ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH

Selasa, 07 April 2009

Sebelum senja meninggalkanku,…






Kulihat ia menari dan berbaris diladangku, mencari cahaya yang tersingkirkan oleh debu-debu batu yang terkikis oleh masalalu. Hitam pekat ,melekat …..dan menjadi pembeda antara senyumanmu pada hiasan malam kala mendung tak lagi terucap oleh bibir yang mengharapnya ada dimalam itu
Lihatlah gersang ladangku ….tanpa air yang menyejukkan dahagaku akan kepulanganmu disini. Menantimu seperti kumenunggu hujan mengguyur kekeringan yang melandaku. Tak sadarkah aku ?”jika dibulan kering ini aku selalu mengharap setitik embun itu menjadi gerimis untukku dan menggenangi parit-parit usiaku jika hujan benar nyata dalam pandanganku .

Kupanjatkan sedikit resah dilalu lalang angin yang terbawa pergi saat matahari tak lagi kupandang dari kekhawatiranku menunggunya , asap berganti awan , embun berganti gerimis …. Dan senyum berganti tangis. Begitulah peristiwa yg sempat kurangkum dalam bilik senja kala usia benar-benar mempercayaiku untuk melepas resah yang mengering seperti tetesan embun yang terusik akan kehadiran matahari .

Diperbatasan kemarau aku mengikuti jejakmu, mencari celoteh sedingin angin yang menyekapku diruangan ini tetapi hanya hiasan pilu yang menyambutku ….. tanpa angin yang menyeret layang-layang itu terbang bak pikiranku yang selalu tersugesti akan keberhasilan dalam genggaman angin yang ingin memutarbalikkan bentuk kehidupan . “jika dulu aku adalah seorang pengasah belati mungkin saat ini aku rindu menjadi pemiliknya “.yang akan memegangnya kala ia menjadi manfaat bagiku dan akan menyimpannya kala ia menjadi satu-satunya harapanku .

sebelum senja meninggalkanku ingin kumenangis dan merenung dipangkuan kemarau agar sesak dan tangisku menjadi arti baginya.....

2 komentar:

  1. bangkitlah...berbuatlah sesuatu...agar selalu bisa menepis kemarau...

    BalasHapus
  2. boykesn @ tak hanya kemarau ,......tetapi juga lainnya

    BalasHapus