ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH

Kamis, 30 Juni 2011

Aku tak lagi merindukan puisimu

jika semua berjajar didepanku
maka,kali ini tak kulihat engkau
seperti kemerin lusa
bertubi-tubi menyayat senyum

karena elang,kembali kubunuh
bukan dengan pisauku ,
melainkan dengan pisaumu sendiri

tak lagi musang kuhantam dengan sebutir peluru
yang ada disaat do'a-do'aku mengangkasa
menunjuki jalan yang semakin licin , dibenakku

biarkan merpati kembali kelahannya
usah kupikul senapan kecil yang beberapa kali mengeja langkahku
karena ,
kali ini tak lagi kuhafal , jalan menuju rumahmu..
jalan menuju hatimu

1 komentar:

  1. Hm, ada nada putus asa meski bukan satir disana Ahmad. Semoga kau dan dia kelak masih bisa mengukir puisi, meski kini terasa getir.

    BalasHapus