Tanggal: Fri, 23 Jan 2009 21:53:37 -0800 (PST)
Dari: Send an Instant Message "Tree Shanty"
Topik: Bls: sebuah renungan
Kepada: "Ahmad Flamboyant"
Asslamu'alikum Mz Nur
CINTAKU PADA(MU) TEMAN
Sebagian merasa hidup ini tidak akan pernah mencapai maknanya tanpa kehadiran seorangpun teman. Teman adalah orang-orang yang dicintainya dan yang mencintainya pula Orang-orang yang dengan keluasan hati menerima dirinya apa adanya, tanpa bumbu dan banyak cela.
Menyayangi teman, sama sekali bukan berarti menafikan kecintaan kepada yang lain Kecintaan kepada keluarga, kepada diri sendiri, sebab tiap-tiap jendela cinta memiliki ruangan tersendiri di hati yang tidak akan mampu disamakan dengan cinta-cinta lain Yang kesemuanya tidak saling berhimpit tidak pula bersinggungan. Namun tiap-tiap kecintaan mengisi bilik-bilik hati yang berbeda-beda. Kesemua cinta hendaknya merupakan suatu refleksi cinta kepada Allah SWT. Suatu pendaran keemasan dari keimanan, desiran sejuk angin kerinduan, dan deburan tegar ombak keistiqomahan.
Teman, bagiku kata itu adalah ungkapan kerinduan dan sejuta harapan. Harapan untuk dapat saling menegur dan meneguhkan. Membuang jauh-jauh kata perbedaan dan mencoba untuk mengawali segalanya dari kesamaan.. Pada kata itu kutemukan hakikat hidup dan kehidupan, karena bersamanya aku menahan derita dan sengsara, gundah dan gulana, namun begitu manis terasa segala kerutan layar perjuangan karena Allah lah yang telah membuatnya.
Teman, bertemankan jiwa-jiwa yang ber-izzah mulia dan ghiroh menggelora, dengan segudang ide dan idealisme yang Robbani. Meniti jembatan yang sama, dengan tekad yang serupa dan seragam kebesaran jiwa. Bukan untuk sekedar menghabiskan sisa minuman kehidupan dunia, tapi hidup untuk sebuah cita yang takkan pernah kandas sia-sia. Pantas saja jika Rosululloh mewasiatkan agar kita menjadikan mereka yang sholeh sebagai teman kepercayaan.
Ah teman, harus kita terima bahwa berteman bukan berarti untuk selalu bersama secara harfiah Suatu saat pasti kita akan terpisah pula. Menempati lini-lini berbeda di setiap sudut kehidupan, agar setiap insane dapat tersentuh cahayaNya
Teringat serangkaian syair milik Munsyid Saujana ini kusuntingkan untukmu :
Sedingin embunan dedaun kehijauan, sesegar ingatan kenangan kisah silam
Kita seiring bersatu dan berjuang, meniti titian persahabatan
Kau hadir bawa cahaya, terangi hatiku teman
Saling memerlukan dan mengharapkan
Tangis gembira saat bahagia, moga kan kekal menuju Syurga
Kerana Tuhan kita ditemukan, andai terpisah, itu ketentuan
Sengketa dan kesilapan itulah fitrahnya insan
Kata dan teguran itulah pedoman
*** inilah pesan terakhir yang dia kirim untukku via e-mail,dari seorang sahabat dekatku "tri susanti (18)" kini ia telah kembali kerahmatullah . hanya do'a yang bisa kami brikan kepadamu sahabat....semoga semua amal baikmu ditrima-Nya dan engkau termasuk golongan yang diampuni dosa-dosanya .amin....
