Dalam getar,aku menemui rasa …
Gundah , sedih bahkan bahagia
Terjadi dalam dentangan jam dan diawali dengan gerimis,
Aku mengingat sebagian masaku ,…
Seperti rasa cemas pada udara yang kurasa pagi ini
Dingin,dan sedikit menahan desahku…
Aku sendiri memecah sunyi
Berteman hangat ketika ia mendekapku
Ialah rasa mati yang kunanti ,…
Hanya sebentuk ilalang , dibelantaraku
Aku rindu pada senyummu
Ketika elok menawanku
dan ketika cemas tak lagi kurasa
semoga kau hadir untukku meskipun hanya sehari
Rindukupun berupa ilalang. Ilalang yang ditiupkan angin tapi tetap kokoh berdiri dan liukkannya indah. Nice poem sobat.
BalasHapusilalang, aku datang membacamu di tengah cuaca.
BalasHapustumbuh disirami waktu, menyatu bersama alam tuk menunggu rasa yang suri dari keringat basah luapan rasa cinta..
BalasHapussegernya pagi2 yang bersemi
pagi mas..
ilalang itu, apalagi ilalang kering, menunggu terbakar... dan berkobar.
BalasHapus...dan rasaku pun seperti ilalang...
BalasHapusalangkah terbuai rasanya membaca puisi indah ini.
@Newsoul :mksih bunda,... :)
BalasHapus@Ivan Kavalera: semoga keningmu tak berkerut mas,... mksih.hehe
@Sigit Purwanto :pagi juga mas,... sayang q balasnya gak dihari yang sama... lumayan sibuk ,hari2 ini
@bodroxL:sebagian telah kering dan sebagian masih basah,pilih mana?????
@Surinit:thanks bunda,... selamat beraktivitas.
salam....
Biarpun cuma ilalang, dia berhak kok merasakan cinta. :)
BalasHapusMaaf baru sempat mampir ni Ahmad. :)