aku rindu pada helaian angin ketika menjadi dingin
aku rindu pada tatapan rembulan ketika menjadi purnama
aku rindu pada terik matahari ketika menjadi awal kehidupanku
dan aku rindu pada hempasan ombak ketika menyatu dengan pantai sore itu,...
aku rindu pada abad yang tergantikan,..
dimana masa itu, hanya ada kepercayaan yang menyatu dengan mereka
menjadi ruh, tersebar dalam cinta dan kasih
aku rindu pada tangisan waktu ,...
ketika ia menjadi malam lalu tergantikan oleh pagi...
aku rindu pada ketidakpastian,...
karena ia hanya ada ketika aku mencari kebenaran hidup
aku rindu pada ketidakberdayaan ,...
karena ia hanya ada dintara mereka yang mengaggap kuasa itu segalanya..
dan aku benci anggapan itu....
Rindumu, pada tangisan malam dan ketidakberdayaan kepongahan.
BalasHapusRinduku, pada tepi asa malam menjelang pagi kawan.
rindu....
BalasHapusaku selalu menjadi rindu pada catatan indah seperti ini...
-puisi yang indah...
teruskan menulis lagi. saya selalu mengikutinya dari jauh.
@Newsoul :ya,...setiap nyawa memang seharusnya mempunyai rindu.meski terkadang kita enggan mengkuinya
BalasHapus@Surinit :terimakasih ya mbak,...thanks semangatnya..
salam kenal..
BalasHapusPuisinya indah sekali.... Aku jadi ikut merasa rindu nih.... Rindu memandang kedamaian dalam senyumnya......
BalasHapus@AeArc' :salam kenal juga ya,...
BalasHapus@reni :semoga mereka yg ada disini membawa rindunya masing2