kita yang hidup pada abad-abad
menjadikan tetesan-tetesan bersejarah
mengenang jalan-jalan yang dulu tak berpenghuni
kita yang hidup pada abad-abad
helaian nafas kita seakan tertawan pada jarum besi
seperti detak jarum jam,
mengambang diantara angka-angka mati
atau kita hidup pada tebing-tebing?
dimana kita adalah paling tinggi
dimana kita adalah paling kokoh
lihatlah kita pada musim kemarau, apa ada yang kita tutup-tutupi ?
atau lihatlah kita pada musim hujan, apa ada keluh yang terucap ?
lalu,
sekarang kita hidup pada kotak-kotak
yang membuat kita semakin tak berperilaku
tak mengenal air mata
tak mengenal huruf dan angka-angka
tak mengenal apa-apa yang tersimpan didada
seperti detak jarum jam,
mengambang diantara angka-angka mati
atau kita hidup pada tebing-tebing?
dimana kita adalah paling tinggi
dimana kita adalah paling kokoh
lihatlah kita pada musim kemarau, apa ada yang kita tutup-tutupi ?
atau lihatlah kita pada musim hujan, apa ada keluh yang terucap ?
lalu,
sekarang kita hidup pada kotak-kotak
yang membuat kita semakin tak berperilaku
tak mengenal air mata
tak mengenal huruf dan angka-angka
tak mengenal apa-apa yang tersimpan didada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar