ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH

Sabtu, 14 November 2009

Setengah enam lewat dua menit

Sebelum jalan ini berbelok dan beradu pada lautan kubentangkan rindu ini pada setumpukan jerami basah dipinggiran pedesaan . seperti senyumku pada mereka setahun yang lalu ,sebelum pepohonan jati itu meranggas dan sebelum terik menjadi lawan kepulanganku… ya aku rindu pada bebatuan lapuk didusun ini sebagian telah rata dengan debu kemudian beterbangan mencari hening ketika lengkap tak dirasakannya.semacam rasa susah yang mengitari belasan kosa kata dalam dusunku.aku belum mengerti tentang literatur mimpiku semalam …. Kulihat awan bergaris-garis tebal memotong jalanan sepi dan tak lama kemudian belasan dusun dikotaku terapung air kotor .bahkan tiap sudut dusun ini terpenuhi sampah-sampah sisa rerongsokan yang terkubur lama dalam anak sungi dan selokan dekat perkampunganku. Air tak bisa mengalir kesana kemari seperti yang tercatat dalam otakku sebelum nada resah segera kuteriakkan .

Setengah enam lewat dua menit , jarum jam yang kulihat masih berambisi …menekuni tiap putarannya sebelum petang benar-benar menenggelamkam pandanganku , kepada sudut yang tak bisa kulihat lagi , kepada angin yang kemudian tersesat , kepada hujan yang tak lagi menelurkan sisa kepulangannya , dan kepada benak yang masih terjebak disini …. Menunggu esok menyapa kepada setiap mereka yang hidup dan yang mengulurkan sebagian rasa kagum kepada kaum sebelum kami ada,

perasaan ini meloncat-loncat bagai lesatan peluru pada tameng sebelum para pejuangku tiada dan sebagian menyorakkan kata merdeka. Aku tenggelam dalam mimpi sore ini tentang hujan ,angin,dan banjir kemudian tentang keterbatasan mengasuh mereka , anggap saja sesuatu hal yang baru saja kuceritakan disepertiga malam sebelum kau terlelap dan tersesat dalam mimpi. Aku menggodamu pagi itu, mengejek lalu menutup luka memar upah darimu ,mungkin rasa kesal itu semakin liar dipemukimanmu.sehingga kau hamtamkan saja semua emosimu disini lalu semua memandangi aku ada yang menangis karena aku terus menggigit sedih setelah kau tiada…

4 komentar:

  1. Setengah enam lewat dua menit, waktu menjelang maghrib dimana senja sudah menyunggingkan senyumnya. Nice post.

    BalasHapus
  2. saat itu pula aku tak beranjak dari ruangan yang kusinggahi, menunggu detik dan mempersilahkannya lewat begitu saja..

    BalasHapus
  3. Seketika aku tersadar, sudah saat menghentikan semua aktifitasku untuk beranjak mengambil air wudhu untuk segera menghadap kepadanya.

    Sebentar lagi Sang malam akan datang menjemput. Moga esok akan lebih baik.

    BalasHapus
  4. @newsoul,sigit,seti@wan dirgant@ra: mksih komenarnya,... mari kita lanjutkn aktivitas kita

    BalasHapus