalamu’alaikum wr.wb
Sorry ya …kalau aku sudah ganggu waktu belajar kakak buat baca surat dariku ini.ngomong-ngomong gimana nih kabarnya ma dia ? kelihatannya tambah mersa aja nih…. He..he..
Kak,aku ingin kakak memilih siapa yang pantas untuk jadi pacar kakak.dan seandainya kakakbingung untuk memilih ,aku punya saran yang baik buat kakak..aku Cuma sarankan untuk memilih dia dari pada aku.dan aku gak ingin kakak memilih aku , kalau ternyata dihati kakak juga ada dia. terusterang saja kan sebenarnya aku juga pernah mengalami hal serupa seperti kakak . kemarin sebelum kita jadian ,aku juga punya sedikit perhatian sama kakak kelasku .mungkin kakak udah tahu siapa cowok itu. Aku selalu cerita semua hal tentang aku sama teman2ku.klo waktu itu aku juga suka sama kakak dan…..?sejak saat itu aku bingung untuk memilih salah satu diantara kalian berdua. Tetapi salah satu dari mereka kasih saran ke aku “siapa diantara kalian berdua yang lebih dulu meminta hati ini ,dia boleh jadi pacar aku ,dan ternyata kakak duluan yang nyatain ke aku. Kakak masih ingat gak kalau waktu itu aku belum berani ngasih jawaban ma kakak ,soalnya aku masih ragu,apakah aku benar2 mencintai kakak atau dia?waktu kurang lebih satu bulan aku gunakan untk berfikir dan minta saran dari temen2.dan teman2 aku mendukung aku untuk menerima kakak sebagai pacar aku. Walaupun sampai sekarang kadang2 kalau aku bertemu dengan nya aku sulit menafikannya dan aku sudah berusaha menjauhi dan melupakan dia dari fikiran ini,karena aku gak ingin menghianati kakak. Kak, dari pengalaman pribadiku itu aku ingin kakak berkata jujur sama aku tentang isi hati kakak. Dan aku berharap semoga kakak memilih dia. Karena aku lihat dari keseharian kakak ma dia udah melangkah jauh disbanding denganku. jadi terima saran aku itu ya..?dan seandainya kakak menerima saran dari aku, tolong balas surat ini dengan bolpoint warna merah. Dan jika kakak menolaknya kakak harus pakai bolpoint warna hitam .
Wassalamu’alaikum wr.wb
Salam manis,
NB:tolong balas lewat tulisan ,jangan dibalas lewat tatapan muka!!!
***
Sepucuk surat itu menentang dustaku,kepada siapa aku harus bicara jika sepatah katapun tak sanggup kuucapkan . kepada angin “tolong ulurkan pesanku jika tangan ini tak bisa merangkul kembali lengannya”
Namun jika rasa itu telah hilang dari keduanya maka biarkan aku memungut sisa-sisa perjuangku untuk semua cerita yang pernah aku jalani.
Seandainya malam itu aku mampu menumpulkan rasaku kepada mereka ,mungkin aku tak segila itu menilai perasaan yang menyusup dalam pikir dan renunganku.
****
Tiada berfikkir panjang tentang dua hal yang membentang dibenakku,ialah kebimbangan memilih diantara keduanya atau meluruskan niatku untuk menghilangkan perasaan ini untuk mereka yang menangis karena sikapku.ma’afkan aku sayang jika selama ini aku tak bersikap dewasa dan bijaksana dalam menjalin hubungan ini,aku tahu semua ini sakit jika kita dibutakan dari mimpi yang mungkin hampir kita raih.aku tak punya mimpi untuk menuntunmu kekehidupan sesudah ini karena bagiku luka ini cukup sampai disini dan tak mungkin kusayat lagi .maa’kan juga jika aku tak bisa memilih diantara kalian berdua karena bagiku semua itu merupakan kepahitan jika aku masih berfikir untuk kuasai perasaan ini. Jika aku tak pernah ada diantara malam – malam sebelum engkau mengenalku maka mulai saat ini juga aku ingin engkau melakukan hal demikian . dan aku harap engkau mengerti maksudku sebelum pagi ini mengusut perminta’anku .
Selasa, 18 Agustus 2009
ReoniI Akbar Alumni MAN Tuban Angkatan 2003-2009
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Untuk Mempererat Tali Silaturahmi diantara Para Alumni MAN Tuban , Kami selaku panitia akan mengadakan REONI AKBAR mulai angkatan 2003-2009 ,yang insyallah Akan diadakan pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 26 September 2009
Jam : 08.00 WIB s/d selesai
Tempat : Madrasah Allyah Negeri (MAN) Tuban JI.HOS.Cokroaminoto No.04 TeIp (0356) 321701
Acara : "halal bihalal dan Kumpul Bareng alumni , Madrasah Aliyah Negeri Tuban Angkatan 2003 - 2009”
Kami sangat mengharap kehadiran dan peran aktif teman-teman semua terutama koordinator perangkatan ,untuk meneruskan informasi ini kepada seluruh Alumni(2003-2009) baik melalui media email, sms, telfon, blog, friendster,facebook dan lain-lain demi terselenggaranya kegiatan tersebut.
UNDANGAN REONI DAPAT DIDOWNLOAD DISINI
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Kamis, 13 Agustus 2009
untuk hati yang tersakiti
untuk hati yang tersakiti
*
salam dari hati yang selalu acuh kepada mereka
sampaikanlah ma'afku meski air mata ini tak sempat memberikan jawaban kepadamu
ketika derai dan isakku menjadi luka bagi mereka,
katakanlah luka itu sengaja aku buat untuk mereka,
karena bagiku... sedih ini tak pantas kau miliki
sedang, lukaku tak sempat kubagikan kepada mereka yang merasa paling tersakiti.
himbaulah aku .... jika aku tak pantas mengusik bahteramu
berlabuh diantara danau2 yang tak terisi kerisauan
dan paksalah aku untuk mengakuinya jika engkaukau tak ingin kecewa dari kepalsuanku menghayati ketulusamu
sepiku berlari dari jendela yang sempat aku buka pagi tadi, sebelum gemercik air wudhu menjadi pembersih diantara noda-noda dan hadasku.
ketika kaki-kaki berhamburan mencari tempat untuk mengadukan do'a sebelum pagi menguasai hatinya,
lalu ....ia bernafas lega. setelah hal wajib telah menjadi kebiasaannya untuk memulai hidup dan dalam bisiknya "bismillahirrahmanirrahim"
begitulah kebiasaannya sebelum memulai aktivitasnya sehari-hari .
selalu mengucapkan kalimat itu,...meski ia pun tak begitu faham tentangnya.yang ia tahu kalimat itu adalah do'a serta pengantar yang baik sebelum kita melalukan aktivitas apapun..
**
pernah kuhiraukan tangismu diantara pandangan-pandanganku…
lewat tatapan kecil disebrang jendela kelas sebelas saat itu, waktu aku masih mengnggapmu sebagai kekasihku.dan dinding-dinding yang kokoh dalam deretan bangunan yang terpojokkan oleh pandangan kantin2 yang dulu menjadi awal cerita ketika kita menjalin tali kasih. sebagian dinding itu telah menjadi pembatas hati kita saat perasaan ini ingin menggenggammu dalam satu kata yaitu cinta. pernahkah tak kau hiraukan aku ketika jam pelajaran telah merebut kuasa hatimu dariku.atau pernahkah tak kau hafal semua kebiasaan-kebiasaanku seperti kalimat-kalimat yang terucap fasih ketika guru memintamu untuk merampungkan semua ayat dan hadits-hadits itu dalam sebutir ingatan yang biasa kau lantunkan ketika kau berdiri tepat didepan meja gurumu. kita sering menyebutnya semua itu percuma padahal baru kali ini aku meresa membutuhkannya..
seringkali aku mengingkari perasaan ini namun yang aku tahu kau tak pernah ingin berpaling dariku sedikitpun . meskipun setelah beberapa bulan kita merajut kebahagiaan dan akhirnya aku menduakanmu….
Aku tak pernah ingin menghianatimu, namun aku juga tak ingin biarkan perasaanku terperangkap oleh kejamnya masa ketika itu..banyak lelaki yang menyukainya, namun tak pernah aku hiraukan semua itu, yang hanya ingin aku tahu darinya bahwa“ia mencintaiku“ dan tak lebih dari itu,….
***
Anggaplah aku mencintaimu karena aku hanya ingin mengenal apa itu cinta, yang sebelumnya aku tak pernah tahu dan tak pernah ingin tahu makna dari kalimat itu… aku hanya ingin engkau menuntunku dan merangkulku ketika aku tak kuasa berjalan sendiri dimasa itu. tetapi ma’af sebelum aku menerima cintamu aku sendiri telah ada satu pandangan tentang hati seseorang, ia yang selalu ada dalam ingatanku semenjak aku mengenalnya setahun sebelum kau ada disini,disekolahan ini.karena kau memanglah adik kelasku dan dia lebih dulu menggenggam hati ini. Namun aku sungguh tak berdaya ketika kau ada dalam setiap langkahku… kau yang selalu memperhatikanku,memberi senyum untukku…. Mungkin semenjak itulah aku ingin engkau berada dalam hatiku seutuhnya, sebab hanya engku yang selalu memberi perhatian lebih padaku.
(sedikit catatan ketika masih duduk dibangku SMA)
Tobe continued,……
Sabtu, 08 Agustus 2009
jalan hidup
kuikuti lelah dalam hilir tanpa paksa
membawa cerita seakan dunia enggan bicara pada tiap kejujuran
aku ini sandiwara ,...
menahan terjal ,
ketika waktu tak sempat memberi naungan untukku
lorong demi lorong terkunci
kerikil kecil geluti paksa jalanan ricuh
seakan tiada hidup siapa yang tersapa...
aku ada karena nafsu,
bukan karena zaman yang memintaku
menahan desah ketika hidup tak bisa aku ukur
gedung tua dan bangunan-bangunan kota enggan bersaksi
berdiri tanpa pesan,tanpa tatapan
serulah hajatmu,dan siarkan kabar yang tak sempat kau dengar
dari kerucutnya hidup...
membawa cerita seakan dunia enggan bicara pada tiap kejujuran
aku ini sandiwara ,...
menahan terjal ,
ketika waktu tak sempat memberi naungan untukku
lorong demi lorong terkunci
kerikil kecil geluti paksa jalanan ricuh
seakan tiada hidup siapa yang tersapa...
aku ada karena nafsu,
bukan karena zaman yang memintaku
menahan desah ketika hidup tak bisa aku ukur
gedung tua dan bangunan-bangunan kota enggan bersaksi
berdiri tanpa pesan,tanpa tatapan
serulah hajatmu,dan siarkan kabar yang tak sempat kau dengar
dari kerucutnya hidup...
Jumat, 07 Agustus 2009
Dunia dan senyumanmu..(W.S Rendra)
lihatlah duniaku yang dibanjiri air mata..
ketika ruh itu terlepas
dan tulisan itu terhenti dari benaknya
aku ingat senyuman kecilmu...
ketika rongga dunia tak mengenalmu
dan jari-jemari tak menyibakmu..
ketika ruh itu terlepas
dan tulisan itu terhenti dari benaknya
aku ingat senyuman kecilmu...
ketika rongga dunia tak mengenalmu
dan jari-jemari tak menyibakmu..
Sabtu, 25 Juli 2009
sorelasiku
kemanakah perginya angin yang berhembus sore tadi
apa ia benar-benar lupa akan cerita ini,...
tak pernah dibasuh ketika sendi ini terkunci,..
tak pernah dilihat ketika cinta ini terelakan
dan ia tak pernah dianggap dari jiwa yang kini ingin sendiri
ialah angin yang berhembus sore tadi
mengawali senyum ,ketika tangis sudah tak berarti
ialah yang pernah menggenapi sebagian rasaku
menunjuki lorong-lorong yang pernah kita singgahi waktu itu,..
kemanakah perginya hempasan perasaan itu,..
seperti ombak , menepiskan sebagian hasratku
kala jiwa ini enggan untuk dicumbui
seperti patung , tak pernah ingin pergi bahkan berpaling..
kemanakah ia bersembunyi??
bukankah disini selalu ada tempat untuknya
mengapung-apungkan rindu
meriakkan nafsu,..
lalu,ulanglah ceritaku
apa ia benar-benar lupa akan cerita ini,...
tak pernah dibasuh ketika sendi ini terkunci,..
tak pernah dilihat ketika cinta ini terelakan
dan ia tak pernah dianggap dari jiwa yang kini ingin sendiri
ialah angin yang berhembus sore tadi
mengawali senyum ,ketika tangis sudah tak berarti
ialah yang pernah menggenapi sebagian rasaku
menunjuki lorong-lorong yang pernah kita singgahi waktu itu,..
kemanakah perginya hempasan perasaan itu,..
seperti ombak , menepiskan sebagian hasratku
kala jiwa ini enggan untuk dicumbui
seperti patung , tak pernah ingin pergi bahkan berpaling..
kemanakah ia bersembunyi??
bukankah disini selalu ada tempat untuknya
mengapung-apungkan rindu
meriakkan nafsu,..
lalu,ulanglah ceritaku
Kamis, 23 Juli 2009
Rindu ini
jeritan malam meraung tua,..
sendiri..
mungkin menjadi alasan untuk sekedar mengadu
kepada jiwa ketika tak terobati,
dari pasungan rasa yang menusukku,malam ini..
mungkin tak satu arah untuk memulainya
mengharap rasa rindu itu ada ketika engkau tak perdulikan
ialah tawa dalam perjalananku
berasal satu senyum ketika engkau bukakan pintu surgamu
sebelum senja tergantikan oleh malam
atau rasa itu , akankah engkau hapus dari bagianmu
ia menghilang dari dekapan jiwaku
saat ingin kupuji maknanya untuk helaian nafasku
ia pergi tanpa berbekal air mata
yang diantaranya tertera kata-kata indah
sendiri..
mungkin menjadi alasan untuk sekedar mengadu
kepada jiwa ketika tak terobati,
dari pasungan rasa yang menusukku,malam ini..
mungkin tak satu arah untuk memulainya
mengharap rasa rindu itu ada ketika engkau tak perdulikan
ialah tawa dalam perjalananku
berasal satu senyum ketika engkau bukakan pintu surgamu
sebelum senja tergantikan oleh malam
atau rasa itu , akankah engkau hapus dari bagianmu
ia menghilang dari dekapan jiwaku
saat ingin kupuji maknanya untuk helaian nafasku
ia pergi tanpa berbekal air mata
yang diantaranya tertera kata-kata indah
Minggu, 19 Juli 2009
karena esok,..
Semua pahit,…!!
Lihatlah langkahku,ketika nurani ini enggan merunduk
berdiri tak tegak,..berjalan tak menatapmu
jiwaku disini membujur karenamu
apa yang ingin engkau lihat???
seperti inikah inginmu?
semua kisahku terlepas,hanyut dan terkubur
bersama resah ketika aku menatapmu
dan bersama waktu ketika tak tergambarkan olehku
jika aku tak perdulikanmu,..
jangan engkau tumpahkan kesalmu hari ini
karena esok, kita masih terikat janji
Lihatlah langkahku,ketika nurani ini enggan merunduk
berdiri tak tegak,..berjalan tak menatapmu
jiwaku disini membujur karenamu
apa yang ingin engkau lihat???
seperti inikah inginmu?
semua kisahku terlepas,hanyut dan terkubur
bersama resah ketika aku menatapmu
dan bersama waktu ketika tak tergambarkan olehku
jika aku tak perdulikanmu,..
jangan engkau tumpahkan kesalmu hari ini
karena esok, kita masih terikat janji
Selasa, 14 Juli 2009
bak keresahan
Kuingat tangisan kusutmu ,…
Meraba dalam dingin
ketika malam tak hadirkan ingatanku
tentangmu…
menyatu dalam ilusi….
Ketika rembulan menenggelamkan lamunanku
Aku ingat…hanya engkau yang menangis sedu untukku..
Berdiri menahan sakit …
Dan berbaring koma , seakan merujuk tajamnya pisau
Ah,…jangan kau paksa ia mencabik urat-uratmu
Menghentikan laju yang menggenapi takdir
Serta bersuara layaknya nyawa ini akan terenggut
Dalam bisikan sunyi engkau hadirkan sedikit senyuman
Mungkinkah itu untukku…??
Sedangkan aku, tak pernah ikhlas akan ketulusanmu..
Menganggapmu seperti arwah yang bernaluri disekat jiwaku
Kemudian beranjak bak keresahan yang tak pernah ingin kucari
Pergilah,…. Bersamaan ombak
Ketika tak ada suara lagi dipermukaan ini
Meraba dalam dingin
ketika malam tak hadirkan ingatanku
tentangmu…
menyatu dalam ilusi….
Ketika rembulan menenggelamkan lamunanku
Aku ingat…hanya engkau yang menangis sedu untukku..
Berdiri menahan sakit …
Dan berbaring koma , seakan merujuk tajamnya pisau
Ah,…jangan kau paksa ia mencabik urat-uratmu
Menghentikan laju yang menggenapi takdir
Serta bersuara layaknya nyawa ini akan terenggut
Dalam bisikan sunyi engkau hadirkan sedikit senyuman
Mungkinkah itu untukku…??
Sedangkan aku, tak pernah ikhlas akan ketulusanmu..
Menganggapmu seperti arwah yang bernaluri disekat jiwaku
Kemudian beranjak bak keresahan yang tak pernah ingin kucari
Pergilah,…. Bersamaan ombak
Ketika tak ada suara lagi dipermukaan ini
Minggu, 12 Juli 2009
tentang rindu
aku rindu pada helaian angin ketika menjadi dingin
aku rindu pada tatapan rembulan ketika menjadi purnama
aku rindu pada terik matahari ketika menjadi awal kehidupanku
dan aku rindu pada hempasan ombak ketika menyatu dengan pantai sore itu,...
aku rindu pada abad yang tergantikan,..
dimana masa itu, hanya ada kepercayaan yang menyatu dengan mereka
menjadi ruh, tersebar dalam cinta dan kasih
aku rindu pada tangisan waktu ,...
ketika ia menjadi malam lalu tergantikan oleh pagi...
aku rindu pada ketidakpastian,...
karena ia hanya ada ketika aku mencari kebenaran hidup
aku rindu pada ketidakberdayaan ,...
karena ia hanya ada dintara mereka yang mengaggap kuasa itu segalanya..
dan aku benci anggapan itu....
aku rindu pada tatapan rembulan ketika menjadi purnama
aku rindu pada terik matahari ketika menjadi awal kehidupanku
dan aku rindu pada hempasan ombak ketika menyatu dengan pantai sore itu,...
aku rindu pada abad yang tergantikan,..
dimana masa itu, hanya ada kepercayaan yang menyatu dengan mereka
menjadi ruh, tersebar dalam cinta dan kasih
aku rindu pada tangisan waktu ,...
ketika ia menjadi malam lalu tergantikan oleh pagi...
aku rindu pada ketidakpastian,...
karena ia hanya ada ketika aku mencari kebenaran hidup
aku rindu pada ketidakberdayaan ,...
karena ia hanya ada dintara mereka yang mengaggap kuasa itu segalanya..
dan aku benci anggapan itu....
Sabtu, 11 Juli 2009
tak terulang
senantiasa rindu yang aku punya
jika engkau masih bertanya, apa yang aku miliki untukmu??
seharusnya aku tetap mencintaimu..
jika saja engkau tak meragukan niatku
sepertinya tak biasa hari ini terlampaui tanpamu
jika saja aku masih bisa menahanmu disini....
berbagi cerita ,saat kita terjepit alur hidup
bernafas diantara tirani kokoh yang menghamburkan perasaan kita sore itu,...
berbagi gerimis saat mendung tak menjadi tujuan hujan
ketika petir benar-benar mengacaukan ilusiku saat itu...
ya,.....semua tinggal cerita
antara hati yang meminta tetap diam
atau memilih pergi untuk semua cerita yang tak akan pernah terulang
meskipun melebihi satu bait darinya
jika engkau masih bertanya, apa yang aku miliki untukmu??
seharusnya aku tetap mencintaimu..
jika saja engkau tak meragukan niatku
sepertinya tak biasa hari ini terlampaui tanpamu
jika saja aku masih bisa menahanmu disini....
berbagi cerita ,saat kita terjepit alur hidup
bernafas diantara tirani kokoh yang menghamburkan perasaan kita sore itu,...
berbagi gerimis saat mendung tak menjadi tujuan hujan
ketika petir benar-benar mengacaukan ilusiku saat itu...
ya,.....semua tinggal cerita
antara hati yang meminta tetap diam
atau memilih pergi untuk semua cerita yang tak akan pernah terulang
meskipun melebihi satu bait darinya
Minggu, 05 Juli 2009
tak usah
tak usahlah kau pandangi aku saat ini ,biarkan aku berjalan semampuku.
tak usah kau memberi senyum manis kepadaku,
jika senyuman itu tak mampu hapus semua luka yang pernah ada
dan jika itu hanya sesaat,.. aku tak sudi.
jika kau mampu hadirkan rasa yang pernah mati ini,
sematkan saja didadaku apa yang ingin kau beri untukku.
jangan kau minta lebih...
sebab aku masih ingin menikmati cinta yang pernah ada meskipun kini terabaikan
tak usah kau memberi senyum manis kepadaku,
jika senyuman itu tak mampu hapus semua luka yang pernah ada
dan jika itu hanya sesaat,.. aku tak sudi.
jika kau mampu hadirkan rasa yang pernah mati ini,
sematkan saja didadaku apa yang ingin kau beri untukku.
jangan kau minta lebih...
sebab aku masih ingin menikmati cinta yang pernah ada meskipun kini terabaikan
mereka dan negeri ini
pernah aku berjalan dalam gelap dan sunyi malam.. disana hanya ada aku dan angin malam,kami berjalan tak satu arah,tak saling kenal bahkan tak saling lepas senyum,.... kita tak kuasa untuk itu
hanya saja aku pernah menegurnya sebelum ia jauh dari pandanganku sehingga ia menyapaku , dan akhirnya senyuman itu juga terbagikan untukku, ketika akal ini mencari-cari ketenangan .
setinggi anganku ketika ia lepas dan beradu pada ketegaran awan malam ini, tak satu katapun terucap olenya... biarpun angin dan sedikit gerimis itu menghalaunya, hanya tatapan pilu yang ia hadirkan untuk sebagian kaum negeri ini. karena ia tak ingin mengusik siapa-siapa yang sedang berpesta,mereka yang sedang beradu mulut ketika kekuasaan ingin jadi budaknya.. bukan hanya itu... tetapi lihatlah kejujuran kaum negeri ini, saat ini . adakah kejujuran itu semanis madu jika benar-benar melihatnya dari dekat??? atau adakah pendusta yang bersujud disepertiga malam saat negeri ini benar-benar kacau...??dan adakah peminta-minta itu dekat dengan harta mereka ketika tangan-tangan kecewa menghadapkan sebagian rasa percuma .
biarkan saja mereka mengada-ada , seperti jarum jam ketika tak ada tenaga untuk mengubah kehidupan ini . ia hanya berdetak tetapi hanya disatu titik jalan itu terlihat sempurna, selebihnya aku tak tau apa-pa tentang negeri ini....
hanya saja aku pernah menegurnya sebelum ia jauh dari pandanganku sehingga ia menyapaku , dan akhirnya senyuman itu juga terbagikan untukku, ketika akal ini mencari-cari ketenangan .
setinggi anganku ketika ia lepas dan beradu pada ketegaran awan malam ini, tak satu katapun terucap olenya... biarpun angin dan sedikit gerimis itu menghalaunya, hanya tatapan pilu yang ia hadirkan untuk sebagian kaum negeri ini. karena ia tak ingin mengusik siapa-siapa yang sedang berpesta,mereka yang sedang beradu mulut ketika kekuasaan ingin jadi budaknya.. bukan hanya itu... tetapi lihatlah kejujuran kaum negeri ini, saat ini . adakah kejujuran itu semanis madu jika benar-benar melihatnya dari dekat??? atau adakah pendusta yang bersujud disepertiga malam saat negeri ini benar-benar kacau...??dan adakah peminta-minta itu dekat dengan harta mereka ketika tangan-tangan kecewa menghadapkan sebagian rasa percuma .
biarkan saja mereka mengada-ada , seperti jarum jam ketika tak ada tenaga untuk mengubah kehidupan ini . ia hanya berdetak tetapi hanya disatu titik jalan itu terlihat sempurna, selebihnya aku tak tau apa-pa tentang negeri ini....
Sabtu, 04 Juli 2009
award ala newsoul
bismillahirrahmanirrahim..
mimpi apa ya aku semalam, kemarin baru ja dibungkusin award dari bang iwan . trus kemarin malam saya dapat bungkusan lagi dari bunda elly thanks ya bunda,... semoga kita bisa lebih akrab lagi dan saling mengingatkan jika ada yg perlu diingatkan ,hehe
tak kusangka harum bunga itu tercium juga disini , dan bisa aku nikmati setiap saat ketika aku lagi sendirian disini mungkin bunga-bunga itu bisa jadi temanku merenung sekarang,.... dan semoga juga bisa menumbuhkan kembali imajinasi yang pernah tumpul karena kegagalanku mengarungi bahtera cinta.....
semoga ia memberi inspirasi kepadaku juga ..
ini award yang kini menjadi hiasan tempat ini, dan pernah memberi aroma wangi pada sepenggal kehidupanku disini
mimpi apa ya aku semalam, kemarin baru ja dibungkusin award dari bang iwan . trus kemarin malam saya dapat bungkusan lagi dari bunda elly thanks ya bunda,... semoga kita bisa lebih akrab lagi dan saling mengingatkan jika ada yg perlu diingatkan ,hehe
tak kusangka harum bunga itu tercium juga disini , dan bisa aku nikmati setiap saat ketika aku lagi sendirian disini mungkin bunga-bunga itu bisa jadi temanku merenung sekarang,.... dan semoga juga bisa menumbuhkan kembali imajinasi yang pernah tumpul karena kegagalanku mengarungi bahtera cinta.....
semoga ia memberi inspirasi kepadaku juga ..
ini award yang kini menjadi hiasan tempat ini, dan pernah memberi aroma wangi pada sepenggal kehidupanku disini
Kamis, 02 Juli 2009
award kedua dari bang iwan..
assalamu'alaikum.wr.wb
BISMILLAHORRAHMANIRRAHIM...
Puji syukur kehadirat illahi rabbi atas segala rahmat ,taufik,serta hidayah-Nya. sehingga kita semua bisa saling tegur sapa melalui media ini yaitu blog.ada yang bilang ngeblog adalah penundaan waktu,karena banyak orang yang hanya menyia-yiakan waktunya hanya untuk kesenangan sesaat. entah siapa yang bilang begitu tapi itulah kenyataan yang saya rekam dalam ingatan saya. menurut saya ngeblog bukanlah sesuatu yg dibilang penundaan waktu,jika mereka beranggapan begitu mungkin semua atas dasar kekurang fahaman terhadapnya. tetapi bagi saya semua tak perlu diulas panjang lebar bahkan sempai detail ,... mereka yang pernah merasakan segi positif atau manfaatnya pasti bilang ngeblog itu suatu keharusan.dan sangatmungkin kata2 itu muncul dari mulut dan fikiran saya karena selama ini saya banyak banget merasakan segi positif dari kegiatan ngeblog.disini kita jadi tambah temen tentunya ,bisa saling belajar satu sama lain,bisa share, belajar dari masalah2 dan pengalaman2 temen2 blogger.dan saya sangat bersyukur dan berterima kasih banget kepada temen2 blogger semua yang sudi mampir kesini walau sekedar silaturrahmi,dan khususnya thanks banget buat bang iwan atas award yang diberikannya untuk saya .ini awar kedua kalinya daribang iwan .keren banget awardnya.....
semoga kita tambah semangat ngeblog.
wa'alaikumsalam wr.wb
BISMILLAHORRAHMANIRRAHIM...
Puji syukur kehadirat illahi rabbi atas segala rahmat ,taufik,serta hidayah-Nya. sehingga kita semua bisa saling tegur sapa melalui media ini yaitu blog.ada yang bilang ngeblog adalah penundaan waktu,karena banyak orang yang hanya menyia-yiakan waktunya hanya untuk kesenangan sesaat. entah siapa yang bilang begitu tapi itulah kenyataan yang saya rekam dalam ingatan saya. menurut saya ngeblog bukanlah sesuatu yg dibilang penundaan waktu,jika mereka beranggapan begitu mungkin semua atas dasar kekurang fahaman terhadapnya. tetapi bagi saya semua tak perlu diulas panjang lebar bahkan sempai detail ,... mereka yang pernah merasakan segi positif atau manfaatnya pasti bilang ngeblog itu suatu keharusan.dan sangatmungkin kata2 itu muncul dari mulut dan fikiran saya karena selama ini saya banyak banget merasakan segi positif dari kegiatan ngeblog.disini kita jadi tambah temen tentunya ,bisa saling belajar satu sama lain,bisa share, belajar dari masalah2 dan pengalaman2 temen2 blogger.dan saya sangat bersyukur dan berterima kasih banget kepada temen2 blogger semua yang sudi mampir kesini walau sekedar silaturrahmi,dan khususnya thanks banget buat bang iwan atas award yang diberikannya untuk saya .ini awar kedua kalinya daribang iwan .keren banget awardnya.....
semoga kita tambah semangat ngeblog.
wa'alaikumsalam wr.wb
Senin, 29 Juni 2009
dari hampa (ketika ingin kutanya)
tak perlu waktu yang menyembunyikan sisa rindu ini
karena , rasa ini tak pernah ingin pergi dari sesak dan gelisahku
kepada daun ,
jika rasa ini ingin kau simak
maka akan kutulis semua tentang perih dan hampaku
semua tanpa kuawali tangis dalam sedikit malamku
kepada angin ,
jika cerita ku ingin kau dengar
mungkin dari rasa yang belum pernah kau cumbui
ketika rindu ini memusuhiku...
karena , rasa ini tak pernah ingin pergi dari sesak dan gelisahku
kepada daun ,
jika rasa ini ingin kau simak
maka akan kutulis semua tentang perih dan hampaku
semua tanpa kuawali tangis dalam sedikit malamku
kepada angin ,
jika cerita ku ingin kau dengar
mungkin dari rasa yang belum pernah kau cumbui
ketika rindu ini memusuhiku...
Minggu, 21 Juni 2009
hanya sunyi...
letihku terkurung gelap dan sunyi
bukan karena malam ...
jika jalan itu terbuka untukku ,
hapuskanlah sedikit rindu ini dari gelisahku
karena antara nafas dan senyumku tak pernah lusuh tanpanya
tawaku terbuih dibelantara waktu,..
berpaling dari pandangannya ketika jarum itu tak menunjuk arahku
lihatlah senyum itu sejenak
lalu abaikanlah rindumu jika kau sanggup??
cahaya-cahaya itu datang kepadaku dan bertanya
tanyalah rindu,jika sunyi benar-benar menghukummu
untuk sejenak hadir dan bermadu dengan hatimu
adakah perasaan sendiri masih kau tanggung dari sebagian jasadmu?
ataukah perasaan gelisah itu masih merajammu?
ketika kau terbenam dalam sunyi
bukan karena malam ...
jika jalan itu terbuka untukku ,
hapuskanlah sedikit rindu ini dari gelisahku
karena antara nafas dan senyumku tak pernah lusuh tanpanya
tawaku terbuih dibelantara waktu,..
berpaling dari pandangannya ketika jarum itu tak menunjuk arahku
lihatlah senyum itu sejenak
lalu abaikanlah rindumu jika kau sanggup??
cahaya-cahaya itu datang kepadaku dan bertanya
tanyalah rindu,jika sunyi benar-benar menghukummu
untuk sejenak hadir dan bermadu dengan hatimu
adakah perasaan sendiri masih kau tanggung dari sebagian jasadmu?
ataukah perasaan gelisah itu masih merajammu?
ketika kau terbenam dalam sunyi
Jumat, 19 Juni 2009
Kepada mereka yang hidup,dan beradu pada malam
…
tak pernah kutiadakan mimpiku ketika malam belum memintaku untuk segera beranjak dari kelalaian menungguinya… karena ia adalah sebatas rindu yang terlewti ketika dendam menumpahkan keresahannya diantara renunganku. Ingatlah murkaku ketika aku terbenam dalam lingkarannya. Pernahkah kau lewatkan satu malam tanpa mimpi buruk??? Pernahkah kau hamburkan rindumu pada setiap hati yang kau permainkan??? Anggap saja tak pernah kau dengar kata-kata itu jika kau tak sudi menjawabnya demi kemurahanmu menghargai keresahanku. Karena aku selalu ada ketika malam menahanku direngkuhan dingin sebelum suaraku terdengar oleh jiwa ketika ingin mengadu pada semua fikiran yang tak pernah sempat diartikan oleh rasa dan nuraniku
Dingin kurasai , setelah suara angin itu menghuni belukarku . Sepotong kata tak mungkin tersambung lagi setelah mulut ini terkunci kebiadapan mereka…..
Mereka yang selalu angkuh,tak peduli,bahkan acuh terhadap pandangan nurani manusia. Sedikit rasa ini ingin segera aku kubur dalam titik hitam yang memintaku menghuninya karena ia adalah pemahamanku terhadap malam ketika cahaya tak mampu merenggut kumpulan pekat yang menyelubungiku waktu itu…
Anggap saja aku tak sadar malam itu, sebab tiada maksud aku menghina kesadaranku
yang aku tahu , aku selalu mengukur jalanku dengan dua kemungkinan .satu : ketika aku jatuh , aku adalah nada-nada retak yang tak harus mengeraskan intonasi ketika jiwaku tertahan diantara kebimbangan, kedua : aku adalah suara ramah , ketika aku berada diabad yang tak pernah acuh ketika adab dan kesopanan menegurku. lihatlah kaum sebelum nafas ini terhirup panjang.dan liriklah pada mereka…ketika yang tua memberi contoh dan yang muda tawadu’ dengan semua etika yg pernah diajarkan kepadanya waktu itu.ucapkanlah permintaan ma’afmu jika ku tak sanggup menjadi seperti mereka
lalu dimanakah jalan yang harus aku tatap, jika tak ada penghubung antara malam dan pagi, haruskah aku terbenam direngkuhan mimpi sebelum semua hasrat dan keinginanku ditulis oleh muda – mudi bangsa ini.ataukah aku harus membujur kaku sebelum jasad ini tertimbun lahat yang meruntuhkanku…. Tetapi jika ini hanyalah kekosongan hidup yang belum terisi , maka aku ingin membaca kisah kaumku sebelum bibir ini bicara tentang lelah dan sebelum tulisan itu menjadi sudah jika aku tak melewatkannya disebagian perjalananku
Kamis, 18 Juni 2009
Cinta !!! biarkan aku mendustaimu.
Cinta..
Biarkan aku mendustaimu ,……
biarkan lelahku hidup diantara yang mati
dan menunggu senyum, ketika kekasihku ingin pergi dariku…
rindu..
biarkan aku mendengur darimu..
biar rasa ini tak tertahan dan mendaging dihilirku
jika memang ia ada karenamu...
maka , hapuskanlah jejakku dibelantaramu
agar aku tak pernah kembali untuk satu ketulusan
yaitu terus mumujimu
..
bisik,tangis,keraguan bahkan getirku...
mereka terkunci rapat dalam buih leluasa
lalu menangis tersedu ..
seakan-akan jiwa ini tak pernah kuasai nafsu yang merajam
disetiap sendi dan alurku
Biarkan aku mendustaimu ,……
biarkan lelahku hidup diantara yang mati
dan menunggu senyum, ketika kekasihku ingin pergi dariku…
rindu..
biarkan aku mendengur darimu..
biar rasa ini tak tertahan dan mendaging dihilirku
jika memang ia ada karenamu...
maka , hapuskanlah jejakku dibelantaramu
agar aku tak pernah kembali untuk satu ketulusan
yaitu terus mumujimu
..
bisik,tangis,keraguan bahkan getirku...
mereka terkunci rapat dalam buih leluasa
lalu menangis tersedu ..
seakan-akan jiwa ini tak pernah kuasai nafsu yang merajam
disetiap sendi dan alurku
Selasa, 16 Juni 2009
aku
aku hanyalah riuh yang tak hafal kejujuran
bukan kosong yang menanti ketidakberdayaan
aku hanyalah riuh yang tak hafal kejujuran
berdiri diatas tebing ...
yang kadang meniduri pandanganku
dan menghapus ceritaku pada catatan angin
aku hanyalah riuh yang tak hafal kejujuran
ketika sketsa itu bicara,...
aku bukanlah noda dari deretan yang menganggapku ada
mungkin diruangan yg redup ...
tanpa cahaya yang membuatku lirih
aku hanyalah riuh yang tak hafal kejujuran
tanpa tatapan mereka..
aku ini siapa??
aku hanyalah riuh yang tak hafal kejujuran
ketika mulut ini tak mampu jelaskan tentang hakikat hidup
anggaplah aku telah usang dalam sedikit baitmu
kala suara lantang ini tak menyeru kepadamu, kawan..
...
tanpa mereka
aku hanyalah riuh yang tak hafal kejujuran
bukan kosong yang menanti ketidakberdayaan
aku hanyalah riuh yang tak hafal kejujuran
berdiri diatas tebing ...
yang kadang meniduri pandanganku
dan menghapus ceritaku pada catatan angin
aku hanyalah riuh yang tak hafal kejujuran
ketika sketsa itu bicara,...
aku bukanlah noda dari deretan yang menganggapku ada
mungkin diruangan yg redup ...
tanpa cahaya yang membuatku lirih
aku hanyalah riuh yang tak hafal kejujuran
tanpa tatapan mereka..
aku ini siapa??
aku hanyalah riuh yang tak hafal kejujuran
ketika mulut ini tak mampu jelaskan tentang hakikat hidup
anggaplah aku telah usang dalam sedikit baitmu
kala suara lantang ini tak menyeru kepadamu, kawan..
...
tanpa mereka
aku hanyalah riuh yang tak hafal kejujuran
Rabu, 10 Juni 2009
fahamku,fahammu
dalam barisan nisan ..
aku melihat cara yang tak mungkin tersampaikan
sedikit oleh akalku,
dan lainya???
mungkin oleh mereka,...
ialah yang faham tentang kekerabatan hidup
ketika tangan ini masih terjabat...
dari sebagian yang hidup
aku melihat cara yang tak mungkin tersampaikan
sedikit oleh akalku,
dan lainya???
mungkin oleh mereka,...
ialah yang faham tentang kekerabatan hidup
ketika tangan ini masih terjabat...
dari sebagian yang hidup
Senin, 08 Juni 2009
sunyi yang tak berarti
Beribu himpitan rasa yang ingin aku kubur
Bersama derai dan bisikku, mungkin…..
Dalam puing ,ketika pandangan ini terbata-bata olehnya
Air mataku kembali kusut....
Meninggalkan sunyi , ketika keramaian tak mampu mengusik jiwaku
…..
keraguan menanggung beban... …
menjadi acuanku ketika kuterpelanting diantara satu sudut
ketika sepasang mata ini mengoyak rela yang kau acuhkan
pergilah sejenak dari murkaku..
atau tinggallah bersama kesalku hari ini…
ketika awan-awan itu terkunci gulita,…
Dan ketika matahari hanya menorehkan satu kecupan
disela-sela harapan mereka
Ya…...kesal itu mulai ada
ia mulai merasai fikiranku
Atau datanglah bersamaan dengan malam…
Sebelum mimpi melampaui satu bait olehnya
Kala hening mencipta ruhku..
Bersama derai dan bisikku, mungkin…..
Dalam puing ,ketika pandangan ini terbata-bata olehnya
Air mataku kembali kusut....
Meninggalkan sunyi , ketika keramaian tak mampu mengusik jiwaku
…..
keraguan menanggung beban... …
menjadi acuanku ketika kuterpelanting diantara satu sudut
ketika sepasang mata ini mengoyak rela yang kau acuhkan
pergilah sejenak dari murkaku..
atau tinggallah bersama kesalku hari ini…
ketika awan-awan itu terkunci gulita,…
Dan ketika matahari hanya menorehkan satu kecupan
disela-sela harapan mereka
Ya…...kesal itu mulai ada
ia mulai merasai fikiranku
Atau datanglah bersamaan dengan malam…
Sebelum mimpi melampaui satu bait olehnya
Kala hening mencipta ruhku..
Jumat, 05 Juni 2009
award dari sahabat
syukur alhamdulillah , akhirnya setelah ngeblog kira2 10 bulan lamanya... saya mendapatkan pengalaman dan teman2 yang sangat luar biasa.mereka yang slalu memberikan dukungan dan supportnya kepada saya . hingga hampir hari2 saya tak terlewatkan untuk beberapa menit atau jam disisihkan buat ngeblog disamping kesibukan lainnya..
bulan ini banyak banget award dari sahabat blogger, yang saat ini baru saya respon...
ma'af ya soalnya pekerjaan yang agak menyibukkan saya sehingga baru bisa posting saat ini.
pertama saya ucapkan terima kasih kepada bang Seti@wanmelalui coment dipostingannya "facebook haram " ,kemarin saya diberi oleh-oleh award ini.mungkin saya baru pertama kali maen dan kasih kometar diblog beliau dan akhirnya dapat oleh2 juga.ya mudah-mudahan kita tambah lebih akrab dan saling memberi dukungan dan supportnya agar kita tetap exist dalam ngeblog, sehingga dunia blog tetap ramai....hehe
yang kedua award dari newsoul trima kasih juga bunda atas awardnya dan dukungan dan semangat nya selama ini....saya merasa bundalah yang slalu memberi dukungan lebih kepada saya sehingga hampir tiap pagi saya sempatkan buka2 blog walau beberapa menit saja sebab bunda tuh sering posting pada pagi hari, katanya sih sambil ngupi.
ini award yang diberikan bunda elly
award ini diberikan kepada saya waktu pagi hari, award ala palembang .....
ya walau saya sendiri blom pernah kepalembang ,paling tidak bunda elly telah memberikan gambaran kepada saya bahwa begitu indahnya kota palembang melalui awardnya.
thanks ya bunda , semoga besok saya bisa kepalembang...dan bisa ngrasain sendiri bagaimana keindahan palembang itu
yang ketiga ucapan terima kasih juga kepada putra sigit,teman blogger dari jogja ,kegemaran kita hampir sama juga suka nulis apalagi berkaitan dengan puisi... wah kayaknya mas sigit memang jagonya bikin puisi.... postingan2nya itu bukti kalau dia memang mencintai dunia sastra terutama puisi, sukses selalu ya mas thanks karena telah memberikan award beserta pe-ernya kepada saya.mungkin karena keakraban kita selama ini jadi saya termasuk 6 sahabat yang diberi award ini
hihihi ngarep deh ya.....???
Blogging for The Earth Award, adalah award yang saya terima mengusung misi penyelamatan bumi dan merupakan apresiasi dalam Mengkampanyekan Save Energy Save Earth. dan menurut saya misi tersebut sangat bagus.karena dengan adanya kepedulian dari masyarakat dan dari kita semua (para blogger)maka kelestarian bumi ini akan terwujud meskipun tidak sampai dengan target , tetapi setidaknya kita juga mulai berfikir untuk menghemat semua kekayaan alam yang telah kita gunakan selama ini... mungkin kita dapatmempraktekkannya dari yang terkecil atau kita anggap sepele dulu .
seperti yang biasa kita lakukan setiap harinya belama-lama ngenet tanpa batasan waktu, ya mulai sekarang cukup dengan seperlunya saja alias berhemat waktu,listrik dll. dengan begitu kita dapat menghemat beribu-ribu kg karbondioksida
mari kita kampanyekan misi tersebut bersama melalui blog tentunya atau melalui wadah lain.akhirnya slesai juga award sekaligus pe-ernya tetapi masih ada sedikit syarat lagi yang harus dislesaikan yaitu dengan syarat dibawah ini;
1. Letakkan award ini di Blog kamu atau postinganmu.
2. Sisipkan link yang memberikan award ini di blog atau postinganmu.
3. Jawab satu hal ini yaitu tentang Blogging For The Earth menurut kamu.
4. Berikan award ini kepada 6 orang temanmu.
dan award ini ( for The Earth Award )saya berikan kepada :
1. Soerja HR Hezra (Goresan Pena)
2. mas pram
3. anita ayuni
4. wahyuni setyaningsih
5. mbak acta/Griya unik
6. irma senja
bulan ini banyak banget award dari sahabat blogger, yang saat ini baru saya respon...
ma'af ya soalnya pekerjaan yang agak menyibukkan saya sehingga baru bisa posting saat ini.
pertama saya ucapkan terima kasih kepada bang Seti@wanmelalui coment dipostingannya "facebook haram " ,kemarin saya diberi oleh-oleh award ini.mungkin saya baru pertama kali maen dan kasih kometar diblog beliau dan akhirnya dapat oleh2 juga.ya mudah-mudahan kita tambah lebih akrab dan saling memberi dukungan dan supportnya agar kita tetap exist dalam ngeblog, sehingga dunia blog tetap ramai....hehe
yang kedua award dari newsoul trima kasih juga bunda atas awardnya dan dukungan dan semangat nya selama ini....saya merasa bundalah yang slalu memberi dukungan lebih kepada saya sehingga hampir tiap pagi saya sempatkan buka2 blog walau beberapa menit saja sebab bunda tuh sering posting pada pagi hari, katanya sih sambil ngupi.
ini award yang diberikan bunda elly
award ini diberikan kepada saya waktu pagi hari, award ala palembang .....
ya walau saya sendiri blom pernah kepalembang ,paling tidak bunda elly telah memberikan gambaran kepada saya bahwa begitu indahnya kota palembang melalui awardnya.
thanks ya bunda , semoga besok saya bisa kepalembang...dan bisa ngrasain sendiri bagaimana keindahan palembang itu
yang ketiga ucapan terima kasih juga kepada putra sigit,teman blogger dari jogja ,kegemaran kita hampir sama juga suka nulis apalagi berkaitan dengan puisi... wah kayaknya mas sigit memang jagonya bikin puisi.... postingan2nya itu bukti kalau dia memang mencintai dunia sastra terutama puisi, sukses selalu ya mas thanks karena telah memberikan award beserta pe-ernya kepada saya.mungkin karena keakraban kita selama ini jadi saya termasuk 6 sahabat yang diberi award ini
hihihi ngarep deh ya.....???
Blogging for The Earth Award, adalah award yang saya terima mengusung misi penyelamatan bumi dan merupakan apresiasi dalam Mengkampanyekan Save Energy Save Earth. dan menurut saya misi tersebut sangat bagus.karena dengan adanya kepedulian dari masyarakat dan dari kita semua (para blogger)maka kelestarian bumi ini akan terwujud meskipun tidak sampai dengan target , tetapi setidaknya kita juga mulai berfikir untuk menghemat semua kekayaan alam yang telah kita gunakan selama ini... mungkin kita dapatmempraktekkannya dari yang terkecil atau kita anggap sepele dulu .
seperti yang biasa kita lakukan setiap harinya belama-lama ngenet tanpa batasan waktu, ya mulai sekarang cukup dengan seperlunya saja alias berhemat waktu,listrik dll. dengan begitu kita dapat menghemat beribu-ribu kg karbondioksida
mari kita kampanyekan misi tersebut bersama melalui blog tentunya atau melalui wadah lain.akhirnya slesai juga award sekaligus pe-ernya tetapi masih ada sedikit syarat lagi yang harus dislesaikan yaitu dengan syarat dibawah ini;
1. Letakkan award ini di Blog kamu atau postinganmu.
2. Sisipkan link yang memberikan award ini di blog atau postinganmu.
3. Jawab satu hal ini yaitu tentang Blogging For The Earth menurut kamu.
4. Berikan award ini kepada 6 orang temanmu.
dan award ini ( for The Earth Award )saya berikan kepada :
1. Soerja HR Hezra (Goresan Pena)
2. mas pram
3. anita ayuni
4. wahyuni setyaningsih
5. mbak acta/Griya unik
6. irma senja
Senin, 01 Juni 2009
ketika cerita mengawaliku
ketika aku ingin menangis....
biarkan mendung itu terus meninggi
agar angan ini tak susah mencarinya
ketika duniaku enggan bicara tentang kehidupan
biarkan gunung itu keluarkan laharnya...
agar tak susah aku kubur semua cerita itu
ketika cinta memusuhiku
biarkan air nil yang menggenangi halamanku..
agar aku tak selalu sendiri diperasingan ini
ketika cerita mengawaliku...
biarkan sejarah yang mengusung perjalananku
agar kisahku tak hanya diratapi oleh keluarga dan para kekasihku..
biarkan mendung itu terus meninggi
agar angan ini tak susah mencarinya
ketika duniaku enggan bicara tentang kehidupan
biarkan gunung itu keluarkan laharnya...
agar tak susah aku kubur semua cerita itu
ketika cinta memusuhiku
biarkan air nil yang menggenangi halamanku..
agar aku tak selalu sendiri diperasingan ini
ketika cerita mengawaliku...
biarkan sejarah yang mengusung perjalananku
agar kisahku tak hanya diratapi oleh keluarga dan para kekasihku..
Rabu, 27 Mei 2009
alienasi,..
Tak kuharap lagi bintang itu memberikan sinarnya untukku
membius akal ketika aku hendak ingin mengunci pandanganku kepadanya
sesekali suara ini ingin kutelan
namun banyak guratan-guratan yang mengacuhkan jiwaku
dan membalikkan uluranku dengan kebisuan yang membiarkanku tertelan waktu kala sapaku tak terjawab oleh peradaban
Tak biasa, bila perasaan ini merasa terabaikan…
Mungkin dari pandangan - pandangan nurani mereka
ketika akal ini ingin menorehkan beku diatas kesadaran memujinya…
Tetapi entahlah..…
Semua telah tertulis dalam kejenuhanku memikirkanya
tentang buruk yang tak perlu dibahas
atau ....
bahasa kasih yang tak perlu dibalas dengan tetes-tetes kesedihan
membius akal ketika aku hendak ingin mengunci pandanganku kepadanya
sesekali suara ini ingin kutelan
namun banyak guratan-guratan yang mengacuhkan jiwaku
dan membalikkan uluranku dengan kebisuan yang membiarkanku tertelan waktu kala sapaku tak terjawab oleh peradaban
Tak biasa, bila perasaan ini merasa terabaikan…
Mungkin dari pandangan - pandangan nurani mereka
ketika akal ini ingin menorehkan beku diatas kesadaran memujinya…
Tetapi entahlah..…
Semua telah tertulis dalam kejenuhanku memikirkanya
tentang buruk yang tak perlu dibahas
atau ....
bahasa kasih yang tak perlu dibalas dengan tetes-tetes kesedihan
Senin, 25 Mei 2009
kemarilah....
fikiranku bangunlah......
bangunlah, dan sadarlah...
kini hujan menyapamu ,kini petir menunggumu
dan kini pagi,.....
pagi telah terasingkan
dan malam telah kau gantikan dengan cerita lusuh
wahai fikiran jenuh...
kemarilah...
menarilah bersama mereka
yang selalu mendengur, menakutimu
dan menarilah bersama mereka
karena mereka terus bersua untuk kesahajaanmu
dan kemarilah,.. karena angin telah berhembus
karena cuaca telah mengacau...
karena pagi masih jauh dari pandanganmu
sedangkan siang telah terlewatkan dari jejakmu
fikiranku,.....kemarilah
bangunlah,sadarlah
tataplah aku,...
tataplah aku dengan muka murammu
ketika kamu hendak merajamku
tetapi tataplah aku dengan senyummu
ketika rindu itu ada padamu
andai engkau tak datang ...
akupun tak apa
tetapi hatiku...
tetapi hatiku tak tahu harus beriba pada siapa
harus mengeluh pada siapa???
bangunlah, dan sadarlah...
kini hujan menyapamu ,kini petir menunggumu
dan kini pagi,.....
pagi telah terasingkan
dan malam telah kau gantikan dengan cerita lusuh
wahai fikiran jenuh...
kemarilah...
menarilah bersama mereka
yang selalu mendengur, menakutimu
dan menarilah bersama mereka
karena mereka terus bersua untuk kesahajaanmu
dan kemarilah,.. karena angin telah berhembus
karena cuaca telah mengacau...
karena pagi masih jauh dari pandanganmu
sedangkan siang telah terlewatkan dari jejakmu
fikiranku,.....kemarilah
bangunlah,sadarlah
tataplah aku,...
tataplah aku dengan muka murammu
ketika kamu hendak merajamku
tetapi tataplah aku dengan senyummu
ketika rindu itu ada padamu
andai engkau tak datang ...
akupun tak apa
tetapi hatiku...
tetapi hatiku tak tahu harus beriba pada siapa
harus mengeluh pada siapa???
ketika sunyi merangkulku
sunyi malamku...
tak lagi bertabur bintang-bintang itu ..
yang kadang melabui fikiranku
entah kemana cahaya itu,..
cahaya-cahaya yang pernah ada dalam kehidupanku
yaitu kehidupan masalaluku...
dulu ,...
dulu aku mampu tersenyum
mungkin pada setangkai bunga , mungkin pada secarik kertas
atau mungkin,..
pada hamparan-hamparan yang memintaku...
hamparan-hamparan yang pernah ada
memanggilku dari bujur yg mengharapkan kelu
lalu tertidur ,...
terlelap dalam baitan koma,
kemudian ,..
terbangun dari fikiran-fikiran yg tak pernah terhiraukan
aku disini sendiri, menatap pagi ketika fajar menuntunku
dan berpaling dari fajar ketika senja menjemputku
entah ....
ialah flamboyant untukku???
simbul dari ketakutanku menuju kebahagiaan yang tak jua kurenggut
apakah ini sebutan untukku ???
ataukah semua memang ini naluriku
dalam dakwa yang menuntunku
tak lagi bertabur bintang-bintang itu ..
yang kadang melabui fikiranku
entah kemana cahaya itu,..
cahaya-cahaya yang pernah ada dalam kehidupanku
yaitu kehidupan masalaluku...
dulu ,...
dulu aku mampu tersenyum
mungkin pada setangkai bunga , mungkin pada secarik kertas
atau mungkin,..
pada hamparan-hamparan yang memintaku...
hamparan-hamparan yang pernah ada
memanggilku dari bujur yg mengharapkan kelu
lalu tertidur ,...
terlelap dalam baitan koma,
kemudian ,..
terbangun dari fikiran-fikiran yg tak pernah terhiraukan
aku disini sendiri, menatap pagi ketika fajar menuntunku
dan berpaling dari fajar ketika senja menjemputku
entah ....
ialah flamboyant untukku???
simbul dari ketakutanku menuju kebahagiaan yang tak jua kurenggut
apakah ini sebutan untukku ???
ataukah semua memang ini naluriku
dalam dakwa yang menuntunku
Jumat, 15 Mei 2009
seisi mimpi dan dusta hati...
Senyuman itu ingin kutawar dengan sedikit rasa getirku memandangmu…
diam-diam kutusukkan layangan ini kearahmu
berharap mendung tak pernah membawa kelamnya untukku.
Mungkin ini bukan sedikit rasa yang ingin mengadu pada gelisah dan risaunya hidupku ,
tetapi ia adalah wibawa yang berjabat dengan lisanku ketika aku ingin bicara
ia adalah kearifan yang merangkulku dengan satu bait yang tak terputus dari rasa kelu
ia adalah tawa yang membius lukaku ketika hidup ini tak mampu lagi memberikan arti kehadirannya .
Jika malam adalah dusta baginya….maka aku ingin mengawalinya dari pagi buta hingga hidupku tak ada lagi tempat untuk bermimpi
diam-diam kutusukkan layangan ini kearahmu
berharap mendung tak pernah membawa kelamnya untukku.
Mungkin ini bukan sedikit rasa yang ingin mengadu pada gelisah dan risaunya hidupku ,
tetapi ia adalah wibawa yang berjabat dengan lisanku ketika aku ingin bicara
ia adalah kearifan yang merangkulku dengan satu bait yang tak terputus dari rasa kelu
ia adalah tawa yang membius lukaku ketika hidup ini tak mampu lagi memberikan arti kehadirannya .
Jika malam adalah dusta baginya….maka aku ingin mengawalinya dari pagi buta hingga hidupku tak ada lagi tempat untuk bermimpi
Kamis, 14 Mei 2009
tak pernah lupa jalan pulang
Pernah kutiadakan jalan setapak itu dalam sedikit gerimis yang menghanyutkan jejak kecilku….
Entah…..sudah lelahkah aku berjalan atau masih mampukah aku ayunkan tiap jengkal langkah yang mengikuti takdir ini, semua tidak akan pernah kuhiraukan jika saja engkau lari dalam wujud mendung yang menjadi gerimis….lalu disusul hujan kemudian terang.
berlalu cerita itu oleh secarik kertas yang mereka anggap lusuh tetapi bagiku itu sempurna….
Ya sempurna,….bahkan aku tidak mengucapkan itu hanya sekali , mungkin beribu-ribu kali jika engkau sanggup memikirkan tentangku
Jika saja , hanya lewat mimpi aku bisa membunuh rasa rindu yang berarak didadaku ,aku tak perlu mengingat engkau hadir dalam kehidupanku.sebab aku tidak pernah lupa jalan pulang…
Tetapi semua itu mustahil ….dan aku tak pernah ingin membunuh rasa itu, meskipun aku mempunyai beribu mimpi .
Entah…..sudah lelahkah aku berjalan atau masih mampukah aku ayunkan tiap jengkal langkah yang mengikuti takdir ini, semua tidak akan pernah kuhiraukan jika saja engkau lari dalam wujud mendung yang menjadi gerimis….lalu disusul hujan kemudian terang.
berlalu cerita itu oleh secarik kertas yang mereka anggap lusuh tetapi bagiku itu sempurna….
Ya sempurna,….bahkan aku tidak mengucapkan itu hanya sekali , mungkin beribu-ribu kali jika engkau sanggup memikirkan tentangku
Jika saja , hanya lewat mimpi aku bisa membunuh rasa rindu yang berarak didadaku ,aku tak perlu mengingat engkau hadir dalam kehidupanku.sebab aku tidak pernah lupa jalan pulang…
Tetapi semua itu mustahil ….dan aku tak pernah ingin membunuh rasa itu, meskipun aku mempunyai beribu mimpi .
Selasa, 05 Mei 2009
didedaunan yang mengharap sepi
"seharusnya aku berfikir tentang kehidupanku ini,lama sudah tak kutengok jejak yang pernah kutiadakan dalam gerimismu . berandai akan adanya muara setelah hilir menuntun perangaiku dalam baitan lesu dibalik usia yang merajamku diam-diam namun hanya sisa remuklah yang selalu ada setelah darah kotor ini berkecamuk dalam fikiranku"
sisa-sisa ranting itu mematah , mengharapkan matahari yang mungkin tak akan muncul dikehidupannya…
kepada siapa jiwa dan hati ini mengiba….
Mungkin pada rengekan mereka…
pandangan ini ingin segera kuletihkan pada mereka, seperti berjaga dari rasa lapar yang kian menyiksa,kala mereka menjadi saksi kekejaman dunia pada anak-anak kecilku .
mereka yang terus meronta saat perut mereka tak berpenghuni .mungkin mulut ini katakan penghuni itu ialah sesuap nasi….yang sangat berarti jika saja mereka menelannya ,tetapi entahlah ……semua itu tak lagi nyata buat mereka semua
mungkin penghuni itu ialah sisa-sisa kejengkelan yang tertahan dalam batin yang belum dimuntahkan dalam fikiran ini
kali ini aku benar-benar melihat mereka dalam ketakutan…bukan ketakutan karena ajal telah menantinya melainkan ketakutan kerena mereka tak mampu memberi kesempatan kepada kaumku….
Kesempatan untuk saling mengasihi sesama . itupun jika takdir baik yang menjadi penopangku…..kata anak-anak itu dengan nada pelan.
Setelah berjalan diujung gang sempit itu , tatapan mereka tak henti-henti menyorot kepadaku .mereka yang memunculkan sedikit getar dan sejak itu jantungku pun menjadi geteran rasa rindu mengasihinya karena mereka memang seharusnya mendapatkan perhatian dan kasih saying sari sesamanya..
