jalanan yang seakan rancu dalam benakku
pagar dan taman kota yang kini memucat
menanti asap-asap dan debu-debu pergi
kita yang hampir meninggalkan tapak kaki,
diseberang jalan menuju jantung kota
memburu rupiah
melupa pada sedekah,
digang sempit seberang rumah
ada rambu-rambu yang semakin sibuk dengan tingkahnya
membenarkan letak kota yang hari ini penuh nyawa
mereka seakan riang ketika berlari, meluruskan setir
dan meninggalkan pucatnya kota ini
ada rambu-rambu yang semakin sibuk dengan tingkahnya
membenarkan letak kota yang hari ini penuh nyawa
mereka seakan riang ketika berlari, meluruskan setir
dan meninggalkan pucatnya kota ini