Jumat, 30 Januari 2009
Jumat, 09 Januari 2009
bukan cacian dan dendam yg seharusnya kita kecam pada israel
Bukankah Rasulullah itu sebaik2nya contoh, lalu mengapa kita tidak mengikuti jejak beliau ...? banyak yang mengecam bahwa isral adalah negara yang tak punya hati,kejam,serakah,negara biadab..bahkan yang jelek2 semua dilontarkan kepadanya.
banyak orang2 yang gembar-gembor kesana kesini tanpa mendapatkan barokah dari perbuatannya, bukankah kita umat beragama... semua ini pasti ada hikmahnya.
andai saja aku mampu teriakkan semua kejelekan israel aku pasti teriakkan sekarang juga, tetapi apalah guna teriakanku bagi bangsa palestina ,...apa mereka mereka berfikir kitalah yang memperhatikan mereka,bukan hanya kita tapi semua.andai saja aku mampu teriakkan semua kejelekan2 israel aku pasti teriakkan detik ini juga tapi apa setelah aku berteriak perang langsung tiada,apa perdamaian akan terjadi??? aku rasa tidak... bukankah kita umat beragama ,punya iman,punya panutan yaitu Muhammad Rasul kita. andai dulu nabi kita menyikapi setiap permusuhan dengan etika seperti kita lakukan saat ini, mungkin banyak darah yang menjadi keringat , banyak lahan yang menjadi tempat mereka dikuburkan..... Rasul tak pernah mengajarkan kita seperti itu..... percayalah saudaraku .semua tak berarti jika kau hanya mengabil simpati dari apa yang kamu lakukan....... semua ini ada hikmah yg belum kita mengerti...
kita tak pantas bersuara selayaknya binatang...karena kita adalah makhluk yg paling mulia. bukankah kita mempunyai otak untuk berfikir tentang semua ini... jika saja kita mau berfikir ....
jika kita ingin membantu saudara kita dipalestina cukuplah do'a yang senantiasa kita panjatkan untuk perdamain itu..bukan celaan ........!!!!
banyak orang2 yang gembar-gembor kesana kesini tanpa mendapatkan barokah dari perbuatannya, bukankah kita umat beragama... semua ini pasti ada hikmahnya.
andai saja aku mampu teriakkan semua kejelekan israel aku pasti teriakkan sekarang juga, tetapi apalah guna teriakanku bagi bangsa palestina ,...apa mereka mereka berfikir kitalah yang memperhatikan mereka,bukan hanya kita tapi semua.andai saja aku mampu teriakkan semua kejelekan2 israel aku pasti teriakkan detik ini juga tapi apa setelah aku berteriak perang langsung tiada,apa perdamaian akan terjadi??? aku rasa tidak... bukankah kita umat beragama ,punya iman,punya panutan yaitu Muhammad Rasul kita. andai dulu nabi kita menyikapi setiap permusuhan dengan etika seperti kita lakukan saat ini, mungkin banyak darah yang menjadi keringat , banyak lahan yang menjadi tempat mereka dikuburkan..... Rasul tak pernah mengajarkan kita seperti itu..... percayalah saudaraku .semua tak berarti jika kau hanya mengabil simpati dari apa yang kamu lakukan....... semua ini ada hikmah yg belum kita mengerti...
kita tak pantas bersuara selayaknya binatang...karena kita adalah makhluk yg paling mulia. bukankah kita mempunyai otak untuk berfikir tentang semua ini... jika saja kita mau berfikir ....
jika kita ingin membantu saudara kita dipalestina cukuplah do'a yang senantiasa kita panjatkan untuk perdamain itu..bukan celaan ........!!!!
Minggu, 04 Januari 2009
Sadarilah Waktu Yang Telah Kau Buang Bersama Sajakku
tak akan kuharap lagi sebuah pesan resah itu hadir dalam seteguk nafas ini,kini ...aku harus meluruskan niat ini dalam baitan fikiranku, menata kembali harapan2 yang telah terbuang sia2 dalam genangan air yang kubiarkan keruh waktu itu. namun harapan itu kini telah berdiri didepanku, menantiku untuk melangkah kembali dalam sajak pagi yang aku tinggal 4 hari yang lalu ,aku sangat ingat saat itu....
begitu manja kau menegur jiwa ini, sampai kedunguanku tak pernah terhiraukan dalam benak yang menitikkan air mata rindu.
begitu singkat kau berjemur dibenakku hingga aku tak sanggup meminangmu dalam taburan kesehajaanku .
