Aku rindu pada sehelai kain membujur ditubuhku,..ketika mata ini tak lagi menikmati ruang pengap dan ketika aku berada dalam kapungan mimpi .aku ingin tiada sejenak , menikmati kawah sebelum terisi penuh , sebelum gerimis menumpulkan bebatuan dekat rumahku dan sebelum pandangan ini memaksakan anganku untuk segera menyapa dingin dan gelap.
Jika langit mampu menangis hari ini ,demi memenuhi suara mereka yang kulihat kadang terlunta-lunta menghayati hidup .akupun demikian ,… ingin menangis hingga tak kusisakan air mata ini ketika aku berada disamping mereka, (???) sebelum perjalanan ini menghabiskan beribu bekal dan sebelum kaki ini memberikan kenangan kepada sebagian tempatku sebelum aku terusir penuh dari sini,dan anggap saja aku menyalahi aturanmu(???) ketika kau lihat aku tanpa secarik kertas dan pensil ditanganku.jangan kau bilang semua ini ulah penulis ,karena ia hanya menorehkan apa yang tertuang dalam benak dan imajinasinya,dan akupun begitu….
Aku rindu pada tangis kaum terpelajar , ketika mereka melihat beribu onar didalam kemelutnya negeri ini . dan ketika mereka tak melihat adanya kejujuran dalam tiap jasad yang masih menyimpan nafasnya,dan akupun rindu pada mereka yang berdiri dalam bangunan berbalok-balok kemudian memandang kebawah, lihatlah kaum miskin di negeri ini,. Lihatlah kepada kami (???)
Aku tak pernah menyalahkan hidup , bahkan aku juga tak pernah menyalahkan alur yang membawa tiap-tiap suara dan pandangan hidup.tetapi aku hanya menyalahkan pada diriku sendiri , mengapa aku masih seperti ini ketika zaman mengajakku bersanding…
Ya, saya jadi teringat buku, Jangan Sampai Terlindas Zaman (Yusuf Al Qardhawi). Tulisan ini menyentuh. Nice post.
BalasHapusaku jug rindu gerarakn pelajar yang murni menyuarakan hatinya. Nice post!
BalasHapus@Newsoul :mksih bunda,..
BalasHapus@Isti : semoga tak hanya km q dan km yg merasakan hal demikian.... mksih