seakan menahan sesuatu, menggigil dalam butiran embun yang tertangkap rembulan
kedua retina yang seakan letih memandangi kerisauan hati
aku mulai menghapal jumlah jari-jemarimu ketika mendekapku
apakah aku tak sendiri, tanyaku ?
gelap ini, sebagian merundukkanku
menjadikan sebagian yang kuanggap terang kembali gelap
hujan ini, sebagian mengingatkanku pada suatu hal
mu
ngkin ketika aku terperangkap malam bersamamu
menikmati jalan licin disetiap likunya
tak tau apa yang kurasakan kini,
terasa kekal dalam roh,
atau bahkan hanya senyap dalam petang
jantung ini terasa menandaiku,
disetiap detaknya
kadang terangkum dalam benak, seperti namamu yang memberiku tanda.
tak tau apa yang terasa dalam hati
masih mengingat-ingat sesuatu
masih berbaring menahan sesuatu
kurasakan ada kau, menemaniku
memegang kedua telapakku, seraya berbisik " Tuhan jagalah ia untukku "
menikmati jalan licin disetiap likunya
tak tau apa yang kurasakan kini,
terasa kekal dalam roh,
atau bahkan hanya senyap dalam petang
jantung ini terasa menandaiku,
disetiap detaknya
kadang terangkum dalam benak, seperti namamu yang memberiku tanda.
tak tau apa yang terasa dalam hati
masih mengingat-ingat sesuatu
masih berbaring menahan sesuatu
kurasakan ada kau, menemaniku
memegang kedua telapakku, seraya berbisik " Tuhan jagalah ia untukku "