ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH

Rabu, 10 Juni 2009

fahamku,fahammu

dalam barisan nisan ..
aku melihat cara yang tak mungkin tersampaikan
sedikit oleh akalku,
dan lainya???
mungkin oleh mereka,...
ialah yang faham tentang kekerabatan hidup
ketika tangan ini masih terjabat...
dari sebagian yang hidup

10 komentar:

  1. Nice poem. Ketika kita sudah disana, tdk akan mungkin lama memahami faham mereka yang mash hidup. Ketika kita masih berjbat tangan dengan hidup, gunakan waktu sebarokah mungkin, katanya....

    BalasHapus
  2. Faham tentang kekerabatan hidup
    selama tangan masih berjabat
    selama sukma masih bertaut
    selama jasad masih berbuat

    selama tangan masih bekerja
    selama kaki masih melangkah
    selama asa masih bertengger
    kekerabatan hidup semoga tetap berkah.

    BalasHapus
  3. suatu catatan yang harus difahami lebih dalam...

    puisi nan indah...

    BalasHapus
  4. faham kekeraban hidup yang hanya bisa dilihat lewat nisan?
    aku faham deh

    BalasHapus
  5. faham kekeraban hidup yang hanya bisa dilihat lewat nisan?
    aku faham deh

    BalasHapus
  6. ahh bingung deh... lagi sakit pikiran nih. sori ya

    BalasHapus
  7. SAHABAT-SAHABAT BLOGGER, SAYA MENGAJAK PARA SAHABAT UNTUK BERTUKAR LINK, SELAIN UNTUK MEMPERERAT HUBUNGAN SESAMA BLOGGER JUGA BERMANFAAT UNTUK MENINGKATKAN TRAFFIC ATAU PAGERANK.

    BalasHapus
  8. sebelum nyenyak melupakan semua tentang malam..aku ingin memeluk sebait kata darimu..

    salam mas..

    BalasHapus
  9. @Newsoul :yaya,...saya rasa sangat jelas dan bunda sangat memahaminya
    @Seti@wan Dirgant@Ra:hehhe...tambah lengkap ya bang.saya hanya biisa tersenyum ketika tulisan ini dekat engan pembaca...terutama bang iwan
    @Surinit: ya, inilah puisi..perlu adanya rasa memiliki setiap kata untuk faham dengannya
    @ADVINTRO: alhamdulillah klo faham...thanks
    @anindyarahadi: ok,..salam ya.semoga bisa lebih sering silaturrahmi kesini
    @Seti@wan Dirgant@Ra :sip..
    @foto:ok,...setuju banget
    @sigit :katakanlah tak ada penenang selain puisi...
    akupun selalu ucapkan itu disaat risau

    salam kembali

    BalasHapus