ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH

Senin, 08 Juni 2009

sunyi yang tak berarti

Beribu himpitan rasa yang ingin aku kubur
Bersama derai dan bisikku, mungkin…..
Dalam puing ,ketika pandangan ini terbata-bata olehnya
Air mataku kembali kusut....
Meninggalkan sunyi , ketika keramaian tak mampu mengusik jiwaku

…..
keraguan menanggung beban... …
menjadi acuanku ketika kuterpelanting diantara satu sudut
ketika sepasang mata ini mengoyak rela yang kau acuhkan
pergilah sejenak dari murkaku..

atau tinggallah bersama kesalku hari ini…
ketika awan-awan itu terkunci gulita,…
Dan ketika matahari hanya menorehkan satu kecupan
disela-sela harapan mereka
Ya…...kesal itu mulai ada
ia mulai merasai fikiranku

Atau datanglah bersamaan dengan malam…
Sebelum mimpi melampaui satu bait olehnya
Kala hening mencipta ruhku..

6 komentar:

  1. puisi nan indah...

    BalasHapus
  2. Setuju dgn surinit, puisi di atas sangat indah dan dalam.

    BalasHapus
  3. menuangkan kata dari hati masih membuatku gelisah..tidak seperti goresanmu mas, kau tuangkan semua dari hati...semangat..

    BalasHapus
  4. jangan meninggalkan sunyi. dia akan sendirian dan pasti akan mencarimu lagi esok. nikmati sunyi hari ini.

    BalasHapus
  5. @Surinit :thanks hehe....
    @Newsoul :mksih...
    @Putra Sigit: :) semua seharusnya dari mas,...
    hal apapun klo dimulai dari hati mungkin gak akan mengecewakan.
    kadang cara kita emang beda dalam menuangkan imajinasi tetapi tujuan kita sama kok.
    thanks yaw...
    @Ivan Kavalera :klo hari ini sih kayaknya gak ternikmati gara2 hujan gak reda-reda.hehe pekerjaan dan kativitas gak berjalan seperti biasa....tetapi syukurlah semua bisa merasakan nikmat yang diberikan oleh-Nya

    BalasHapus
  6. aduhhh..mau dunk kak diajarin bikin kata2 indah..hehhehe
    *berharap mode on*
    mau tukeran link???

    BalasHapus