aku berdiri dalam teralis yang menyisakan isak
memaklumi semua yang ada , meski dalam kebodohan
siapa yang membawaku kesini "tanyaku resah "
pada bilik yang diam membisu ,
mengukir jarak dalam nadi
apiku menjalar dalam darahmu
kemudian mereka membunuhku dengan sebutir peluru
menghantam jantungku,
semua mati , tak terkecuali engkau
yang masih berdiri , mengatur jarak pintu dengan jejak yang baru saja terhapus
jika menurutmu ini kebohongan ,
maka binasalah aku
namun jika kau memaklumi yang ada
maka engkaulah yang terlebih dulu binasa
Poem yang indah ....
BalasHapusBy : Arek L.A ....