ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH

Senin, 11 Oktober 2010

Sebelum pagi mendidih

Barangkali hujan ini
Yang menjadi penjelas antara musim semi dan kemarau
Semua terbatas,seperti anganku

Sesekali , aku melirik mendung
Dari atap yang tak mau menyatu dengan denyut nadi yang menjadi simbul hidup
Kenapa ia habis sekali waktu ?

Disudut benakku , ada engkau kekasihku
Berdiri melawan arus yang menghampiri tiap takdir
Jangan kau lepas genggamanku , kumohon.....

Wajahmu beku , napasmu tercecar diantara ragu
Kenapa demikian “ucapku , lirih.. “

3 komentar:

  1. Apa kabar macan Indonesia? Sebelum malam mendidih..aku ke sarangmu.

    BalasHapus
  2. selalu sehat bang,semoga engkau juga begitu disana...
    terimakasih kunjungannya,

    BalasHapus
  3. sebelum pagi mendidih... hmm, tema yang mengesankan.. salut.

    BalasHapus