kita hidup dalam do'a yang selalu diapit dalam dua telapak
memandangi linangan air mata kala hujan tak lagi bergemuruh dalam raga,
petang ini seakan meninggalkan satu telatah, kala kami bersahaja
barismu, barisku seakan rapi
menuju kota-kota yang bersih tanpa benci dan dencam yang berkecamuk..
meninggalkan satu-persatu jeda,
sedang diatas sana selalu ada nama kita
berdampingan dengan roh, fitroh,..
namun,kini jejak kita hilang satu-persatu
puisi yang sangat bagus nie gan ,,,,,,,,,
BalasHapusikut nyimak puisinya gan mantab.,., salam kenal
BalasHapus