Kuberhenti didepan mereka lalu mulut ini bergetar menyapa sebagiannya,….. tak kusangka mereka pun membalas sapaanku dengan seikat senyum yang belum terputus dari keikhlasannya memandangiku..
Kupaksa mata ini memandang salah satu dari mereka….
Dan tanpa kusadari air mata ini keluar dari ketidaksadaranku meratapi kemalangannya ,hingga deraiku mendahului embun yg mungkin akan ada dimalam nanti atau mungkin seperti hujan yang kan turun sebelum senja melunasi hutang-hutangnya pada kesombonganku pagi tadi….sungguh kali ini aku benar –benar tak ingin tertawa seperti yang mereka lihat akan sedikit keangkuhan bangsaku pada kehidupan ini….
sisa-sisa ranting itu mematah , mengharapkan matahari yang mungkin tak akan muncul dikehidupannya…
kepada siapa jiwa dan hati ini mengiba….
Mungkin pada rengekan mereka…
pandangan ini ingin segera kuletihkan pada mereka, seperti berjaga dari rasa lapar yang kian menyiksa,kala mereka menjadi saksi kekejaman dunia pada anak-anak kecilku .
mereka yang terus meronta saat perut mereka tak berpenghuni .mungkin mulut ini katakan penghuni itu ialah sesuap nasi….yang sangat berarti jika saja mereka menelannya ,tetapi entahlah ……semua itu tak lagi nyata buat mereka semua
mungkin penghuni itu ialah sisa-sisa kejengkelan yang tertahan dalam batin yang belum dimuntahkan dalam fikiran ini
kali ini aku benar-benar melihat mereka dalam ketakutan…bukan ketakutan karena ajal telah menantinya melainkan ketakutan kerena mereka tak mampu memberi kesempatan kepada kaumku….
Kesempatan untuk saling mengasihi sesama . itupun jika takdir baik yang menjadi penopangku…..kata anak-anak itu dengan nada pelan.
Setelah berjalan diujung gang sempit itu , tatapan mereka tak henti-henti menyorot kepadaku .mereka yang memunculkan sedikit getar dan sejak itu jantungku pun menjadi geteran rasa rindu mengasihinya karena mereka memang seharusnya mendapatkan perhatian dan kasih saying sari sesamanya..
Kuberhenti didepan mereka lalu mulut ini bergetar menyapa sebagiannya,….. tak kusangka mereka pun membalas sapaanku dengan seikat senyum yang belum terputus dari keikhlasannya memandangiku..
Kupaksa mata ini memandang salah satu dari mereka….
Dan tanpa kusadari air mata ini keluar dari ketidaksadaranku meratapi kemalangannya ,hingga deraiku mendahului embun yg mungkin akan ada dimalam nanti atau mungkin seperti hujan yang kan turun sebelum senja melunasi hutang-hutangnya pada kesombonganku pagi tadi….sungguh kali ini aku benar –benar tak ingin tertawa seperti yang mereka lihat akan sedikit keangkuhan bangsaku pada kehidupan ini….
Minggu, 26 April 2009
Ialah angka-angka kehidupanku
seperti kisah yang kutekuni ketika jemari ini melahatnya,...
menghabiskan coretan-coretan tak sadar , dan meninggalkan makna yang jauh dari kesempurnaan
aku adalah waktumu ketika detik tak terayun dalam jangkarnya..
serta aku adalah mimpi yang kau rindukan dalam sedikit malammu sebelum pagi membangunkanmu
hari ini ingin kulantunkan sejuta tanya pada burung-burung yang tak ingin hadir diperaduan waktu
“mengapa engkau tak pedulikan syairku ? maka perlahan ia menjawab , aku tak pernah ingin berbicara layaknya manusia karena saat ini aku masih terpikirkan oleh dosa” jika saja aku hujamkan pandanganku kepadanya mungkin ia akan memintaku untuk kembali dalam kelelapan yang menirukan malam-malamku sebelumnya. Dimana waktu itu akan hanya butuh satu malam untuk menghabiskan beribu-ribu cerita dalam bingkai mimpi atau aku hanya cukup ucapkan satu pekikan rindu yg menjalar kejiwaku sebelum pandangan ini tak lagi kujatuhkan dalam reruntuhan dunia.dan aku tahu saat itu tak mungkin bila kekecewaan akan mengajakku bersenda gurau menemui waktu yang terperangkap dalam tiap himpitan rasa takutku sebelum kuterlantarkan isi pikiran ini…
ketika ia naik dari baitanya ,...berbeda satu jengkal (mungkin antara malam dengan pagi jika kubedakan antara keduanya) berawal dari mendung lalu kuhitung tiap bulatan hitam diatas mega itu dengan angka-angka kematian . angka-angka yang tak terisi penuh dan angka –angka yang tak muncul dikehidupanku sesaat lalu.
Ialah angka yang tak menghidupkan rasa cemburu itu menjadi satu dongeng ketika aku mulai melafalkannya. Serta angka yang tak mampu menceritakan perjalananku seusai jiwa ini terlempar oleh ombak kemarahanmu
Seakan ia bercerita pada masa….
aku adalah rasa iba yang tercecer diperaduan canvas yang olehnya teroles beribu kuas. andai aku tak dengarkan cerita pendahuluku aku pasti tak buatkan dunia ini penuh dengan lukisan pilu
Aku adalah rasa takut yang melarikan rasa rindu pada tiap-tiap malam sebelum engkau meninggalkan mimpi yang selalu ingin kutuangkan bersamamu.meramaikan bilik wajahmu saat kau coba palingkan dari tatapanku memintamu.
Dan inilah sedikit maksud tentang angka-angka yang menyelimuti kehidupanku….
Minggu, 19 April 2009
sajak buatnya...
karena waktu yg memintaku untuk mengenalmu....
bukan perjuangan syair pada torehannya
bukan pula do'a yang ingin didengar oleh kekasihnya
bersama resah ...
bibir,inilah alasan aku melantunkan namamu disetiap lekangku
mungkin mata,dan inilah cara aku memandangmu....
bukan karena engkau itu siapa...
atau kau itu milik siapa
setidaknya aku tak pernah berhayal akan hidup yang belum aku minati
tetapi aku selalu bermimpi tentang itu....
bukan perjuangan syair pada torehannya
bukan pula do'a yang ingin didengar oleh kekasihnya
bersama resah ...
bibir,inilah alasan aku melantunkan namamu disetiap lekangku
mungkin mata,dan inilah cara aku memandangmu....
bukan karena engkau itu siapa...
atau kau itu milik siapa
setidaknya aku tak pernah berhayal akan hidup yang belum aku minati
tetapi aku selalu bermimpi tentang itu....
Sabtu, 18 April 2009
Seikat hidupmu
Kau hitam ceroboh dalam wujud bisu
Terlihat dangkal ….
Dan memikirkan sepi yang terambang kematian
Kau rusa hidupku
Bergembala jutaan nafsu dalam batin tergagap lesu
Begitu cerita senonoh kau haturkan
Terjejal ambisi melunasi hutang keberanian
Ia bukanlah damai
Tetapi sedikit cerita yang kuurungkan dalam isakmu
Ia bukan pula gaduh..
Tetapi ia adalah baitan benci yang tak terkibarkan oleh keberanian
Terlihat dangkal ….
Dan memikirkan sepi yang terambang kematian
Kau rusa hidupku
Bergembala jutaan nafsu dalam batin tergagap lesu
Begitu cerita senonoh kau haturkan
Terjejal ambisi melunasi hutang keberanian
Ia bukanlah damai
Tetapi sedikit cerita yang kuurungkan dalam isakmu
Ia bukan pula gaduh..
Tetapi ia adalah baitan benci yang tak terkibarkan oleh keberanian
Rabu, 15 April 2009
Setelah subuh meninggalkan ceritaku
Mengapa angan ini memintanya untuk selalu hadir dalam sajak-sajakku…bercakap dengan mimpi yang kuacuhkan lalu ceritakan sebuah pesan untukmu. tak bisa kuelakkan perasaan ini …
mungkin setelah subuh usai aku akan mulai mengenalnya kembali bahkan hafal dengannya .
semua bagai catatan yang sengaja ingin kuulang ,kutuangkan dalam bejanaku lalu kuhadirkan dalam sejengkal cerita yang dinanti oleh kaumku.kaum yang selalu rindu akan keadilan diabad lalu
tanpa pesan resah ingin kuucap satu rindu pada derunya ketika ia menikam jasadku,menatapku dan menuliskan pesan singkat diantara mimpi yang tak mungkin rampung untuk kuhafal sebab ia tak hanya hadir dalam satu malam
mungkin setelah subuh usai aku akan mulai mengenalnya kembali bahkan hafal dengannya .
semua bagai catatan yang sengaja ingin kuulang ,kutuangkan dalam bejanaku lalu kuhadirkan dalam sejengkal cerita yang dinanti oleh kaumku.kaum yang selalu rindu akan keadilan diabad lalu
tanpa pesan resah ingin kuucap satu rindu pada derunya ketika ia menikam jasadku,menatapku dan menuliskan pesan singkat diantara mimpi yang tak mungkin rampung untuk kuhafal sebab ia tak hanya hadir dalam satu malam
Selasa, 07 April 2009
Sebelum senja meninggalkanku,…
Kulihat ia menari dan berbaris diladangku, mencari cahaya yang tersingkirkan oleh debu-debu batu yang terkikis oleh masalalu. Hitam pekat ,melekat …..dan menjadi pembeda antara senyumanmu pada hiasan malam kala mendung tak lagi terucap oleh bibir yang mengharapnya ada dimalam itu
Lihatlah gersang ladangku ….tanpa air yang menyejukkan dahagaku akan kepulanganmu disini. Menantimu seperti kumenunggu hujan mengguyur kekeringan yang melandaku. Tak sadarkah aku ?”jika dibulan kering ini aku selalu mengharap setitik embun itu menjadi gerimis untukku dan menggenangi parit-parit usiaku jika hujan benar nyata dalam pandanganku .