menari diatas sajadah pilu itulah yang aku tahu darimu wahai fikiran jenuhku. terkadang indraku melagukan kata2 yang aku harap manis bila alam mendengarkannya,
namun apa yang ia balas untukku......hanya dendam.
mungkinkah semua itu berawal dari sekian banyak dosa yang kubiarkan hidup dalam perjalananku? andai saja kau menjawab "ya" akulah makhluk yang dungu dan paling hina dihadapanNya ketika ketika dosa ini tak lagi kuingat.
bukankah akhir tahun lalu telah menjadi renungan bagimu...?
bukankah akhir tahun lalu telah menjadi saksi lama perjanananmu sebagai hamba?
andai saja kau jawab "ya".lalu apa yang kamu peroleh disepanjang perjalananmu menuju serambi imanmu...?
apakah hanya penyesalan ....tanpa adanya niat untuk merubahnya menjadi lebih baik......
apakah hanya perjalanan yang selalu menjadi saksi hidupmu tanpa kau sadari makna ketika kau diciptakan...
semua ini bukanlah pesan waktu yang telah kau tinggal dalam perjalananmu menuju ridhoNya melainkan ini adalah waktumu untuk merubah semua kesalahanmu menjadi kebenaran,waktumu melihat salah jika kau melakukannya tanpa kau sadari , waktumu merencanakan kehidupanmu sebelum ajal menantimu ....
jika kau sadar itu ,ingatlah ...tahun lalu bukanlah sekedar pesan waktu yang harus kau dengar , melainkan perubahan lebih baiklah yang seharusnya kau lakukan untuk akheratmu kelak.
walaupun hari ini tangan ini baru bisa menulis, walau hari ini mata ini baru bisa melihat adanya kesalahan-kesalahan ditahun lalu...
namun saat ini aku masih bisa melantunkan untukmu satu kalimat yang takkan membuatmu rindu bila kau membacanya.
"selamat tahun baru"
begitu manja kau menegur jiwa ini, sampai kedunguanku tak pernah terhiraukan dalam benak yang menitikkan air mata rindu.
begitu singkat kau berjemur dibenakku hingga aku tak sanggup meminangmu dalam taburan kesehajaanku .
menari diatas sajadah pilu itulah yang aku tahu darimu wahai fikiran jenuhku. terkadang indraku melagukan kata2 yang aku harap manis bila alam mendengarkannya,
namun apa yang ia balas untukku......hanya dendam.
mungkinkah semua itu berawal dari sekian banyak dosa yang kubiarkan hidup dalam perjalananku? andai saja kau menjawab "ya" akulah makhluk yang dungu dan paling hina dihadapanNya ketika ketika dosa ini tak lagi kuingat.
bukankah akhir tahun lalu telah menjadi renungan bagimu...?
bukankah akhir tahun lalu telah menjadi saksi lama perjanananmu sebagai hamba?
andai saja kau jawab "ya".lalu apa yang kamu peroleh disepanjang perjalananmu menuju serambi imanmu...?
apakah hanya penyesalan ....tanpa adanya niat untuk merubahnya menjadi lebih baik......
apakah hanya perjalanan yang selalu menjadi saksi hidupmu tanpa kau sadari makna ketika kau diciptakan...
semua ini bukanlah pesan waktu yang telah kau tinggal dalam perjalananmu menuju ridhoNya melainkan ini adalah waktumu untuk merubah semua kesalahanmu menjadi kebenaran,waktumu melihat salah jika kau melakukannya tanpa kau sadari , waktumu merencanakan kehidupanmu sebelum ajal menantimu ....
jika kau sadar itu ,ingatlah ...tahun lalu bukanlah sekedar pesan waktu yang harus kau dengar , melainkan perubahan lebih baiklah yang seharusnya kau lakukan untuk akheratmu kelak.
walaupun hari ini tangan ini baru bisa menulis, walau hari ini mata ini baru bisa melihat adanya kesalahan-kesalahan ditahun lalu...
namun saat ini aku masih bisa melantunkan untukmu satu kalimat yang takkan membuatmu rindu bila kau membacanya.
"selamat tahun baru"
Langganan:
Postingan (Atom)