ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH

Kamis, 16 Juni 2011

Tak pernah menjadi akhir bagiku

hanya cerita yang tertuang dalam angan , kosong ketika kutinggalkan dalam lamunan . dan penuh ketika ada semua yang menyusup dalam imajiku , seperti ia .. ketika bersemayam dalam hatiku.
Kadang aku lebih memilih diam untuk menjelaskan kegalauan ini,dan kadang akupun memilih mati dalam rasa ketika harus dibenci seseorang yang membuatku berarti selama ini ,atau mungkin aku harus kehilangan sebuah fungsi otakku untuk melupakan semua,biar terasa adil untuk semua ..


Sore itu , suara angin yang berdesis berandai-andai tentang sosok wanita ,yang kini jauh dari pandangan kami.ketika pesan itu sampai pada kami .. anganku berjalan mengikuti laju gelombang diperairanmu,ada samudra terbentang didepan kita.memandang lepas dan tak kutemukan siapa-siapa disana.namun hati kami masih terpaut pada keindahan karang yang pernah menghentikan terjangan ombak sore itu, mereka berharap air itu tak terhenti diperairan itu , terduduk menunggu panasnya terik ketika harus memanggang hati yang waktu itu sedang beradu dengan ego

“ Maaf , kita pernah sepaham “ sapaku lirih kepada pembawa pesan yang melintas didepanku
Mengapa kini harus berjarak ?
Dan mengapa kita harus saling bersembunyi dari rasa dihati kami ,

Salahkah jika harus ada jarak ?
“ Mungkin tidak “ , jawabnya pelan
hanya saja peran kita yang masih mengambang ,antara engakau dan aku .

Dik,jika aku boleh mengingatkan…
Ingatkah engkau tentang pertemuan kita waktu itu , dalam kotak kecil ketika kita berpapasan dengan angin malam , saat itu engkau dan aku bercanda dibawah pohon beringin . bercerita tentang keajaiban yang baru saja kita alami… “red.dalam mimpi”

Memang waktu itu , kita selalu berandai jikalau kelak kisah kita bermuara pada sebuah keluarga
Ketika kita berada dalam degup , terperangkap dalam rimbunnya ribuan arteri . aku tak bisa lagi mengucap . aku tak bisa lagi mendengar sesuatu yang dibawa angin malam ini , aku hanya bisa merasakan rindu ini benar-benar menyesakkan dadaku.selebihnya aku merasakan galau yang sangat ketika harus kehilangan rasa darimu, bertahan saja “ucapmu lirih “
Pernah juga kubayangkan tentang sosok darimu , menyapa didepan teras rumahku sedangkan aku masih bisu dalam lamunan , dengan menatap secangkir teh darimu, malam itu . ada juga engkau , menata senyum ketika aku hendak pergi . sedangkan waktu kita memang terbatasi
Dalam hati tak lega , akupun mengiyakan wajahmu pudar dari pandanganku.sedang , ketika aku terbangun , secangkir teh semalam memang tak ada . dan kini aku baru sadar bahwa mimpiku semalam itu hanya membuatku semakin resah , resah karena memang tak lagi ada engkau disini
Kemudian aku menunjuki satu catatan tentang pertemuan kita “ pagi yang indah “ hanya itu saja yang masih terangkum dalam benak . selebihnya aku benar-benar lansia untuk memikirkan semua,apalagi itu tentang rasa
kini senja mulai bergaris ditanganku , sedangkan aku tak lagi bisa berbuat lebih ,... hanya bisa meyakini dan menjaga semua ini sampai ia benar-benar ada

6 komentar:

  1. Penuturan dengan karakter kuat. Kenapakah, kenapakah ini mengingatkan saya pada seseorang Ahmad ?

    BalasHapus
  2. kak...berapa nie nomor hpX???
    kok gak aktif c???
    Kapan nie main ke rumahQ lagi????

    BalasHapus
  3. Mas...kalau ada acara reuni, kasih tahu aku ea...

    BalasHapus
  4. @Bunda Elly : thanks bunda,..
    @dhitries :ok ,.. insyaAllah :)

    BalasHapus
  5. Ok...aq tunggu semua inspirasi yang bagus dari kakak...!!!
    bye...

    BalasHapus
  6. wah....kata-kata yang sip dech!

    BalasHapus