Kupanjatkan sedikit resah dilalu lalang angin yang terbawa pergi saat matahari tak lagi kupandang dari kekhawatiranku menunggunya , asap berganti awan , embun berganti gerimis …. Dan senyum berganti tangis. Begitulah peristiwa yg sempat kurangkum dalam bilik senja kala usia benar-benar mempercayaiku untuk melepas resah yang mengering seperti tetesan embun yang terusik akan kehadiran matahari .
Diperbatasan kemarau aku mengikuti jejakmu, mencari celoteh sedingin angin yang menyekapku diruangan ini tetapi hanya hiasan pilu yang menyambutku ….. tanpa angin yang menyeret layang-layang itu terbang bak pikiranku yang selalu tersugesti akan keberhasilan dalam genggaman angin yang ingin memutarbalikkan bentuk kehidupan . “jika dulu aku adalah seorang pengasah belati mungkin saat ini aku rindu menjadi pemiliknya “.yang akan memegangnya kala ia menjadi manfaat bagiku dan akan menyimpannya kala ia menjadi satu-satunya harapanku .
sebelum senja meninggalkanku ingin kumenangis dan merenung dipangkuan kemarau agar sesak dan tangisku menjadi arti baginya.....
Jumat, 03 April 2009
Tatapan kerinduanku …..
Kulihat mereka jauh memandangiku berpaling terus tersenyum kepadaku , sedang aku tetap berjalan sendiri, tanpa seorang temanpun disini
Lalu diam-diam kubaitkan pandanganku tentang seorang yang telah mendidik dan membesarkanku, kali ini aku benar-benar ingin menangis jika fikiran ini teringat selalu kepadanya……. Sosok yang slalu ingin aku sanjung meski dalam do’a yang yang mungkin tak sering kulantunkan kala siang itu tiada dan ketila malam mulai mendengarkan keluh kesahku ingin kuhadirkan ia walau hanya lewat tabir yang ia bawa ,yang menggantikanku untuk menukilkan sedikit rindu kepadanya walau dalam baitan mimpi…. kini aku begitu rindu dengan kasih sayangmu, rindu sapaanmu,dan rindu tatapanmu kala kau ingin menegurku ….. begitukah pesan resah ini aku bawa..
Tuhan….jika aku hanya bisa titipkan satu rindu untuknya …maka izinkanlah aku bertemu beliau melalui do’a yang kuhaturkan kepadanya
Lalu diam-diam kubaitkan pandanganku tentang seorang yang telah mendidik dan membesarkanku, kali ini aku benar-benar ingin menangis jika fikiran ini teringat selalu kepadanya……. Sosok yang slalu ingin aku sanjung meski dalam do’a yang yang mungkin tak sering kulantunkan kala siang itu tiada dan ketila malam mulai mendengarkan keluh kesahku ingin kuhadirkan ia walau hanya lewat tabir yang ia bawa ,yang menggantikanku untuk menukilkan sedikit rindu kepadanya walau dalam baitan mimpi…. kini aku begitu rindu dengan kasih sayangmu, rindu sapaanmu,dan rindu tatapanmu kala kau ingin menegurku ….. begitukah pesan resah ini aku bawa..
Tuhan….jika aku hanya bisa titipkan satu rindu untuknya …maka izinkanlah aku bertemu beliau melalui do’a yang kuhaturkan kepadanya
Senin, 30 Maret 2009
Tentang selembar kertas lalu kutidurkan penaku
Bersamanya adalah misteri yang tak mungkin kujalani bahkan I’tikat untuk melabuhkan imajiku dilembaran yang adapun tak jadi ambisi lagi setelah suara angin malam mampu menelan semua keinginanku.tak akan kuraih pena itu setelah kuletakkan diantara jari ibuku…lalu aku diam dan berbisik pada hening yang menelan pikiranku untuk segera berontak dari kekacauan disekelilingku, dan kali ini tak mungkin kuabaikan pesan itu mesti ia hanya sehening kisah yang kuterima sesaat lalu
Tak ingin kekacauan itu menemuiku dengan kerendahan untuk memikul keahlianku dalam kekurangan beberapa waktu yang entah apa landasan semua itu jika ia adalah selembar kertas yang ada dalam ceritaku sedangkan aku adalah setitik pena yang memperjelas arti kehidupan yang belum aku fahami falsafahnya…..maka hanya sesaatlah aku memujinya, karena ia tak mungkin slalu menjadi abdiku
Benarkah ia adalah sumber cerita yang kupotong saat malam mennemuiku dalam alunan embun yang menjadi dingin, saat ingin kutawar ia dalam sehelai anggukan nafas yang menentukan kearah alunan waktu .
Sesaat lagi mungkin pesonanya akan memenuhi ruangan didadaku meski tak pernah terlantunkan serasa rindu berat yang selalu aku nantikan menemui pesanku , dalam barisan kerinduan . tentang keindahan menhayalkannya ……jika tak perlu kusebutkan namanya malam ini tetapi sebelum esok menjemut mimpiku aku ingin ia datang bersama rindu yang tertera dihatinya meski kadang kudapati dalam kemaluan menjemputku, benar perasaan rindukah yang kutelan saat ini …? Andai saja malam adalah pewaris imajiku mungkin tak akan kubiarkan ia mendahuluiku menemui pagi yang belum kulihat dalam jendela yang masih terkunci rapat . meski aku tak perlu membukanya untuk menikmati keindahannya. serasa kedunguan itulah yang memaknaiku dalam pemahamanku tentang seseorang sebelum aku menyebutnya dalam penantian fajar sebelum esok mengawasiku dalam lilitan janji yang terucap diawal lalu……
Sebaris hayalan hanya kutelan dalam benak kosong yang membodohiku dimalam lalu, dan untuk saat ini akulah pedungu yang tak pernah ingin bermain dalam kehidupan yang terlalui sesaat gelap menjadi saksi kedatanganku dipelabuhannya . pernahkah ia menyebutku dalam semalam …?jika tidak mengapa aku menyebutnya rindu ….
Dan aku tetap mendamba kedatangannya untuk waktu yang tak lama . terlalu dungukah aku jika menyebutnya “ia adalah tautan kerinduanku “ sedangkan ia tak pernah bermimpi tentang pemimpin yang memenangkan hatinya diantara senja dan fajarku.
Dan tak pernah kuragu akan keseriusanku seminggu yang lalu , bahwa benar aku bukan hanya pemimpi tetapi aku juga pedungu yang merengkuh janji seberat itu….
Jika aku mampu melaluinya tanpa harus mengharapkan ia ada bersamaku mungkin pesan do’alah yang belum pernah aku sebutkan dalam kelelapan malam menjaganya.
Sedikit kataku menyemainya dalam usungan pena dilembaran yang kutaruh dimeja itu sepintas aku meregangkan niatku untuk memintanya datang untuk melengkapi senyuman yang belum sempat aku tepis untuknya walau dalam baitan mimpi yang meyodorkanku bak pesan resah yang selalu tertuang dalam semangkok hayalan yang belum aku tuangkan ide yang membuat malam menjadi bisu lalu gaduh….. setega itukah aku berandai tentang perasaanku ,…..
Terlalu seringkah aku memimpikanya , atau bahkan terlalu singkatkah aku menuangkan ia dalam kehidupan senjaku……seandainya ia benar pujaanku dimanakah aku meski memintanya? Dibawah kesadaran akalku atau direlung kekecewaanku atau bahkan tak diantara keduanya aku harus menepiskan sedikit pesan resah yang aku rangkai dalam heningnya membiarkan aku mengelus sifat untuk membencinya. Jika ia tak patut aku jauhi kemana meski fikiran ini membimbingku….
Minggu, 15 Maret 2009
yang tak mungkin kubenci...
terukir dalam hatiku ,bukan kata...bukian air mata...bukan pula rindu yang dinanti setiap insan dalam kelalaiannya.melainkan rasa yang berkecamuk dalam noda - noda yang sungguh paling aku benci ....setega itukah aku memaki..
huh .......tak mungkin aku memakinya... apalagi harus membencinya..
ia adalah cerita dalam kehidupanku...
sungguh tak ada alasan aku mebenci pujian - pujiannya .tak ada naluri untuk mempertanyakan semua masalah itu ....karena malam tak mungkin hadir lagi seperti kemarin , bersama rembulan ia merengkuh hatiku memanjakan syair sebelum pagi menghanyutkanku dalam rimba kehidupan.
tak pernah kudapati kelembutan itu selain datang dari bibirnya kala ia bicara,tak pernah kudapati keindahan itu selain dari tatapannya kala ia memuji kebesaranNya...
dan tak pernah kudapati rindu ini selain dari caranya memaknai kehidupan ini...
sungguh aku tlah jatuh hati pada sebatang bunga yang sudah ada pemiliknya.....
tuhan berdosakah aku jika harus memujinya dan mengharapkannya sedangkan ia tak lagi sendiri
bersama itu kualunkan niatku...mencari arti dari tiap aku menghelai nafas karenanya bukan karena ia menjawab teguranku atau tidak ...
mungkin hanya keikhlasanya menyambutkulah yang slalu kusertakan dalam do'a - do'aku
huh .......tak mungkin aku memakinya... apalagi harus membencinya..
ia adalah cerita dalam kehidupanku...
sungguh tak ada alasan aku mebenci pujian - pujiannya .tak ada naluri untuk mempertanyakan semua masalah itu ....karena malam tak mungkin hadir lagi seperti kemarin , bersama rembulan ia merengkuh hatiku memanjakan syair sebelum pagi menghanyutkanku dalam rimba kehidupan.
tak pernah kudapati kelembutan itu selain datang dari bibirnya kala ia bicara,tak pernah kudapati keindahan itu selain dari tatapannya kala ia memuji kebesaranNya...
dan tak pernah kudapati rindu ini selain dari caranya memaknai kehidupan ini...
sungguh aku tlah jatuh hati pada sebatang bunga yang sudah ada pemiliknya.....
tuhan berdosakah aku jika harus memujinya dan mengharapkannya sedangkan ia tak lagi sendiri
bersama itu kualunkan niatku...mencari arti dari tiap aku menghelai nafas karenanya bukan karena ia menjawab teguranku atau tidak ...
mungkin hanya keikhlasanya menyambutkulah yang slalu kusertakan dalam do'a - do'aku
Langganan:
Postingan (Atom)