Aku sendiri dalam asap yang tak mau menyatu,dengan lidah ketika kurasa,…dengan hati ketika kubenci.aku ingin memutus amukan angin yang menjadi-jadi ketika suara ini tak lagi kubisikkan pada separuh malam ,tentang sketsa dan keindahanmu….
Namun ketika kudapati engkau dalam separuh mimpiku ,aku ingin terbaring disini menunggumu tanpa sepatah katapun yang menggeser tiap engsel dan sendiku ketika ingin kuucap.demi engkau aku begini,serasa merampungkan rindu yang sekian lama kubangun dan mematikan benci yang baru saja kumiliki….
duh, mantab enjambemennya...
BalasHapuspuisi yang dalem maknanya..
BalasHapusSeparuh malam, selalu indah. Padanya terdapat kepekatan indah untuk curhat padaNya. Nice poem.
BalasHapus@all:thanks ya ,..
BalasHapusseparuh malam membisikku,"singgahlah berlama-lama seperti biasa di rumah penyair ini."
BalasHapusPUISINYA BAGUS, GAN
BalasHapusmenghampirimu di malam-malam yang sama tapi di awal yang luar biasa.
BalasHapus@Ivan Kavalera:mksih mas,.. semoga tak bosan berkunjung kesini
BalasHapus@stream:thanks bro, salam kenal ya
@arie m. dirgantara :thanks sobat,salam kenal