ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH

Rabu, 27 Mei 2009

alienasi,..

Tak kuharap lagi bintang itu memberikan sinarnya untukku
membius akal ketika aku hendak ingin mengunci pandanganku kepadanya
sesekali suara ini ingin kutelan
namun banyak guratan-guratan yang mengacuhkan jiwaku
dan membalikkan uluranku dengan kebisuan yang membiarkanku tertelan waktu kala sapaku tak terjawab oleh peradaban

Tak biasa, bila perasaan ini merasa terabaikan…
Mungkin dari pandangan - pandangan nurani mereka
ketika akal ini ingin menorehkan beku diatas kesadaran memujinya…
Tetapi entahlah..…
Semua telah tertulis dalam kejenuhanku memikirkanya
tentang buruk yang tak perlu dibahas
atau ....
bahasa kasih yang tak perlu dibalas dengan tetes-tetes kesedihan

14 komentar:

  1. Entahlah, tak biasa rasa ini biarkan geliat jenuhmu mengelana tanpa jeda. Fajar hari telah jadi, sibaklah dunia dengan rasamu yang paling dalam itu. Maka kelak kau akan lupa pada rasa terabaikan itu.

    BalasHapus
  2. maka akan kuhampiri resah dan gelisah yang mengumandang..lalu kusuruh saja iya berdoa..

    BalasHapus
  3. RCA 102,5 FM akan membacakan beberapa karya anda di program sastra kami. insya allah minggu depan. jam 11 siang. Boleh kan?

    BalasHapus
  4. @Newsoul :ya bunda makasih banget,,, tapi kadang2 saja rasa itu datang secara tiba2.
    dan kadang akupun malu jika harus berdusta untuk memungkirinya padahal kacau bila kusapa dengan kerendahanku
    @AwgKu Pangeran: makasih yach....
    @Putra Sigit : ya ya setuju tuh :p
    @Ivan Kavalera : makasih ya bang,....boleh kok.sangat boleh,...
    tapi sayang ya aku tak bisa dengarkan pembaannya, ya karena tak mungkinlah RCA 102,5 terdengar disini ...
    thanks banget

    BalasHapus
  5. Selalu saya tidak bisa berkomentar kalau sudah berhubungan dg puisi,takutnya persepsi saya tidak sama dg maksud sipembuat..

    BalasHapus
  6. Puisinya bagus banget mas..
    entah kenapa ya..
    kalo aku melihat orang nulis puisi kok aku ngerasa lagi romantis banget
    aku susah banget nulis puisi mas..

    BalasHapus
  7. wah puisi berkasih-kasihan ya,,,

    jagoan neh bikin puisinya :)

    BalasHapus
  8. ada apakah gerangan nan jauh disana *bertanya-tanya* wah hebat mas, karya-karyanya samapi dilirik radio *salut

    oia kenalan dengan blog baru ya *nyodorin tangan* kok diem ce salaman donk. ditunggu kunjungan balik dan komentarnya terutama dalam tulisan 'manjakan mata...'. awas lho kalao engga berkunjung tak jithak pakai tiang listrik wakakaka *kabuuurr *ngumpet

    BalasHapus
  9. anda bisa dengar RCA di internet. RCA bisa didengar kok di seluruh dunia, online tiap hari. klik http://www.radiocempakaasrifm.blogspot.com. cari kolom radio online

    BalasHapus
  10. mungkin ada yang akan mengakumulasi tetes kesedihan jadi senyuman... tunggu aja :)

    BalasHapus
  11. @ajeng :kan belum dicoba mbak??
    @Itik Bali : karena puisi sangat dekat dengan hati dan perasaan...
    ni saya juga masih taraf belajar kok.
    semua bisa ,klo ada kemauan
    km bisa kok nulis puisi...
    @J O N K : berkasih2 gimana bang??
    @Gadget and Technology : bukan radio yang nglirik tulisan2 saya tetapi saya yg meminta untuk dilirik...
    @Ivan Kavalera: ok thanks.....
    tpi kmrin saya coba berkali2 kok gak bisa ya radio onlie nya
    @anindyarahadi : ya mudah2an ada,... thanks ya
    @Basyarah:mksih bro...
    semoga pembaca juga faham maksd saya

    BalasHapus
  12. weeww.. saya menemukan sebuah 'batas' di tulisan ini. saya menangkap seperti ada sebuah benang 'antara' sebagai sekat. tapi entahlah.. tetap yang jauh lebih faham adalah sang penulis itu sendiri..:)

    salam,
    hesra

    BalasHapus