tak usahlah kau pandangi aku saat ini ,biarkan aku berjalan semampuku.
tak usah kau memberi senyum manis kepadaku,
jika senyuman itu tak mampu hapus semua luka yang pernah ada
dan jika itu hanya sesaat,.. aku tak sudi.
jika kau mampu hadirkan rasa yang pernah mati ini,
sematkan saja didadaku apa yang ingin kau beri untukku.
jangan kau minta lebih...
sebab aku masih ingin menikmati cinta yang pernah ada meskipun kini terabaikan
waaah lagi marah2 ya
BalasHapusTak usah, dan tak bisa kita halangi rasa yang datang. Bukan begitu Ahmad, hehe. Nice poem.
BalasHapusKekasih yang tak dianggap..
BalasHapustak usah memuji apalagi mencaci
BalasHapusbila mendekat saja penuhi sesak
karna teruang diri sendiri ingini
biarkan hati dan fikir terjaga pelak
bukan membuncahkan semua cerita diri
dan bukan semau siapapun mendesak
karna samanya diri semua ingin punya prifasi
cinta bukanlah untuk ditebak
setiap hati pasti dicipta cinta oleh-Nya
dua jiwa menyatu takdir ilahi tergelak
namun bila tiada sehati menjauh sebaiknya
cinta pada Allah SWT yang tanpa sesak
karena hanya keindahan bila tumbuh cinta padaNYA..
UPS... SEKEDAR BERPUISI DI KOMENTAR POSTINGMU BRO... BERKUNJUNG KE ILMAIR JIKA BERKENAN...
@buwel :hehe,.. gak tau knpa taringku tiba2 klwr pengen nyantap orang
BalasHapus@Newsoul : iya bunda makasih,...
@Generation Of Inspirations :hiks,..... enthlah sesekali aku hanya ingin begini
@ilmu inspirasi air ;sip ,.... wah ok banget tuh.
moga marah nya udahan ya....cheeers
BalasHapus