Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Ginjal
Tak cuma terhadap penyakit kanker, upaya deteksi dini sebaiknya juga dilakukan pada penyakit-penyakit lain termasuk penyakit ginjal. Dan pada penyakit ginjal, upaya deteksi dini menjadi penting karena penyakit ini biasanya datang secara diam-diam. Akibatnya, ketika penderita sadar akan penyakitnya, perjalanan penyakit sudah demikian lanjut.
Di Amerika misalnya, terdapat sekitar 20 juta orang yang menderita sakit ginjal kronis. Yang menyedihkan, sebagian besar dari mereka ternyata tak melakukan upaya apapun untuk memperlambat pemburukan kondisi ginjalnya. Ini bukan karena mereka malas berobat atau tak ada biaya untuk itu. Tapi, seperti dikatakan para pakar dari National Kidney Foundation (NKF), karena mereka memang tidak merasakan gejala yang nyata dari kerusakan ginjal itu.
Selain 20 juta orang yang telah terdeteksi menderita sakit ginjal kronis, data pada NKF juga menunjukkan adanya 20 juta orang lainnya di Amerika yang berisiko tinggi menderita sakit ginjal. Mereka adalah para penderita diabetes (kencing manis), tekanan darah tinggi, dan mereka yang memiliki keluarga dengan riwayat sakit ginjal.
Menurut Dr Andrew S Levey, pakar nefrologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Tufts, Boston, orang-orang yang berisiko tinggi menderita sakit ginjal ini perlu melakukan upaya deteksi dini terhadap penyakit ginjal. Caranya? Lakukan beberapa tes, yaitu:
• Tes urine. Perlu Anda tahu, orang yang berpenyakit ginjal bisa ditandai dari meningkatnya kadar protein dalam urinenya. Untuk memastikan ada tidaknya kandungan protein dalam urine itulah, tes urine menjadi perlu. Dengan rujukan dokter, tes bisa dilakukan di laboratorium klinik.
• Tes darah. Tes ini dilakukan untuk mengetahui kadar kreatinin di dalam darah. Dari tes ini, pasien akan mengetahui angka GFR (Glomerular Filtration Rate) nya. Dari angka GFR akan tergambar kemampuan ginjal si pasien dalam menyaring darah.
• Mengukur tekanan darah.
Nah, jika seseorang memperoleh angka tinggi (di atas batas normal) pada masing-masing tes itu, maka besar kemungkinan ia menderita sakit ginjal. Hasil tes ini juga akan dijadikan dasar oleh dokter untuk menetapkan rencana pengobatan untuk si pasien. Tak cuma pengobatan, pasien biasanya juga dianjurkan untuk mengubah gaya hidup. Yang semula gemar melahap makanan berprotein tinggi misalnya, biasanya disarankan untuk menguranginya. Begitupun dengan asupan garam, mesti dikurangi. Ini penting untuk meringankan beban kerja ginjal, sekaligus mengontrol tekanan darah. Untuk mereka yang menderita diabetes, usahakan untuk selalu mengontrol kadar gula darah. Langkah ini pun penting untuk melindungi ginjal.
''Ini (penyakit ginjal) selalu datang diam-diam, dan biasanya baru ketahuan ketika penyakit sudah parah,'' tegas Levey. Karena itulah, langkah deteksi dini sangat penting. Kalau pun sudah terlanjur sakit ginjal, perawatan yang memadai dan sedini mungkin, juga mutlak dilakukan. Hanya dengan cara itulah, kata Levey, kerusakan ginjal bisa diperlambat. ''Dengan begitu diharapkan, orang bisa panjang umur tanpa perlu cuci darah atau transplantasi (cangkok) ginjal.'' n bbc health/hid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar